Sebagai bentuk penghargaan terhadap prestasi semua mahasiswanya, BINUS UNIVERSITY menghelat acara resmi bertajuk Appreciation Day. Acara ini merupakan bentuk kerja sama antara Student Creativity Development Center (SCDC) dan Student Advisory Development Center (SADC) yang dilaksanakan sebanyak dua periode dalam satu tahun, dengan jangka waktu perolehan prestasi dimulai dari Januari hingga Juni dan Juli hingga Desember.

Haris Elsie adalah salah satu Binusian yang telah tiga kali berturut-turut mendapatkan undangan untuk mengikuti acara bergengsi dari kampusnya ini. Prestasinya di bidang seni Bahasa Mandarin berhasil menuliskan namanya sebagai undangan penerima penghargaan. 

Membagi Waktu Berdasarkan Prioritas

Tentu saja, segudang penghargaan yang berhasil disabetnya tidak membuat Elsie memiliki banyak waktu untuk bersantai. Ia justru harus bisa membagi waktu antara kuliah dan semua aktivitas non-akademiknya, dan menurutnya, ini menjadi tantangan tersendiri. 

Skala prioritas ternyata menjadi strategi Elsie untuk membagi waktunya. Menurutnya, jadwal kuliah BINUS UNIVERSITY cukup teratur, sehingga ia pun memiliki cukup banyak waktu luang untuk menjalankan kegiatan non-akademik yang diminati dan dapat membantu perkembangan dirinya. Kegiatan non-akademik yang ia ikuti pun tidak terbatas pada lomba saja, tetapi juga organisasi dan komunitas di dalam maupun di luar kampus, di antaranya: 

  • BNEC (2017-2018).
  • BNMC (2017-2019).
  • iBuddy (2019 sampai sekarang).
  • TEDxJakarta (2018), dan lainnya. 

Tidak hanya itu, Elsie juga mengikuti seminar, workshop, guest lecture, dan berbagai program lain yang menarik, seperti Common Purpose Leadership Program dan P2A (Passage to ASEAN) Program. 

Bagi Elsie, semua kegiatan tersebut tentunya penting, tetapi ia tetap menjadikan kuliah sebagai prioritas. Pasalnya, Elsie beranggapan bahwa hasil kuliah atau IPK juga sama pentingnya. Ia berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu serta mempersiapkan diri dengan baik kala menghadapi ujian agar bisa mencapai hasil yang memuaskan. 

Sementara itu, berkaitan dengan kegiatan non-akademis seperti partisipasi lomba, Elsie biasanya menggunakan metode cicil. Misalnya, jika masih memiliki sisa waktu dua minggu sebelum mengikuti lomba, ia akan menggunakan waktu tersebut dengan mencicil selama satu jam, dua jam, atau bisa lebih jika memiliki waktu luang untuk mempersiapkan lomba setiap hari sampai hari-H.

Ternyata, padatnya aktivitas tidak membuat Elsie kehabisan waktu untuk bersantai. Ia tetap meluangkan waktu pada malam hari atau akhir pekan untuk pergi makan, nonton, dan berkumpul dengan teman jika waktunya memang memungkinkan.

Ingin Mendobrak Batas Diri

Sebagai seorang Binusian yang aktif baik secara akademik maupun non-akademik, Elsie berharap agar dirinya dapat selalu belajar dan berusaha melebihi ekspektasi dan limitnya sendiri. Baginya, ilmu itu tidak terbatas, dan masih banyak hal lain yang belum pernah ia coba dan lakukan. Jadi, selagi masih diberi waktu, Elsie ingin berusaha untuk mencoba dan melakukan hal baru sebanyak mungkin serta tetap ‘have fun’ dengan semua itu.

Nah, khusus untuk para Binusian, Elsie mengatakan bahwa hal terbanyak yang dimiliki oleh generasi muda adalah waktu. Ia berharap, semoga Binusian dapat memanfaatkan waktu tersebut dengan mencoba sesuatu yang bisa memberikan perubahan positif pada diri sendiri. Dengan begitu, kamu akan tahu sebaik apa kemampuan diri sendiri, apa yang kamu sukai, bahkan mengetahui bakat terpendam yang sebenarnya sudah ada dalam diri.

Elsie juga menambahkan, melalui kegagalan, kamu akan belajar dan menjadi lebih baik. “Enjoy being alive and young, be confident, be optimistic. Jangan takut untuk mencoba dan jangan takut gagal juga, because you never know until you tried.” 

Menyabet Banyak Penghargaan

BINUS UNIVERSITY

Kali ini merupakan kali ketiga Elsie mengikuti Appreciation Day yang diselenggarakan oleh BINUS UNIVERSITY. Prestasi yang berhasil ditorehkan Elsie antara lain: 

  • Champion of Mandarin Speech Competition SUMC 2019 (School and University Mandarin Competition).
  • 1st Runner Up of The 18th Chinese Bridge World University Student Competition – Jakarta Area.
  • 1st Runner Up of Mandarin Speech Competition 2019 – Lunar Blossom – Trisakti School of Management.
  • Champion of 2019 Mandarin Debate Competition.
  • 1st Runner Up of Storytelling category – National Mandarin Competition. 
  • Champion of Star of Chinese 2019 Competition. 
  • 2nd Runner up of Star of Chinese 2019 Drama Competition (Group). 

Melalui penghargaan ini, Elsie menjadi lebih bersemangat dan termotivasi untuk berusaha melakukan pencapaian yang lebih baik lagi dalam perkuliahan maupun kariernya di masa depan. Ia pun selalu ingin memberikan kontribusi yang bermakna dalam bidang bahasa Mandarin untuk Indonesia.