Disebut Sebagai Sistem Pembelajaran Terbaik Era Digital, Apa itu Multi-Channel Learning?
Tantangan alumni perguruan tinggi makin besar seiring masuknya era Industri 4.0. Masa ini disebut sebagai revolusi berbasis Cyber Physical System yang menggabungkan konsep digital, biologi, dan fisik. Indikasinya terlihat dari kemunculan fungsi kecerdasan buatan, intelligent robot, neuro-technological brain enhancements, dan big data.
Oleh karena itu, Dr. Engkos Achmad Kuncoro, S.E., M.M., Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik BINUS UNIVERSITY, menyusun berbagai program pembelajaran yang dapat membentuk lulusan dengan kompetensi mumpuni. Tak hanya mumpuni di bidang teknologi, tetapi juga menguasai soft skills berdasarkan graduate attributes.
Multi Channel Learning (MCL): Sistem Pembelajaran yang Relevan dengan Perkembangan Zaman
Dr. Engkos Achmad Kuncoro, S.E., M.M. mengatakan bahwa Multi Channel Learning merupakan pembelajaran yang mengacu pada sistem akademik BINUS UNIVERSITY. Beliau menuturkan, goal setting pembelajaran ini adalah mencetak lulusan dengan kompetensi lengkap.
Lebih lanjut, Multi Channel Learning dijelaskan oleh Dr. Engkos Achmad Kuncoro, S.E., M.M. sebagai sistem informasi yang dikembangkan dalam proses pembelajaran dengan menggabungkan beberapa channel. Pertama, channel Face to Face (F2F), yakni mengikuti kuliah di kelas atau tatap muka.
Channel berikutnya adalah Self Study yang mengharuskan mahasiswa belajar secara mandiri. Proses pembelajaran ini menuntut mahasiswa untuk mencari referensi materi selain dari dosen.
Terakhir adalah channel E-Learning (OFC-off class) yang fokus kepada forum diskusi mahasiswa. Ketika channel berlangsung, dosen memberikan beberapa kasus untuk dipecahkan oleh mahasiswa.
Sebagai pendukung metode pembelajaran Multi Channel Learning, BINUS UNIVERSITY menyediakan Creative Class. Kelas ini ditunjang fasilitas teknologi informasi yang relevan dengan masa sekarang.
Pengelompokkan Sistem Pembelajaran: Memudahkan Mahasiswa dalam Menggali Potensinya
Untuk mendukung Multi Channel Learning, proses pembelajaran dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, kelompok terstruktur di kampus yang terdiri dari mata kuliah major, university course, dan kelompok pilihan.
Mata kuliah major merupakan inti atau ciri khas utama dari program studi. Sementara itu, university course didefinisikan sebagai mata kuliah yang mencirikan lulusan di tingkat universitas. Karena itu, university course wajib diikuti dan dipelajari oleh semua mahasiswa.
Selanjutnya, mata kuliah kelompok pilihan yang meliputi minor, peminatan, dan pilihan bebas. Mata kuliah kelompok pilihan minor mencakup kompetensi lintas disiplin ilmu dan antar fakultas di BINUS UNIVERSITY. Nantinya, mata kuliah minor turut menentukan kota tempat mahasiswa belajar.
Selain minor, ada mata kuliah peminatan yang bertujuan untuk menajamkan kompetensi mahasiswa sesuai tren keilmuan di program studi. Sebaliknya, mata kuliah pilihan bebas boleh dipilih oleh mahasiswa berdasarkan preferensi individu dan personalize program.
Kelompok pembelajaran kedua dilakukan di luar kampus dengan melibatkan pihak ketiga atau enrichment program. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk lulusan yang memiliki soft skill dan nilai tambah dalam kompetensi teknis sesuai program studi.
Kamu dapat memilih enam track dalam enrichment program, yakni internship, entrepreneur, research, community development, study abroad, dan further study. Setelah menuntaskan salah satu dari track tersebut, mahasiswa diperkenankan kembali ke kampus asal untuk menyusun skripsi.
Inovasi Sistem Akademik: 9 Program Pendukung Proses Pembelajaran
Dr. Engkos Achmad Kuncoro, S.E., M.M. menuturkan bahwa untuk memastikan pencapaian proses pembelajaran dibutuhkan program pendukung. Ada sembilan program pendukung yang diterapkan di BINUS UNIVERSITY.
Pertama, E&E Skills, yakni pembentukan soft skills mahasiswa yang didasarkan pada graduate attributes BINUS UNIVERSITY.
Kedua, program Sertifikasi Nasional/Internasional yang mencakup pengembangan keterampilan melalui penetapan dari kampus maupun provider.
Ketiga adalah Multi Program dengan proses pembelajaran yang menggabungkan berbagai program. Selain itu, ada Multi Site, yakni pengembangan proses pembelajaran di area BINUS UNIVERSITY sebagai jaminan kualitas tersebar secara merata.
Berikutnya Credit Earning; program ini memberikan fasilitas kepada mahasiswa yang ingin transfer kredit melalui kerja sama BINUS UNIVERSITY dengan universitas partner. Transfer kredit juga bisa dilakukan lewat program Sertifikasi.
Mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar ganda saat lulus bisa mengambil program Double Degree. Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas academic skills secara global, mahasiswa dapat mengikuti Program Global Learning System.
Melengkapi Global Learning System, ada pula platform Video Based Learning dan Blended Learning. Kedua platform tersebut memanfaatkan berbagai sumber pembelajaran di lingkungan online learning.
Dalam penjelasan terakhirnya, Dr. Engkos Achmad Kuncoro, S.E., M.M. menyampaikan bahwa selama delapan semester, mahasiswa BINUS UNIVERSITY wajib menjalani Program 2+1+1. Dengan demikian, para alumni memiliki kompetensi yang siap bersaing di skala global.
Comments :