Bepergian dan menginap saat masa pandemi bukan hal mudah bagi semua orang. Masyarakat perlu mempertimbangkan ini dan itu agar bisa tetap melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman, serta mengutamakan kesehatan diri maupun orang lain. 

Sebagai bentuk tanggung jawab pengelola hotel atas keamanan dan kenyamanan para tamu, penerapan prinsip CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment sustainability) mulai banyak dijumpai. Bahkan, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) menyatakan, hotel dengan CHSE berhasil membuat angka ku njungan tamu meningkat. 

Lalu, apakah sertifikasi ini jadi sebuah kewajiban bagi pengelola hotel? 

Apa Itu CHSE?

Sertifikasi CHSE
Sumber : Media Indonesia

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merilis “Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan di Hotel” pada Juli 2020. Keempat prinsip tersebut menjadi kriteria yang harus dipenuhi penginapan. 

  • Cleanliness

Kebersihan berarti pihak hotel menyediakan fasilitas yang mempermudah pengunjung mencuci tangan secara berkala. Kemudian, pihak hotel juga harus membersihkan ruang publik maupun kamar dengan cairan pembersih yang aman, serta keberadaan fasilitas kebersihan lain di lingkungan hotel.

  • Health

Prinsip ini berkaitan dengan ketertiban pengelola hotel dalam menjaga kesehatan pengunjung dan publik. Mulai dari pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki area penginapan, penggunaan masker, menghindari kontak fisik lewat pengaturan jarak aman, sirkulasi udara yang baik, serta keberadaan kotak P3K.

  • Safety

Hotel juga perlu menyiapkan prosedur penyelamatan terstandar jika terjadi kondisi darurat. Pegawai dan staf hotel juga perlu dilatih agar tanggap menghadapi situasi demikian. Mulai dari prosedur penyelamatan yang ditempel di setiap kamar dan ruang publik, keberadaan alat pemadam kebakaran, dan ketersediaan jalur evakuasi serta titik kumpul.

  • Environment sustainability

Kelestarian lingkungan juga perlu diperhatikan pengelola hotel. Misalnya, dengan menggunakan perlengkapan ramah lingkungan, sistem pengolahan limbah cair dan sampah yang tuntas, kondisi lingkungan hotel asri dan nyaman, serta sistem pemanfaatan energi dan air yang efisien.

Perlu Tidaknya Sertifikasi CHSE

Rasa aman para tamu saat berlibur adalah prioritas pengelola hotel. Sertifikat CHSE membuat para tamu dapat menikmati liburan tanpa rasa khawatir tertular penyakit, terlebih dalam situasi pandemi Covid-19. Plus, CHSE menjadi semacam jaminan yang dapat menggerakkan lagi industri pariwisata Indonesia.

Keempat kriteria di atas juga menjadi poin yang akan diaudit ketika manajemen hotel mengajukan syarat sertifikasi CHSE. Dengan mengantongi sertifikat ini, pengelola hotel menjamin bahwa menginap maupun beraktivitas di hotel tersebut aman dan nyaman. 

Sertifikasi CHSE menjadi jawaban bagi pelaku industri pariwisata untuk aktif kembali membuka usahanya setelah sepi pengunjung saat awal pandemi dimulai. Walau sertifikasi ini tidak wajib, tetapi survei berbagai pihak telah membuktikan tingginya kesadaran dan kebutuhan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan diri saat bepergian. 

Hal itu tentu harus direspons dengan kesiapan pengelola hotel lewat penyediaan properti yang bersih, sehat, aman, dan ramah lingkungan. Plus, didukung pula oleh kesigapan para pegawai yang terlatih dan profesional dalam menjalankan protokol kesehatan di setiap hotel.

Mempersiapkan Diri sebagai Hotelier Profesional

Pentingnya sertifikasi CHSE menunjukkan bagaimana industri perhotelan harus cepat beradaptasi menghadapi perubahan zaman. Maka, kehadiran sumber daya manusia (SDM) berkualitas di balik pengelolaan hotel menjadi prioritas utama. Merespons kebutuhan SDM tersebut, BINUS UNIVERSITY menyelenggarakan program studi Hotel Management yang siap terjun memasuki industri perhotelan nasional maupun internasional.

Apa saja keunggulan Hotel Management BINUS UNIVERSITY?

Mengantongi Akreditasi A dan Sertifikasi Internasional TedQual

Program studi ini sudah mengantongi Akreditasi A BAN-PT dan sertifikasi internasional TedQual dari United Nation World Tourism Organization. Artinya, proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan standar nasional maupun internasional sehingga mampu mencetak lulusan yang kompeten, profesional, dan kompetitif. 

Menawarkan dua peminatan

Hotel Management di BINUS UNIVERSITY fokus pada dua peminatan, yaitu Culinary Art dan Hotel Operation Services. Kedua peminatan ini membentuk pemahaman dan pengalaman mahasiswa sehingga membuatnya lebih terampil, berpengetahuan, dan siap memasuki dunia kerja. 

Kesempatan bekerja di jaringan hotel multinasional maupun internasional

BINUS UNIVERSITY menjalin kerjasama dengan berbagai jaringan hotel multinasional dan internasional, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk membangun pengalaman kerja di hotel-hotel terbaik. 

Program (2+1)+1 yang melahirkan keberagaman prospek karier

BINUS UNIVERSITY menyelenggarakan program (2+1)+1 sehingga mahasiswa dapat menjalani berbagai program menarik. Mulai dari kuliah di kampus BINUS lain, studi ke luar negeri, hingga merintis usaha di bidang food and beverage. Deretan pengalaman tersebut memberi insight pada mahasiswa tentang keberagaman prospek karier mereka setelah lulus nanti.

Meski pandemi sempat membuat industri perhotelan terpuruk, aktivitas hotel-hotel mulai kembali sibuk. Penerapan sertifikasi CHSE yang menjamin keamanan dan kenyamanan tamu saat menginap di hotel dipandang cukup berpengaruh.

Agar dapat beradaptasi dengan cepat, pengelolaan hotel membutuhkan SDM bermutu. Untuk itu, program studi Hotel Management BINUS UNIVERSITY hadir dengan mencetak lulusan terbaik yang siap bekerja dan bersaing di tingkat global. 

Tertarik berkuliah di Hotel Management BINUS UNIVERSITY?