Saatnya Humaniora Bersinergi dengan Teknologi Digital
Faculty of Humanities (FOH) BINUS UNIVERSITY menghadirkan 7 program studi populer yang mengundang calon mahasiswa untuk mendaftar. Sastra Inggris, Sastra Jepang, Sastra Cina, Psikologi, Hubungan Internasional, Hukum Bisnis, dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar termasuk jurusan kuliah favorit berbagai kalangan masyarakat.
Namun, BINUS UNIVERSITY selalu tampil beda lewat berbagai inovasi, begitu pula dalam penyusunan kurikulum dan kegiatan perkuliahan. “Setiap program studi memiliki kekuatan dan ciri khas keilmuannya masing-masing yang membedakan dengan prodi sejenis di universitas lain,” ujar Ibu Elisa Carolina Marion, S.S., M.Si. selaku Dekan FOH membuka perbincangan.
BINUS UNIVERSITY pun terus menyempurnakan kurikulum sebagai upaya mengikuti kebutuhan industri yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Selain kegiatan akademik dan non akademik, BINUS UNIVERSITY juga mengembangkan berbagai program pengayaan yang memberi nilai plus bagi tiap prodi untuk menarik calon mahasiswa.
ICT Skills Sebagai Pembeda
Ketika ditanyakan bagaimana penerapan visi dan misi BINUS UNIVERSITY dalam lingkup fakultas, Ibu Elisa menekankan pentingnya penyelenggaraan kurikulum bertaraf internasional di fakultas ini. Dengan kurikulum tersebut dan ditunjang sistem pembelajaran modern, BINUSIAN dapat mengasah keterampilan mereka di segala sisi.
“Mereka pun bisa berkontribusi maksimal dalam mewujudkan visi Fostering dan Empowering BINUS. Kami juga bertekad dan terus mendorong BINUSIAN agar bisa menghasilkan karya yang mampu berdampak positif bagi masyarakat,” jelasnya.
Sekalipun mahasiswa mempelajari ilmu sosial di FOH, bersentuhan dengan dunia digital jadi hal wajib. Apalagi, BINUS UNIVERSITY memproyeksikan BINUSIAN tampil sebagai lulusan yang kompeten dengan ICT skill mumpuni di bidang masing-masing. Itulah mengapa tiap jurusan kuliah FOH memiliki beberapa mata kuliah terkait ICT skills.
Sebut saja, mata kuliah Japanese Computer, Chinese Computer, dan Imagining Me: Interpersonal Communication in the Digital World di masing-masing program studi Sastra. Lalu, BINUSIAN Psikologi akan menjumpai mata kuliah Psychology e-Learning. Sementara, BINUSIAN Hukum Bisnis bisa mempelajari perangkat hukum bidang ICT dan ITC.
Untuk mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, akan mempelajari bagaimana membuat pengajaran berbasis ICT lewat mata kuliah ICT Based Learning Media. Terakhir, di jurusan Hubungan Internasional kamu akan menemukan mata kuliah perihal media dan keamanan siber yang tak kalah menarik.
Memaksimalkan Enrichment Program
Dalam upaya melahirkan lulusan yang mampu memberdayakan dan memberikan dampak besar kepada masyarakat, FOH memadukan pembelajaran dari para dosen dan praktisi serta ahli dalam industri terkait. “Harapan kami, mahasiswa dapat menerima paparan langsung mengenai situasi terkini dalam industri,” jelas Dekan FOH.
Tidak sampai di situ saja, sejalan dengan visi misi BINUS, FOH juga menekankan pentingnya Binusian berpartisipasi dalam Enrichment Program. Penerapan Program (2+1)+1 terdiri dari 2 tahun masa pembelajaran di kelas, 1 tahun pembelajaran multi program (bisa memilih program minor, streaming, atau elective course), atau multi kampus pada 1 tahun terakhir.
Melalui program Enrichment, mahasiswa dapat menyerap ilmu berharga dengan berbagai cara. Mulai dari pengalaman magang, merintis bisnis pribadi, pertukaran pelajar ke universitas lain di luar negeri , menjadi asisten peneliti, maupun pengembangan komunitas.
“FOH sebagai bagian dari BINUS UNIVERSITY juga menjalin kerja sama dengan berbagai industri, institusi, baik swasta maupun pemerintahan dalam dan luar negeri. Jadi, Binusian bisa bergabung untuk melaksanakan Enrichment Program,” tutur Ibu Elisa. Kelima program itu tentu memberi kesempatan BINUSIAN semakin dekat pada dunia nyata sehingga mereka siap menjawab kebutuhan masyarakat dan industri.
Lebih lanjut, Ibu Elisa memberi dua contoh karya nyata BINUSIAN yang sudah terasa manfaatnya. Dua karya tersebut adalah penyelenggaraan computer based Japanese Language Proficiency Test Simulation dan penerbitan buku Simply Easy Chinese. Keduanya dapat diakses masyarakat umum serta berperan penting dalam pengembangan jurusan kuliah Sastra Jepang maupun Sastra Cina.
Pesan untuk Mahasiswa dan Calon Mahasiswa FOH
Ibu Elisa berpandangan bahwa situasi pandemi tidak menyurutkan semangat belajar mahasiswa. Dengan semangat yang sama, kegiatan perkuliahan maupun di luar perkuliahan bisa dilakukan secara daring. Pertemuan santai rutin jadi sarana efektif guna menjalin komunikasi dengan mahasiswa.
Menutup perbincangan, Ibu Elisa berpesan kepada mahasiswa FOH agar tetap semangat dan stay positive. “Jangan lengah dan tetap jaga kesehatan serta keamanan diri di tengah masa pandemi ini,” ujarnya.
Sementara, bagi calon mahasiswa yang tertarik pada jurusan kuliah fakultas ini, Ibu Elisa berharap mereka terus mengasah kemampuan diri dan mengembangkan bakat yang dimiliki. “Pastikan pilihan yang diambil untuk perkuliahan merupakan pilihan yang sesuai minat dan bakat Anda masing-masing. Tetap Semangat!” tutup Dekan FOH mengakhiri percakapan.
Comments :