Salah satu tolak ukur perguruan tinggi berkualitas adalah seberapa besar kontribusi lulusannya terhadap masyarakat sekitar. Kontribusi tersebut bisa dinilai dari berapa banyak jumlah lulusan yang telah bekerja, mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, atau bahkan menjadi pengusaha.

Fakta inilah yang menjadi pemicu mengapa hampir setiap perguruan tinggi melakukan inovasi dengan membuat berbagai program bagi para mahasiswa. Tujuannya tentu saja untuk mencetak lulusan berkualias dan memiliki daya saing tinggi sehingga mampu bersaing di era globalisasi.

Hal ini pula yang memotivasi BINUS University untuk menghadirkan berbagai program perkuliahan inovatif. Salah satunya adalah Mobility Program atau program pembelajaran multikampus.

Tentang Mobility Program

Daya Saing Tinggi

Mobility Program merupakan bagian dari program 2+1+1, yaitu sistem perkuliahan khas BINUS University yang berbeda dengan kampus lain. Program 2+1+1 pada dasarnya adalah kegiatan pembelajaran selama 2 tahun di kampus asal, 1 tahun di kampus BINUS lain, dan 1 tahun Enrichment Program.

Nah, Mobility adalah program perkuliahan mahasiswa BINUS selama 1 tahun di kampus BINUS lainnya. Misalnya, Erika terdaftar sebagai mahasiswa TI BINUS Jakarta. Selama 2 tahun pertama, Erika wajib mengikuti perkuliahan selama 2 tahun di kampus asalnya. Tahun berikutnya, Erika bebas memilih kampus BINUS di kota lain—seperti Bandung atau Malang—untuk melanjutkan pendidikannya.

Melalui program ini, mahasiswa BINUS University dapat belajar menggunakan fasilitas dan kurikulum seperti di kampus asalnya. Bedanya, mahasiswa berkesempatan mendapatkan pengalaman baru di kota lain sekaligus memperluas jaringan koneksinya sehingga saat terjun ke dunia kerja nanti, mereka mampu bersaing.

Menghasilkan lulusan dengan daya saing tinggi bukan satu-satunya tujuan Mobility. Melalui program ini, BINUS University berharap mahasiswa makin terbuka pola pikirnya sehingga mereka mampu berpikir out of the box. Biasanya, lingkungan baru dan asing membuat seseorang mampu berpikir di luar kebiasaan mereka.

Pola pikir semacam ini merupakan cikal bakal munculnya kemampuan enterpreneurship. Jadi, selain termotivasi untuk bekerja di perusahaan global, mahasiswa juga diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui perusahaan milik mereka sendiri.

Pengalaman Mahasiswa Ketika Mengikuti Mobility Program

Daya Saing Tinggi

Salah satu Binusian (mahasiswa BINUS University) asal Bandung, Sophi Nuraeni, sempat menceritakan pengalamannya mengikuti Mobility Program. Ketika mengikuti program tersebut, Sophi tercatat sebagai mahasiswa Computer Science di kampus Bandung dan kampus pilihannya adalah BINUS Kemanggisan, Jakarta.

Melalui Mobility Program, cita-cita Sophie untuk mendapatkan teman tercapai. Selain itu Sophi juga berkesempatan untuk merasakan suasana belajar baru dan mengikuti kuis atau ujian akhir dengan sistem berbeda. Pengalaman ini tentu saja membuat Sophi makin bersemangat.

Apalagi saat mengikuti Mobility Program, Sophi mengambil peminatan Multimedia dan Animation. Hal serupa juga dialami oleh Daniel, seorang Binusian dari kampus di Malang. Seperti halnya Sophi, motivasi Daniel mengikuti program ini adalah untuk mendapatkan teman dan suasana baru.

Keinginan Daniel pun terwujud. Ketika mengikuti Mobility Program di kampus BINUS Greater Jakarta, Daniel merasa mendapatkan wawasan dan pengalaman baru. Suasana belajar yang berbeda juga dirasakan Daniel dan mampu menstimulasi pola pikirnya untuk melihat dari berbagai sudut pandang.

Bagi Daniel, pola pikir semacam ini jelas bermanfaat ketika dirinya terjun di dunia kerja kelak. Daniel berharap, selama berpartisipasi dalam program ini, ia bisa memperluas jaringan koneksi dan terlatih menghadapi perubahan lingkungan sekitar. 

Pengalaman Sophi dan Daniel di atas merupakan gambaran nyata bahwa meskipun terlihat asing, Mobility Program terbukti cukup efektif dalam menghasilkan lulusan berkualitas dan memiliki daya saing tinggi.

Pernyataan ini didukung oleh sebuah data yang menyebutkan bahwa setiap tahunnya sekitar 75% lulusan BINUS telah memiliki pekerjaan, bahkan sebelum mereka di wisuda. Sementara itu, sekitar 49% alumni BINUS telah bekerja di perusahaan global atau menjadi pengusaha. 

Bagaimana, menarik bukan? Apabila kamu tertarik berkuliah di BINUS University, pastikan untuk mengikuti Mobility Program agar soft skill dan kemampuan beradaptasimu terasah dengan baik. Dengan begitu, saat lulus nanti, kamu bisa survive dalam menghadapi lingkungan kerja yang sengit.