Jakarta, 13 Juni 2020 – Salah satu bentuk investasi yang dianggap paling menguntungkan saat ini adalah investasi saham atau stock. Oleh sebab itu, jenis investasi ini sangat banyak digemari oleh masyarakat dan jumlah investasinya pun beragam. Di tengah masa pandemi COVID-19 ini, dunia investasi saham dalam pasar modal pun ikut bergejolak. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bagi para investor untuk tetap memperoleh keuntungan, terutama apabila setiap keputusannya didukung oleh pembelajaran, riset, dan perhitungan yang matang. Pada bulan Mei lalu, Kepala Riset Ekuitas Danareksa Sekuritas, Helmy Kristanto menyampaikan bahwa dampak COVID-19 terhadap pasar modal dapat terbagi kedalam tiga kuadran resiko, yakni dampak wabah itu secara langsung, depresiasi nilai tukar rupiah, dan tingkat interest coverage atau beban keuangan. Menurutnya saat ini, risiko mulai bergeser pada sisi interest coverage (Sudarwan, 2020).

Dunia investasi saham, memang merupakan sektor yang cukup fleksibel untuk dijalankan. Namun, tanpa pemahaman dan pengetahuan yang komprehensif, bernavigasi dalam dunia investasi saham bisa menjadi hal yang tricky. Dalam mendukung para generasi muda yang tertarik dengan dunia investasi saham agar dapat semakin memahami dan meningkatkan keahliannya dalam berinvestasi, BINUS BUSINESS SCHOOL – Undergraduated Program berinisiatif menyelenggarakan sebuah talkshow yang berjudul “Everyone Can Invest in the Stock Market: Investment during COVID-19, How Is It?”. Pada acara ini Eddy Setiawan serta Dr. Ir. Hardijanto Saroso, M.MT., M.M. selaku Dean of BINUS Business School – Undergraduate Programs hadir sebagai narasumber. Eddy Setiawan merupakan seorang trader saham sejak tahun 2015 dan juga alumni dari program studi International Marketing, BINUS Business School – Undergarduated Program, BINUS UNIVERSITY.

Dalam talkshow ini, dipaparkan berbagai tips dan juga tools untuk berinvestasi saham di tengah pandemi COVID-19. Beberapa tips yang disampaikan antara lain kenali betul perusahaan yang akan menjadi tempat kita menanam saham, membuat trading plan, menentukan budget, hindari average down berlebihan, jangan mengandalkan perasaan atau feeling, serta jangan lupa cut loss atau memotong apabila kerugian sudah melebihi batas toleransi resiko. Kemudian, dipaparkan pula cyclical trend dari saham yang dipengaruhi oleh saham perusahaan, transaksi mingguan, perekonomian Indonesia, perekonomian dunia, serta kondisi industri komoditas-komoditas pokok seperti oil & gas dan minyak kelapa. Setelah sesi tanya jawab, pemaparan ditutup dengan hal paling penting dalam melakukan trading saham, terutama pada masa pandemi COVID-19 saat ini

“Pokoknya tetap semangat ya, jangan buru-buru dan pahami ilmunya.” Ujar Hardijanto

Senada dengan Bapak Hardijanto, Eddy juga menyampaikan bahwa penting untuk merencanakan trading sebaik mungkin ibarat mempersiapkan diri untuk perang. Meskipun saham terkait erat dengan resiko, dalam melakukan trading, para trader disarankan untuk tidak terlalu rakus atau greedy dan mengkalkulasi dengan sangat hati-hati.

“Kita sebaiknya, kalau kita mau trading nih, berencana untuk trading besok, misalnya hari Senin. Nah, hari Minggu bisa kita pakai untuk analisa. Kira-kira saham apa sih yang bisa kita prospect? Kita lakukan analisa sebelumnya, jangan di hari-Hnya kita baru lakukan analisa karena itu cenderung tidak objektif nantinya.” Ujar Eddy.

Talkshow ini diharapkan dapat membuka wawasan para peserta, yang notabene adalah generasi muda, mengenai dasar-dasar investasi saham. Peserta diharapkan dapat memahami betul ilmu, tools, dan emotional requirements, seperti bersabar dan tidak tamak, dalam melakukan trading. Selain itu, talkshow ini juga diharapkan dapat menjadi motivasi untuk tetap menjaga investasi meski sedang berada di tengah masa pandemi. TalkshowEveryone Can Invest in the Stock Market: Investment during COVID-19, How Is It?” ini juga diharapkan menjadi permulaan dari lahirnya komunitas trader di BINUS UNIVERSITY.