Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Fergyanto mengulas Simulasi sebagai salah satu metode menjawab fenomena ataupun persoalan yang terjadi dalam kehidupan manusia. Dirinya berpendapat bahwa Simulasi adalah bicycle–of-the-mind untuk memahami fenomena kompleks dalam bidang ilmu alam dan ilmu sosial.
Untuk dapat melakukan simulasi dengan benar, dibutuhkan pengetahuan mendalam tentang fenomena yang ingin dipelajari, baik di tingkat mikro maupun makro.
Kemudian, Kinerja Jembatan Bentang Panjang di Indonesia dari Pengaruh Angin Dinamik dan Tantangan Perencanaan ke Depan, menjadi topik orasi ilmiah Prof. Ir. Made Suangga, M.T., D. Eng. Menurut Prof. Made, jembatan bentang panjang memerlukan perhatian serius terhadap pengaruh beban angin dinamis.
Perencanaan jembatan panjang juga membutuhkan data dan tahapan yang berbeda dibanding dengan jembatan bentang pendek diantaranya terkait kebutuhan data angin, penentuan bentuk penampang, pemeriksaan kestabilan akibat angin dinamik dan perlu tidaknya uji terowongan angin.
Leading Blockchain Technology in a New Era: the Implementation of Blockchain in Metaverse yang disampaikan oleh Prof. Dr. Meyliana, S.Kom., M.M., CDMS, CBDMP, memaparkan Blockchain sebagai infrastruktur dalam Metaverse memungkinkan transaksi bisnis dengan cryptocurrency terjadi dengan mudah dan aman. Seperti Non-Fungible Token (NFT) yang dapat diperjualbelikan, di mana NFT dalam Blockchain dikenal sebagai fitur dalam identity management.
Lalu, dalam orasi ilmiahnya, Prof. Toto Rusmanto, M.Comm, Ph.D., CAPM., CMA mengulas Penguasaan Teknologi Akuntansi dan Penguatan Nilai Religiusitas Untuk Menjadi Akuntan yang Tangguh dan Berintegritas di Era Industri 4.0.
Akuntan adalah salah satu profesi yang terdampak dari perubahan industri 4.0. Cara perusahaan dalam memproduksi dan distribusi produk hingga integrasi teknologi baru, hingga kecerdasan buatan dan machine learning yang diadaptasi ke dalam aktivitas operasional.
Adapun Dr. Lim Sanny, S.T., M.M. menyampaikan orasi ilmiah menyampaikan Bertajuk Program Micro Franchising untuk Pemberdayaan UMKM di Indonesia. Dirinya meyakini, perguruan tinggi dibutuhkan untuk berperan dalam kontribusi nyata menciptakan inovasi dan memberikan pendampingan agar program Micro Franchising berjalan maksimal.
Sementara itu, Rektor BINUS UNIVERSITY, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M. para Guru Besar diharapkan memberi kontribusi besar terhadap masyarakat dan bangsa.
“Sangat bersyukur, ini menambah jumlah Profesor atau Guru Besar Tetap di BINUS UNIVERSITY. Guru Besar penting bagi suatu perguruan tinggi karena akan meningkatkan kualitas akademik perguruan tinggi menjadi semakin baik. Profesor tersebut akan menjadi pendidik yang akan menghasilkan karya dan inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat dan Nusantara”, ujarnya.