Tugas dan Tanggung Jawab Kehumasan di Era Big Data
Public relation (PR) atau humas memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga citra sebuah organisasi atau perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya, seorang PR perlu menerapkan metode yang paling efektif. Oleh karena itu, di zaman canggih seperti sekarang, pemanfaatan teknologi adalah faktor penting yang tak boleh dilewatkan.
Salah satu kecanggihan era modern yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan tugas kehumasan adalah big data. Berdasarkan studi yang dilakukan Gartner, 75% perusahaan dunia menginvestasikan modalnya pada teknologi ini. Namun, manfaat seperti apa saja yang bisa didapatkan oleh para petugas humas dari penggunaan big data?
Apa Itu Teknologi Big Data
Sebelum mengetahui manfaat big data, tidak ada salahnya kalau mengetahui secara lebih dalam definisinya. Apalagi, data merupakan istilah yang sudah sangat familier di telinga masyarakat awam. Namun, apakah banyak orang mengetahui secara jelas definisi dari istilah big data?
Jurnalis Amerika Serikat bernama Kenneth Cukier adalah orang pertama yang menggunakan istilah big data. Istilah itu digunakannya untuk menyebut sekumpulan data digital yang terbentuk secara masif dan terus bertambah seiring waktu. Efek penggunaan big data dapat dirasakan dalam berbagai bidang, mulai dari bisnis, pemerintahan, ilmu sains, hingga seni.
Pemanfaatan Big Data dalam Bidang Humas
Untuk bisa memanfaatkan big data secara efektif, perusahaan perlu melakukan analisis secara tepat. Apalagi, jenis data yang dikumpulkan sangat variatif, seperti foto, video, teks, data sensor, dan lain sebagainya. Dalam penerapannya, perusahaan biasanya akan memanfaatkan artificial intelligence atau machine learning untuk mengidentifikasi pola big data.
Hasil analisis tersebut kemudian bisa membantu dalam beberapa tugas dan tanggung jawab kehumasan, seperti:
-
Pengambilan keputusan yang lebih baik
Proses pengambilan keputusan PR yang konvensional biasanya dilakukan berdasarkan intuisi. Namun, kondisinya berbeda 180 derajat kalau perusahaan menggunakan big data. Perusahaan dapat mengambil keputusan secara lebih baik kalau dilakukan berdasarkan data dan fakta tepercaya.
Hasil analisis big data dapat membantu profesional mengidentifikasi audience yang cocok untuk kampanye marketing tertentu. Sebagai contoh, tenaga PR dapat mengumpulkan data secara online untuk mengetahui sentimen perusahaan. Dari situ, perusahaan dapat menyusun strategi yang tepat dan sekaligus mengidentifikasi jurnalis atau influencer yang tepat.
-
Pencegahan krisis
Mencegah krisis merupakan hal sangat sulit untuk dilakukan. Menurut data Mentionlytics, sekitar 30% krisis yang dialami sebuah perusahaan dapat meluas hanya dalam jangka kurang dari 1 jam. PR memiliki tugas untuk mencegah terjadinya efek yang berdampak besar pada perusahaan.
Melalui pemanfaatan teknologi big data, upaya pencegahan dampak terhadap perusahaan bisa dilakukan secara maksimal. Data yang dikumpulkan secara online, dari Youtube, blog, Facebook, Twitter, dan lain sebagainya, berguna sebagai sarana untuk membaca sentimen publik terhadap perusahaan.
Dengan pola kerja seperti itu, PR dapat mengetahui efek publisitas buruk perusahaan lebih awal. Selanjutnya, perusahaan dapat melakukan antisipasi sebelum kabar buruk meluas dan menimbulkan efek yang sulit untuk dipulihkan.
-
Menilai tingkat kesuksesan
Tolok ukur kesuksesan dalam dunia PR konvensional cukup sulit. Parameter kesuksesannya tidak bisa diukur secara jelas, karena bersifat kualitatif. Namun, pemanfaatan teknologi big data dapat mengubah hal tersebut. Perusahaan dapat melihat secara jelas tingkat kesuksesan tugas humas dalam bentuk data kuantitatif.
Terdapat berbagai tool yang bisa dimanfaatkan untuk mengukur parameter kesuksesan tugas humas. Sebagai contoh, terdapat Sysomos Map atau Google Analytics. Kedua perangkat lunak tersebut berguna untuk mengumpulkan data dan menampilkannya dalam bentuk analisis numerik.
-
Memenangkan persaingan
Pemanfaatan teknologi big data juga dapat membantu tugas PR dalam memenangkan persaingan. Humas dapat mengumpulkan data terkait perusahaan dan sekaligus para kompetitor. Tindakan ini kemudian dapat membantu memahami kebijakan yang tengah dilakukan perusahaan pesaing.
Dengan adanya pemahaman kebijakan kompetitor, perusahaan dapat memilih langkah antisipasi yang sesuai. Hal tersebut kemudian bisa mendorong perusahaan selangkah lebih maju dibandingkan pesaing.
Melalui pertimbangan manfaat besar big data tersebut, peran tenaga humas yang andal sangat krusial. Perpaduan kemampuan memanfaatkan teknologi serta keterampilan komunikasi andal, jadi modal besar yang dimiliki oleh lulusan PR BINUS UNIVERSITY. Bekal kemampuan tersebut, membuat para alumni BINUS punya peran besar dalam meningkatkan daya saing industri.
Comments :