METROPOLITAN – Bank Indonesia (BI) mendukung Program Kampus Merdeka yang dicanangkan Kemente­rian Pendidikan dan Kebu­dayaan (Kemendikbud). Ben­tuk dukungan tersebut adalah dengan memberikan kesem­patan mahasiswa melakukan aktivitas pembelajaran, proy­ek penelitian dan pengalaman bekerja, khususnya di area kebanksentralan di BI.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan, terdapat dua bidang yang akan mendukung program Kampus Merdeka, yaitu kebanksentralan dan digital ekonomi. Hal tersebut dapat mendukung implemen­tasi SDM unggul dari sisi kon­sep, praktik, pengalaman dan karakter.

“Dua bidang studi akan men­jadi andalan dalam Kampus Merdeka adalah ilmu ke­banksentralan, lewat ilmu ekonomi makro, ilmu moneter, sistem keuangan dan sistem pembayaran. Demikian juga digital ekonomi, dua itu (bank sentral dan digital ekonomi) yang menjadi andalan Kampus Merdeka di Bank Indonesia,” ucapnya dalam telekonfe­rensi pers Peluncuran Kampus Merdeka di Bank Indonesia, Senin (24/8).

“Maju dalam teori konsep di kebanksentralan, kami juga melakukan digitalisasi bank sentral, bidang-bidang ilmu yang kami lakukan tidak hanya ekonomi, manajemen, hukum, tapi juga teknologi informasi, statistik, matematika, itu ilmu digital yang kita kembangkan,” sambungnya.

Bi melalui BI Institute akan bekerja sama dengan 7 per­guruan tinggi antara lain Uni­versitas Bina Nusantara (Binus), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas In­donesia (UI), Universitas Air­langga (Unair), dan Universi­tas Padjadjaran (Unpad).

“Ini yang akan kami sumbang­kan untuk negara kita, untuk kemajuan SDM unggul, untuk memajukan indonesia maju. Itulah komitmen kami. Untuk itu, institut 7 perguran tinggi kami pilih untuk piloting ini, 37 peserta sudah kami pilih, 37 mentor di BI sudah kami pilih juga, levelnya dari deputi direktur (gubernur), asisten direktur (gubernur),” jelasnya.

Mendikbud Nadiem Makarim juga memberikan apresiasi kepada BI atas dukungan ter­hadap program Kampus Mer­deka. “Saya menyambut baik dan mengapresiasi Gubernur BI dan seluruh jajaran, teru­tama Bank Indonesia Insti­tute atas peluncuran program Kampus Merdeka di BI, yang pada tahap awal ini bekerja sama dengan 7 Perguruan Tinggi,” tutur Nadiem.

Nadiem menambahkan, kompetensi mahasiswa tidak bisa hanya disiapkan di kam­pus. Mahasiswa harus men­galami sendiri dunia kerja yang sesungguhnya sehingga lebih siap untuk memasuki dunia kerja setelah lulus.

“Kegiatan selama 6 bulan di perusahaan sebagai trainee atau intern tentu memberikan pengalaman kerja yang amat berharga bagi mahasiswa. Pengalaman yang mereka pe­roleh selama 6 bulan akan membentuk hard skills dan soft skills yang menjadi bagian dari kompetensinya setelah lulus,” terang Nadiem.

Sumber : http://www.metropolitan.id/2020/08/digital-ekonomi-jadi-bidang-andalan-di-kampus-merdeka/