JAKARTA – Sebagai upaya pemetaan atas kinerja perguruan tinggi akademik di Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi tahun 2020. Perguruan tinggi dikelompokkan berdasarkan level perkembangannya.  Berdasarkan daftar yang dikeluarkan, perguruan tinggi dengan skor terbaik di LL DIKTI Wilayah III, Provinsi DKI Jakarta adalah Universitas Bina Nusantara (Binus) dengan skor 2,268.

Urutan kedua, Universitas Trisaksi dengan skor 2,261. Urutan ketiga Universitas Terumanegara dengan skor 2,166. Urutan keempat, Universitas Mercu Buana dengan skor 2,152. Urutan kelima, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dengan skor 2,125.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam mengatakan tujuan utama klasterisasi untuk menyediakan landasan bagi pengembangan kebijakan pembangunan, pembinaan perguruan tinggi serta untuk mendorong perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan tridharma perguruan tinggi secara berkelanjutan.

Selain itu, tambah Nizam, klasterisasi perguruan tinggi berfungsi untuk menyediakan informasi kepada masyarakat umum tentang kualitas kinerja perguruan tinggi di Indonesia.

Pada tahun 2020 ini, tambah dia, kinerja perguruan tinggi di Indonesia diidentifikasi berdasarkan empat aspek utama.

Pertama, tambah Nizam, mutu sumber daya manusia (SDM) dan mahasiswa (input), dengan indikator yang meliputi persentase dosen berpendidikan S3, persentase dosen dalam jabatan lektor kepala dan guru besar, rasio jumlah dosen terhadap jumlah mahasiswa, jumlah mahasiswa asing, dan jumlah dosen bekerja sebagai praktisi di industri minimum 6 bulan.

Kedua, tambah dia, pengelolaan kelembagaan perguruan tinggi (proses), dengan indikator yang meliputi akreditasi institusi, akreditasi program studi, pembelajaran daring, kerja sama perguruan tinggi, kelengkapan laporan PDDIKTI, jumlah program studi bekerja sama dengan DUDI, NGO atau QS Top 100 WCU by subject, jumlah program studi melaksanakan program merdeka belajar, jumlah mahasiswa yang mengikuti program merdeka belajar.

Ketiga, tambah dia, capaian kinerja jangka pendek yang dicapai oleh perguruan tinggi (output), dengan indikator yang meliputi jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen, kinerja penelitian, kinerja kemahasiswaan, jumlah program studi yang telah memperoleh akreditasi atau sertifikasi international.

Keempat, capaian kinerja jangka panjang perguruan tinggi (outcome), dengan indikator yang meliputi kinerja inovasi, jumlah sitasi per dosen, jumlah patent per dosen, kinerja pengabdian masyarakat, dan persentase lulusan perguruan tinggi yang memperoleh pekerjaan dalam waktu 6 bulan.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL DIKTI) Wilayah III, Agus Setyo Budi dalam siaran persnya menuturkan dari 2.136 perguruan tinggi yang tersedia, terdapat 197 perguruan tinggi akademik (non-vokasi) di Lingkungan LLDIKTI Wilayah III yang masuk ke daftar klasterisasi.

“Perlu saya tekankan bahwa klasterisasi bukanlah pemeringkatan. Klasterisasi disusun untuk perbaikan berkelanjutan untuk kinerja masing-masing perguruan tinggi secara holistik,” tuturnya.

Agus juga mengapresiasi 6 perguruan tinggi yang masuk ke klaster 2. “Sedikit demi sedikit, perguruan tinggi swasta di lingkungan LLDIKTI Wilayah III mulai bisa berlari kencang dan siap bersaing di kancah internasional. Kami terus dorong dan lakukan pembinaan untuk perguruan tinggi lainnya untuk melakukan perbaikan mutu dengan selalu melakukan pemutakhiran data di PD DIKTI,” ujar Agus. mar/N-3

 

Sumber : http://www.koran-jakarta.com/binus-pts-terbaik-di-dki-jakarta/