Tips Cerdas Memilih Instrumen Investasi untuk Pemula
Dulu investasi mungkin hanya jadi pembahasan di kalangan para pebisnis mapan atau mereka yang sudah berusia tua. Maklumlah, pada waktu itu, kita butuh dana besar untuk bisa berinvestasi sehingga memang hanya kalangan tertentu yang bisa melakukannya.
Seiring berjalannya waktu, investasi kini bukan lagi barang mewah. Siapa saja dengan usia berapa pun bisa mengaksesnya. Ini tentu akan sangat memudahkan bagi para anak muda yang memiliki penghasilan terbatas tetapi ingin mulai mempersiapkan masa depan dengan investasi.
Untuk kamu yang belum pernah berinvestasi sebelumnya dan merasa bingung memilih instrumen apa yang paling cocok untukmu, simak tipsnya berikut ini!
-
Tentukan Tujuan Investasimu
Hal pertama yang harus kamu lakukan dan kerap dilupakan orang adalah menentukan tujuan berinvestasi. Apakah kamu berencana investasi jangka panjang, menengah, atau pendek? Pasalnya, setiap jenis investasi biasanya memiliki tingkat kecocokan yang berbeda dengan tujuanmu.
Jika kamu ingin berinvestasi jangka panjang, emas masih jadi pilihan terbaik saat ini. Sementara itu, investasi jangka menengah hingga jangka panjang memiliki banyak sekali pilihan seperti saham, deposito, obligasi negara, sampai peer-to-peer lending.
-
Perhatikan Risikonya
Setiap produk investasi yang tersedia di pasaran tidak hanya bisa memberimu keuntungan tetapi juga kerugian. Makin tinggi keuntungannya, biasanya risikonya juga makin besar. Begitu juga sebaliknya.
Kalau kamu sudah berani mengambil peluang untuk sebuah return yang besar, artinya kamu juga sudah siap dengan kerugiannya. Sebaliknya, kalau kamu merasa belum siap dengan produk investasi yang terlalu berisiko, belilah instrumen yang aman dan mudah kamu pahami. Dengan begitu, kamu tidak akan terkejut nantinya.
-
Pahami dengan Baik Instrumen yang Akan Kamu Pilih
Selain mengenali produk-produk investasi beserta faktor risikonya, hal yang tidak kalah penting adalah mempelajari instrumen yang akan kamu beli. Saham misalnya, kamu harus memperoleh sejumlah informasi terkait perusahaannya. Sebagai contoh, bagaimana performanya selama lima tahun ke belakang, bagaimana kinerja perusahaan selama ini, dan siapa saja orang yang ada dalam susunan direksinya.
Selain itu, kamu juga harus tahu bagaimana cara kerja setiap produk investasi. Kalau kamu memilih emas, ketahui kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjualnya. Begitu juga ketika kamu memilih untuk membeli deposito. Makin paham kamu akan instrumen yang kamu miliki, makin besar peluangmu untuk memperoleh keuntungan.
-
Sesuaikan dengan Kondisi Keuanganmu
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan oleh investor pemula adalah menyesuaikan harga produk investasi yang akan dibeli dengan kondisi finansial. Setiap jenis instrumen dijual dengan harga minimal tertentu dengan jaminan keamanan yang berbeda-beda.
Untuk membeli saham misalnya, kamu harus menyediakan dana untuk memiliki setidaknya 1 lot saham. Sementara itu, kamu memerlukan dana yang lebih besar untuk deposito. Saat ini, minimal deposito yang disyaratkan di berbagai bank di Indonesia adalah Rp10.000.000. Belilah produk investasi yang sesuai dengan kantongmu agar tidak memberatkan.
-
Lakukan Diversifikasi Instrumen Investasi
Ketika kamu sudah mulai memiliki investasi, jangan lupa untuk melakukan diversifikasi. Diversifikasi sendiri merupakan langkah membeli beberapa jenis produk investasi untuk menghindari kerugian jika salah satu performa instrumennya sedang tidak baik.
Misalnya saja, kamu sudah punya investasi saham. Sebagai opsi lain, kamu juga sebaiknya memiliki emas atau properti karena keduanya memiliki pergerakan harga yang berbeda dengan saham. Artinya, jika kamu rugi karena investasi saham yang kamu punya, kamu tidak kehilangan semua asetmu karena masih punya emas dan properti.
Untuk kamu BINUSIAN yang masih memiliki ilmu minim terkait keuangan dan investasi, bergabunglah dengan BINA NUSANTARA Finance Club atau BNFC. Dengan misi meningkatkan inklusi keuangan, berbagai program pengajaran di dalamnya akan membantu kamu lebih memahami bagaimana pengelolaan keuangan dan investasi yang benar.
Comments :