Film dan Televisi adalah bidang ilmu yang mempelajari bagaimana menciptakan media audio visual dengan berbagai prosesnya. Pasar industri film di Indonesia cukup menjanjikan. Hal ini seiring dengan pertumbuhan industry perfilman yang terus kian meningkat dari sisi jumlah penonton, layar lebar, serta banyaknya film-film Indonesia yang ditonton oleh jutaan pemirsa. Oleh karena itu, terciptanya jurusan perfilman yang bertujuan untuk menciptakan lulusan mahasiswa yang berkualitas agar dapat memberikan karya di industry perfilman.

Mata Kuliah

Sebelum menempuh pendidikan perguruan tinggi diperlukan untuk mengetahui terlebih dahulu mengenai mata kuliah yang dipelajari di jurusan film di BINUS University antara lain: Character Building : Pancasila, Film Literacy, Sound and Image, Visual Storytelling Elements, History of Art, English in Focus, English for Business Presentation, Cinema and Social Studies, World Film History, Scriptwriting, Production Workshop, Indonesian Language, Entrepreneurship : Ideation, English Savvy, English for Written Business Communication, Character Building : Kewarganegaraan, History of Indonesian Cinema, Narrative Directing, Visual Techniques, Film, Literature and Adaption, Character Building : Agama, Film Industry Seminar, Documentary Cinema, Film Production, Film Studies, Film Theories, Research Methodology for Film, Cultural Studies and New Media, Enrichment Program, dan Thesis. (film.binus.ac.id)

Prospek Karir

Mahasiswa lulusan dari jurusan Film dapat berkarir di industri perfilman sebagai asisten setting film ataupun mengerjakan proyek multimedia sendiri, sebagai asisten riset, marketing, periklanan, industri online ataupun jurnalistik. Mahasiswa lulusan film memiliki prospek karir di sektor media dan film, dan berbagai sektor kreatif lainnya. Berikut prospek karir untuk jurusan film diantaranya adalah:

  1. Manajer Teknisi Penyiaran : seseorang yang memiliki tugas dalam mengkoordinasikan pekerjaan departemen teknis, seperti merekam, mengedit, pekerjaan teknik, dan perawatan untuk menghasilkan program. Bekerja untuk media radio, televisi, atau digital.
  2. Teknisi Penyiaran : seseorang yang bertugas mempersiapkan, menjalankan, dan menjaga peralatan elektronik yang digunakan untuk menyiarkan acara radio dan televisi. Mengontrol peralatan audio untuk mengatur tingkat volume dan kualitas suara selama siaran radio dan televisi. Menjalankan pemancar untuk menyiarkan acara radio atau televisi.
  3. Sutradara : seseorang yang bertugas untuk mengarahkan proses produksi film dengan cara menginterpretasikan naskah (manuskrip) dan mengarahkan aktivitas dari para tokoh pemain untuk pengambilan gambar.
  4. Teknisi Perlengkapan Kamera dan Fotografi : seseorang yang bertugas untuk memperbaiki dan mengatur kamera dan peralatan fotografi, termasuk peralatan video komersil dan kamera film. Bisa pula membersihkan dan menguji kinerja alat tersebut.
  5. Talent Director : seseorang yang bekerja sama dengan sutradara untuk menyeleksi pemain yang paling cocok untuk peran di panggung, televisi, radio, atau produksi film. Bertanggung jawab atas proses casting dan audisi calon talent.
  6. Operator Kamera untuk Televisi, Video dan Film : operator kamera untuk televise, video, dan film bertugas dalam mengoperasikan kamera untuk merekam gambar dalam pembuatan siaran TV, iklan, produksi video, atau produksi film, biasanya dibawah instruksi sutradara. Operator kamera juga harus menyiapkan peralatan syuting, merencanakan pengambilan adegan, serta menyelesaikan masalah-masalah teknis
  7. Editor Film atau video : seorang editor film atau video harus memiliki keterampilan dalam terampil mengedit film, video atau animasi. Tugas utama editor adalah mengedit gambar yang bergerak dalam film, video, atau media lainnya, juga mensinkronisasi gambar bergerak tersebut dengan suara / lagu yang ada. Seorang editor yang membuat sebuah tayangan menjadi koheren, dengan menggabungkan berbagai adegan menjadi suatu tayangan utuh, dengan alur cerita yang enak ditonton.
  8. Teknisi Suara : seseorang yang bertugas menjalankan mesin dan peralatan untuk merekam, menyamakan (sinkronisasi), mencampur (mixing), atau membuat musik, suara, atau efek suara untuk media. Bisa dilakukan di arena olahraga, outdoor, studio rekaman, atau produksi film dan video.
  9. Fotografer : seseorang yang bertugas untuk memotret orang, tempat, atau benda, menggunakan kamera digital atau kamera film serta peralatan lainnya. Fotografer juga harus bisa memotret di dalam ruangan (menggunakan cahaya buatan) maupun di luar ruangan (menggunakan cahaya alami). Seorang fotografer juga harus dapat membuat negatif film atau menggunakan perangkat komputer untuk menghasilkan gambar jadi dan cetakan foto.

BINUS University hadir sebagai salah satu perguruan tinggi yang menghadirkan jurusan terbaru yakni jurusan Film (S1) dan sudah terpercaya dalam menghasilkan lulusan mahasiswa terbaik di segala program studi yang dimiliki oleh BINUS University. Kurikulum untuk jurusan film menawarkan dua aliran yaitu produksi film dan studi dengan memberikan kurikulum terpadu di mana pemahaman tentang estetika, pengetahuan sosial dan budaya, serta keterampilan bisnis dan teknis. Dalam program studi film BINUS University, mahasiswa akan belajar mengintegrasikan keterampilan pembuatan film secara teknis dengan pengetahuan teoritis dan praktis untuk memenuhi standar industri.

Di jurusan film BINUS University, mahasiswa juga akan belajar menganalisis dan menulis naskah film sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh publikasi film. Jurusan Film BINUS University menciptakan lulusan mahasiswa yang mempunyai berbagai kemampuan dan keterampilan secara teknis seperti melakukan kegiatan Produksi perfilman, penulisan naskah, management produksi, directing (penyutradaraan), lighting (penerangan), editing dan sound recording serta secara teoritikal mengetahui tentang sejarah media. Hal ini memiliki sangat penting untuk membantu meningkatkan kualitas industri perfilman di Indonesia agar menjadi lebih baik.