Digital Public Relations, Lebih dari Sekadar Menangani Media Sosial
Perkembangan teknologi merambah ke semua sendi kehidupan, tak terkecuali pada bidang Public Relations atau PR. Era digital jelas mengubah bagaimana cara manusia berkomunikasi. Kemunculan pandemi Covid-19 turut mempercepat digitalisasi kehidupan manusia, terutama dalam berinteraksi sosial.
Dengan situasi tersebut, peran PR turut mengalami perubahan. Mustahil rasanya jika melibatkan teknologi digital dalam setiap proses komunikasi. Di sinilah keahlian seorang Digital Public Relations (Digital PR) dibutuhkan.
Memahami Digital Public Relations
Beberapa pihak memandang digital PR sebagai kombinasi strategi PR tradisional dan elemen SEO (Search Engine Optimization), seperti media sosial dan content marketing. Di sisi lain digital PR menjadi andalan mayoritas pelaku bisnis masa kini yang fokus menggarap pasar online.
Apakah metode PR tradisional masih relevan? Ya, tetapi terbatas pada bisnis skala kecil saja. Bahkan, sebagian besar startup justru mampu berkembang pesat karena mampu memanfaatkan digital PR dengan cermat.
Digital PR merujuk pada serangkaian strategi promosi yang digunakan pemasar untuk meningkatkan keberadaan online suatu bisnis. Semua strategi yang dilakukan dapat diukur dengan rinci, seperti meningkatkan brand awareness, lalu lintas kunjungan ke web, penjualan, followers, dan engagement. Pendek kata, digital PR fokus pada membangun kehadiran, kepercayaan, dan otoritas suatu entitas (perorangan maupun perusahaan) secara online.
Digital PR = Digital Marketing?
Karena beberapa kesamaan, membandingkan digital PR dan digital marketing lazim terjadi. Pemasaran lewat ruang digital memang memicu tindakan instan konsumen. Berbagai aktivitas pemasaran digital dilakukan melalui iklan, promosi, email direct marketing, hingga optimasi pencarian.
Namun, digital PR mengusung fungsi manajemen relasi yang terfokus pada pengelolaan berbagai platform digital. Sebut saja, blog, podcast, situs resmi, situs berita, dan media sosial. Jika strategi digital PR dilakukan secara cermat, reputasi bisnis akan lebih cepat bertumbuh sehingga dapat menciptakan hasil yang memuaskan di masa mendatang.
Jadi, apa yang dilakukan digital PR?
- Membangun dan memelihara citra positif suatu bisnis di mata publik
- Melakukan publikasi tentang apresiasi dan prestasi yang diraih
- Menunjukkan keunggulan bisnis dibandingkan para pesaing
- Mengantisipasi kerugian yang mungkin timbul dari berbagai berita negatif.
Sementara, digital marketing terfokus pada hal-hal berikut:
- Memperoleh target pasar lebih cepat
- Meningkatkan frekuensi ketersebutan merek bisnis di dunia maya
- Meningkatkan engagement konsumen
- Mendorong munculnya review positif dari para konsumen online.
Apa Kompetensi yang Harus Dikuasai?
Menjadi seorang digital savvy alias paham seluk-beluk teknologi digital adalah keharusan bagi kamu yang ingin mendalami digital PR. Namun, itu baru awal dari deretan kompetensi yang perlu dikuasai lulusan PR masa kini, yaitu:
Memahami media sosial
Media sosial masa kini bukan saja tempat berbagi kabar, informasi, atau kehidupan pribadi seseorang. Apa pun bisnis yang dijalani, perlu memaksimalkan peran media sosial untuk meningkatkan eksistensi bisnisnya secara online. Sudah tentu, seorang digital PR harus memahami bagaimana mengelola media sosial, terutama platform besar seperti Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan YouTube.
Melakukan analisis tren terkini
Apa yang sedang viral dan booming saat ini tidak boleh lepas dari pengamatan. Ketika informasi bergerak begitu cepat, tetap update dengan berita terkini jadi suatu keharusan. Kamu tidak mau kan membaca informasi yang sudah ‘usang’ atau tidak everlasting?
Menguasai public speaking
Keterampilan ini harus tetap dikuasai oleh seorang digital PR. Berbicara di depan publik, baik secara online maupun offline, sama-sama membutuhkan keterampilan khusus yang jelas membutuhkan waktu untuk mengasah keahlian tersebut.
Menulis dan membuat artikel
Kompetensi ini tidak bisa dipisahkan dari peran seorang PR. Penulisan press release, konten, artikel, hingga copywriting penting untuk menunjukkan eksistensi suatu bisnis dalam dunia maya. Tentu saja tugas PR tidak sekadar mengisi konten biasa, tetapi bagaimana menuliskan konten yang bermanfaat dan memberi value lebih kepada audiens yang dituju.
Itu baru sebagian kompetensi yang perlu dikuasai digital PR. Meski beberapa keterampilan dapat dipelajari sendiri, memiliki background keilmuan yang kuat akan membuatmu lebih siap bersaing di dunia kerja. Maka, berkuliah di program studi Public Relations BINUS@Malang yang fokus pada peminatan Digital Public Relations jadi langkah terbaik.
Peminatan tersebut memfokuskan lulusannya pada pembentukan keterampilan membangun dan mengimplementasikan aktivitas branding lewat pemanfaatan teknologi dan berbagai platform digital. Dengan program unggulan (2+1)+1 BINUS UNIVERSITY, kamu dapat berkuliah 2 tahun di BINUS@Malang, 1 tahun di BINUS@Greater Jakarta, dan 1 tahun menjalani program Enrichment.
BINUS UNIVERSITY yakin mampu melahirkan para praktisi Public Relations yang memiliki kemampuan analisis mendalam dan menguasai teknologi komunikasi digital, serta siap bersaing secara global. Bagaimana, tertarik berkuliah di Public Relations BINUS@Malang?