Berpartisipasi dalam program student exchange jadi momen belajar yang menyenangkan untuk setiap mahasiswa. Pengalaman inilah yang dirasakan oleh mahasiswi BINUS UNIVERSITY bernama Gabrielle Natasha Dwi. Wanita yang biasa disapa Gaby tersebut berkesempatan menjadi salah satu peserta pertukaran pelajar di University of Hawaii, Amerika selama satu semester, pada bulan Agustus – Desember 2018. 

Mahasiswi jurusan Food Technology tersebut mengatakan kalau berpartisipasi dalam program pertukaran pelajar ke luar negeri adalah salah satu impiannya. Dia ingin merasakan pengalaman tinggal sendiri dan jauh dari orang tua. Di waktu bersamaan, pengalaman belajar di Hawaii juga membuatnya bisa mengunjungi berbagai tempat baru yang menarik untuk dijelajahi. 

Student Exchange

  • Perjalanan Panjang Jadi Peserta Student Exchange ke Hawaii

Berpartisipasi dan terpilih sebagai salah satu mahasiswa pertukaran pelajar ke luar negeri di BINUS UNIVERSITY tidak mudah. Banyak proses yang harus dilalui. Tahapan seleksi yang harus dilalui tidak hanya di internal BINUS, tetapi juga di University of Hawaii yang menjadi kampus tujuannya. Tidak hanya harus melengkapi persyaratan administrasi, Gaby juga perlu menjalani beberapa tes, termasuk di antaranya adalah tes wawancara dan kemampuan bahasa Inggris. 

Gaby memerlukan waktu menunggu sekitar 2-3 minggu untuk mengetahui pengumuman bahwa dirinya terpilih sebagai salah satu student exchange ke Hawaii. Proses yang harus dilalui oleh Gaby kian rumit. Dia tidak hanya harus mengurus berbagai dokumen penting seperti visa, surat sponsor, tetapi juga berkaitan dengan tempat tinggal selama di Hawaii. Tak lupa, Gaby menjalani proses finalisasi mata kuliah yang diambil selama masa pertukaran pelajar dan briefing

  • Kehidupan Selama Mengikuti Program Student Exchange di Hawaii

Selama belajar di University of Hawaii, Gaby menemukan banyak hal baru. Bagi dirinya, pengalaman tersebut ibaratnya adalah sebuah petualangan menarik. Selain harus jauh dari orang tua, dia juga harus berhadapan dengan sistem belajar yang benar-benar berbeda dengan di BINUS UNIVERSITY. “Untuk sistem belajar di sana, mereka lebih menekankan tentang penalaran kita akan topik yang sedang dibahas,” ujarnya. 

Pola belajar seperti ini membuat Gaby dapat memahami pelajaran dengan cara yang menyenangkan. Terlebih lagi, jam kelas yang diberlakukan oleh University of Hawaii bersifat fleksibel. Setiap mahasiswa dapat memilih waktu kelas sesuai dengan keinginannya. Dalam situasi seperti itu, Gaby punya pertimbangan mengikuti kelas secara cerdas sehingga memiliki waktu luang cukup yang kemudian dipakainya untuk menjelajahi tempat-tempat menarik di Hawaii. 

Selama berstatus sebagai student exchange, Gaby harus tinggal di asrama dan berada satu kamar dengan mahasiswa dari Hawaii dan Korea. Gaby pun memiliki kesan yang positif terkait budaya yang dimiliki oleh warga Hawaii dan orang Korea. Dia mengatakan kalau mereka adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap sesuatu hal yang sudah dikatakan. “Jadi, kalau misalnya kita janjian untuk pergi, sangat jarang untuk acara itu di-cancel,” kata Gaby. 

Lebih lanjut, Gaby juga merasakan kalau orang-orang Hawaii memiliki sikap yang ramah kepada para tamu. Buktinya, mereka selalu berupaya untuk menjamu tamu dengan sajian lokal. 

Hanya saja, ada hal yang perlu diperhatikan ketika tinggal di Hawaii. Dibandingkan Indonesia, Hawaii memiliki biaya hidup yang jauh lebih tinggi. Kabar baiknya, biaya sewa dorm sudah mencakup fasilitas makan dua kali. Selain itu, kartu mahasiswa juga dapat dipakai untuk masuk ke beberapa tempat hiburan dan naik transportasi umum secara gratis. 

Gaby mengatakan kalau pengalaman student exchange ke Hawaii adalah pengalaman yang sangat berkesan. Bahkan, dia menyebut kalau pengalaman itu adalah highlight dari perkuliahan yang dijalaninya selama empat tahun. Dia berpesan kalau kesempatan tersebut jangan dihabiskan untuk sekadar belajar. “Jelajahi negara yang kalian pilih sebaik-baiknya,” tutupnya. 

  • Student Exchange Sebagai Bagian dari Program (2+1)+1 di BINUS

Keikutsertaan Gaby menjadi salah satu mahasiswa pertukaran pelajar ke Hawaii salah satu bagian dari program Enrichment BINUS UNIVERSITY. Tidak hanya Gaby, setiap mahasiswa BINUS memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dalam program (2+1)+1. Dalam program ini, setiap mahasiswa berkesempatan belajar selama 2 tahun di kampus asal dan 1 tahun di kampus BINUS lain. Selanjutnya, para mahasiswa harus menghabiskan waktu 1 tahun dalam program Enrichment yang dipilih.

Terdapat lima pilihan program enrichment yang disediakan oleh BINUS UNIVERSITY, yaitu: 

    • Penelitian
    • Pengabdian sosial
    • Merintis usaha
  • Student exchange
  • Magang di perusahaan

Setiap mahasiswa BINUS UNIVERSITY punya keleluasaan dalam memilih kegiatan Enrichment yang ingin dijalankan, apalagi program (2+1)+1 memiliki tujuan agar para mahasiswa punya daya saing tinggi di lingkungan apa pun. Untuk pilihan kegiatan Enrichment student exchange, pilihan negara yang bisa dituju sangat banyak. Tidak hanya Amerika, tetapi juga negara lainnya seperti Brazil, Jepang, Jerman, Spanyol, Inggris, dan lain sebagainya.