Perkembangan zaman serta kemajuan teknologi membawa banyak perubahan di masyarakat, tak terkecuali dalam bisnis dan management perusahaan. Salah satu yang menjadi tantangan baru untuk manajemen perusahaan adalah tren kerja jarak jauh yang kian populer.

Management
Sumber : Superyou

Tren kerja jarak jauh

Budaya kerja jarak jauh, atau biasa dikenal juga dengan kerja remote, sebenarnya telah cukup lama dipilih sebagian kalangan pekerja karena faktor fleksibilitasnya. Populasi pekerja remote mengalami kenaikan signifikan di situasi pandemi dua tahun terakhir. Perusahaan-perusahaan pun dengan berbagai pertimbangan akhirnya turut menerapkan kebijakan kerja jarak jauh bagi para karyawannya.   

Sistem kerja remote menguntungkan para pekerja dari segi waktu, tenaga, maupun biaya. Bekerja secara remote sangat cocok untuk tipe-tipe pekerja yang dapat lebih kreatif dan produktif menghasilkan karya jika bekerja di ruang terbuka dan segar, alih-alih di sepetak kubikel kantor. Sejumlah pekerjaan memang memungkinkan untuk dilakukan secara remote. Pekerjaan-pekerjaan di industri media seperti jurnalis, editor, atau copywriter, umumnya dijalani dengan model kerja jarak jauh. 

Dewasa ini semakin banyak perusahaan-perusahaan start up, terlebih yang bergerak di bidang IT, memilih mempekerjakan pekerja remote. Alasan utamanya adalah kepraktisan dan tidak perlu menyiapkan ruang kerja beserta fasilitas-fasilitas pendukungnya.  

Tantangan kerja jarak jauh bagi manajemen

Seperti telah disampaikan sebelumnya, penerapan sistem kerja jarak jauh menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen perusahaan. Tantangan terbesar berasal dari perkara kinerja pekerja. Kekacauan porsi jam kerja dan istirahat, ketidaksesuaian pengisian laporan kerja, hingga tugas-tugas yang gagal diselesaikan tepat waktu, merupakan persoalan-persoalan yang kerap muncul. Hal ini karena kinerja pekerja tidak terpantau secara langsung oleh manajer ataupun departemen HRD. 

Untuk mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin timbul pada sistem kerja jarak jauh, maka perlu dilakukan penyesuaian dalam pengelolaan para pekerja remote. Misalnya, mengatur sistem komunikasi yang lebih ramping dengan memanfaatkan platform tertentu untuk memudahkan para pekerja melaporkan progres pekerjaan atau kendala-kendala yang ditemuinya. 

Pada sistem kerja remote, cukup sulit untuk menilai produktivitas pekerja berdasarkan jam kerja. Akan lebih proporsional bila penilaian merujuk pada kemampuan mereka menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dengan hasil seperti yang diharapkan. 

Peran manajer  pada sistem kerja jarak jauh

Manajer bertanggung jawab menjalankan kegiatan management, memastikan seluruh komponen terkait dapat bersinergi untuk mencapai apa yang menjadi tujuan perusahaan. Supaya dapat melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik, seorang manajer perlu memiliki kecakapan dalam hal berkomunikasi, mengatur waktu, mengambil keputusan, dan menemukan solusi. Manajer juga hendaknya ditunjang keahlian konseptual, keahlian teknis, dan keahlian berkaitan dengan teknologi.

Tugas seorang manajer proyek pada sistem kerja jarak jauh bisa dibilang agak lebih berat dan kecakapannya benar-benar diuji. Seorang manajer harus mengoordinasikan tim kerja yang berada di tempat berlainan, mungkin juga dengan zona waktu yang berbeda. Belum lagi jika ada kendala dari sisi sarana dan prasarana pendukung. Karenanya, sistem kerja jarak jauh membutuhkan manajer yang andal untuk bisa berhasil.     

Kuliah Management di BINUS UNIVERSITY

Kurikulum pada seluruh program studi yang terdapat di BINUS UNIVERSITY telah dirancang sedemikian rupa untuk dapat mencetak lulusan-lulusan yang tangguh menghadapi tantangan zaman. Begitu pun program studi Management yang didesain untuk mengantisipasi dinamika persaingan global, melalui pengembangan kemampuan beradaptasi, berinovasi, dan memecahkan masalah.

Kurikulum manajemen juga memiliki program (2+1)+1 yang meningkatkan kemampuan praktik dan manajerial mahasiswa, menyesuaikan dengan kebutuhan industri. Contohnya menghadapi tren kerja jarak jauh seperti yang telah diulas di atas tadi. Program (2+1)+1 terdiri dari sesi tatap muka di kelas, pembelajaran mandiri menggunakan textbook, e-book, ataupun materi dari video, dan pembelajaran secara daring. Mahasiswa juga mendapat akses untuk mengeksplorasi sumber-sumber materi perkuliahan berskala internasional.  

Melanjutkan pendidikan pada program Management di BINUS UNIVERSITY adalah keputusan yang tepat. Setiap mahasiswanya tidak hanya disiapkan untuk cakap dalam hal pengelolaan perusahaan tetapi juga memiliki kualitas seorang pemimpin dan dapat turut berkontribusi bagi kemajuan bangsa.