Nadya Setiawan Bawa BINUS UNIVERSITY dan Wushu di Kancah Dunia
Sepertinya, mencetak prestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik tak lagi menjadi hal baru bagi mahasiswa BINUS UNIVERSITY. Seperti yang dilakukan oleh Nadya Permata Setiawan, BINUSIAN angkatan 2021 Jurusan Computer Science dengan peminatan di Artificial Intelligent.
Tak hanya kuliah, Nadya juga mengisi waktunya dengan mengikuti banyak kegiatan. Salah satunya adalah wushu. Tak tanggung-tanggung, ia berhasil menorehkan banyak prestasi di bidang olahraga asal Tiongkok ini. Sebut saja medali perunggu yang berhasil diraihnya di ajang Pra-PON Wushu kategori senior di Bangka Belitung tahun 2019 lalu. Bisa dikatakan, ajang tersebut adalah kesempatan pertama bagi dirinya di kategori tersebut.
Selain itu, Nadya juga berhasil membawa pulang medali perak di ajang Wushu Junior yang diselenggarakan di Brazil tahun 2018. Lalu, Nadya juga mendapatkan gelar sebagai Atlet Berprestasi dan Pelajar Teladan DKI Jakarta tahun 2017/2018. Tentu saja, menjadi tantangan tersendiri bagi Nadya untuk tetap mampu membagi waktu dan mendapatkan prestasi di bidang akademis maupun non-akademis dalam waktu yang bersamaan.
Bagaimana Membagi Waktunya?
Terkait hal tersebut, Nadya mengaku ternyata tidak sulit melakukannya, bahkan saat itu ia juga menjadi ketua Rektor Cup dan President Football Club. Pagi hari, Nadya menghabiskan waktu hanya untuk kuliah, biasanya hingga pukul tiga sore. Setelahnya, ia mengisi waktu dengan melakukan tugas-tugas organisasi. Jika memiliki waktu yang benar-benar senggang, Nadya akan memilih untuk beristirahat.
Bukan tanpa alasan, Nadya menggunakan waktu malamnya untuk berlatih wushu. Selesai berlatih, ia tidak langsung beristirahat, tetapi kembali berkutat dengan hal-hal akademik dan organisasinya, misalnya mengerjakan tugas kuliah, proposal, bahkan terkadang harus menghadiri rapat. Nadya mengaku, ia biasanya benar-benar beristirahat pada pukul dua dini hari dan harus bangun untuk siap beraktivitas kembali pukul lima pagi.
Lantas, apakah Nadya pernah mengalami overwhelmed dengan padatnya aktivitas tersebut? Ternyata, tidak demikian karena ia menyukai tugas dan tanggung jawab tersebut. Intinya, Nadya hanya menegaskan bahwa pintar membagi waktu untuk semua aktivitas yang dijalani agar tetap seimbang dan tidak berat sebelah sehingga ia mampu menorehkan prestasi untuk keduanya.
Nadya juga mengatakan bahwa tak sekali dua jadwal kuliahnya berbenturan dengan waktu latihan wushu. Namun, ia merasa beruntung bahwa BINUS UNIVERSITY memberikan dukungan penuh terhadap aktivitas lain yang dijalaninya, termasuk dalam hal tugas, ujian tengah semester, dan akhir semester.
Tentu saja Nadya mengalami banyak hal selama menjadi atlet wushu hingga akhirnya berhasil menjadi juara. Hal paling menyenangkan pastinya adalah bertemu dengan banyak orang dan teman baru, bahkan dari berbagai negara di dunia. Sementara duka yang pernah dialaminya terjadi ketika ia gagal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia di ajang dunia karena tidak berhasil meraih medali emas. Namun, Nadya tetap bersyukur dengan prestasi yang telah diraihnya.
Adakah Kesulitan yang Dialami Selama Menjadi BINUSIAN?
Jujur, Nadya menyebut dirinya BINUSIAN yang ambisius dalam bidang akademik. Ia mengejar nilai dan indeks prestasi yang tinggi. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, Nadya mengaku cukup jika ia masih bisa mempertahankan nilainya. Pasalnya, ia tahu dirinya tidak belajar sebanyak BINUSIAN lainnya, begitu pula dengan waktu yang lebih banyak dihabiskan untuk mengejar prestasi non-akademiknya.
Namun, ia tidak menyesal akan hal tersebut. Alasannya sangat sederhana, di wushu, ia belajar banyak hal baru dalam hidupnya, termasuk bagaimana kerasnya dunia luar, menyimpulkan bahwa tidak semua orang yang ditemuinya itu baik dan seperti harapan, juga belajar mandiri tanpa dukungan dari orang lain. Hal tersebut secara tidak langsung membantu Nadya membentuk karakter di dalam dirinya.
Kini, mengejar nilai bukan lagi menjadi satu-satunya tujuan Nadya. BINUSIAN yang mengaku dirinya ekstrover ini menyadari bahwa ada banyak hal lain yang ternyata lebih penting dibandingkan dengan nilai akademik. Wushu dan aktivitas magang yang dijalaninya adalah dua di antaranya.
Harapan untuk BINUSIAN dan Calon BINUSIAN
“BINUS UNIVERSITY itu kampus yang seru banget. Kamu bisa melakukan banyak hal di kampus ini.” Begitu harapan Nadya kepada teman-teman yang nantinya berencana untuk kuliah di BINUS UNIVERSITY. Ia menambahkan untuk jangan ragu mengikuti organisasi karena ini sangat penting untuk membentuk karakter diri. Sementara untuk BINUSIAN yang masih menyelesaikan studi, Nadya berharap untuk tetap semangat dan jangan lupa untuk terus menambah kemampuan baru karena hal itu sangat penting di dunia kerja nantinya.
Comments :