Memasuki era globalisasi, persaingan mutu menjadi tantangan utama bagi perguruan tinggi. Pasalnya, dengan menambah jumlah mahasiswa, perguruan tinggi pun harus menjamin secara kualitas. Untuk meningkatkan kualitas, birokrat kampus perlu menyusun standarisasi mutu sebagai tujuan prioritas.

Mengenai hal tersebut, Johan, S.Kom., M.M. mengungkapkan bahwa salah satu sasaran mutu BINUS UNIVERSITY adalah 2 dari 3 lulusan bekerja di perusahaan. Tak hanya perusahaan premium nasional, tetapi juga di skala global. Adapun sisanya diharapkan menjadi entrepreneur sukses.

Karena itu, melalui bidang Student Affairs & Community Development, mahasiswa diberi kesempatan mengembangkan BINUS Graduate Attributes. Berdasarkan perspektif Johan, S.Kom., M.M., Graduate Attributes menjadi salah satu kunci pencapaian sasaran mutu lulusan.

Perspektif

Aspek Graduate Attributes untuk Membangun Kualitas Alumni

Selama empat tahun perkuliahan, mahasiswa BINUS UNIVERSITY harus menguasai Graduate Attributes. Ada tiga komponen utama Graduate Attributes, yakni knowledge, soft skills, dan attitude.

Komponen knowledge atau dikenal sebagai technical skills mencakup kemampuan sesuai program studi. Dengan mendalami kemampuan tersebut, mahasiswa diharapkan bisa menerapkan secara maksimal di dunia kerja.

Soft skills merupakan komponen yang tidak kalah penting dari knowledge karena mendukung hubungan interpersonal. Ada delapan soft skills dalam lingkup Graduate Attributes.

Pertama, digital and technology digital; kemampuan untuk memahami informasi dan menyampaikan ide secara efektif. Proses penyampaian ide dilakukan dengan teknologi yang relevan dengan tujuan membuat inovasi baru.

Kedua, critical and creative thinking; keahlian menganalisis, menggali ide, serta mengevaluasi secara mendalam. Soft skills ini juga mencakup kemampuan menyelesaikan masalah dan mempertimbangkan alternatif dari sebuah kasus.

Soft skills selanjutnya adalah applied management skills. Dengan kemampuan tersebut, mahasiswa dapat mengasah komunikasi efektif dan membuat perencanaan terstruktur.

Berikutnya adaptability, yakni kemampuan memberikan respons kognitif terhadap situasi yang baru. Soft skills ini juga melatih mahasiswa untuk menghadapi kondisi tidak pasti atau di luar prediksi.

Selain adaptability, mahasiswa harus menguasai soft skills initiative yang mencakup sikap proaktif terhadap suatu masalah. Dalam soft skills ini, mahasiswa juga dilatih untuk gigih mengatasi kemunduran maupun kendala di lapangan.

Growth mindset pun penting untuk dikuasai supaya mampu mengembangkan strategi. Keahlian ini menjadi landasan bahwa kualitas dapat dibentuk dengan bantuan orang lain maupun upaya sendiri.

Mendukung growth mindset, kemampuan collaboration mesti didalami oleh mahasiswa agar bisa bekerja sama dengan orang lain. Soft skills ini juga melatih mahasiswa untuk mengeksplorasi perbedaan pendapat, lalu mengambil solusi terbaik.

Soft skills kedelapan yang mesti dikuasai adalah social awareness. Kemampuan tersebut meliputi empati kepada orang lain tanpa memandang latar belakang. Selain itu, social awareness membantu mahasiswa untuk memahami normal sosial dan etika di masyarakat.

Untuk mengembangkan semua soft skills tersebut, mahasiswa bisa mengikuti kegiatan organisasi. BINUS UNIVERSITY memiliki 111 organisasi di berbagai bidang, antara lain olahraga, seni, agama, dan nalar. Di samping itu, mahasiswa juga dapat berpartisipasi menjadi asisten laboratorium, asisten dosen, maupun freshmen leader.

Setelah menguasai kedelapan soft skills, mahasiswa juga harus melatih attitude. Dalam hal ini, BINUS menekankan attitude berupa striving for excellent, perseverance, integrity, respect, innovation, dan teamwork (SPIRIT).

Membentuk Karakter Mahasiswa Lewat First Year Program

Karakter merupakan bagian paling berpengaruh dalam pencapaian belajar mahasiswa. Karena itulah, sejak tahun pertama, BINUS UNIVERSITY mengadakan First Year Program (FYP) sebagai tempat membentuk karakter mahasiswa.

Masa FYP dibagi menjadi dua tahapan, yakni sebelum kuliah dan selama satu tahun pertama. Sebelum kuliah, mahasiswa baru didampingi oleh freshmen leader yang diambil dari kakak kelas. Freshmen leader akan membimbing mahasiswa baru untuk mengenali kampus dan memahami cara belajar di BINUS UNIVERSITY.

Kemudian, selama kuliah dalam jangka satu tahun, mahasiswa didampingi oleh freshmen partner dan academic advisor. Untuk freshmen partner, biasanya berasal dari kalangan mahasiswa senior. Sementara itu, academic advisor diambil dari dosen-dosen yang berada dalam satu bidang.

Community Development: Asah Kepedulian Mahasiswa BINUS

Sebenarnya, community development merupakan salah satu track yang bisa didalami oleh mahasiswa pada tahun ketiga. Namun demikian, mahasiswa di tahun pertama hingga kedua tetap bisa berpartisipasi sebagai peserta aksi.

Melalui kegiatan community development, mahasiswa diajak untuk melakukan aksi sosial bersama Teach for Indonesia. Aksi tersebut didasarkan pada tiga pilar, yakni pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Graduate Attributes menjadi strategi BINUS UNIVERSITY melahirkan lulusan berkualitas. Dalam perspektif Johan, S.Kom., M.M., setiap mahasiswa yang menerapkan Graduate Attributes sejak tahun pertama akan mampu berfokus pada prestasi.