Jakarta, 1 Juni 2020 – Dunia pendidikan di Indonesia saat ini merupakan rangkaian perpaduan antara adaptasi terhadap kemajuan teknologi, usaha untuk terus memeratakan kuantitas dan kualitasnya, serta generasi anak didik yang dinamis. Tidak bisa dipungkiri, para generasi muda Indonesia yang termasuk dalam usia sekolah dasar hingga menengah atas telah memiliki pemahaman akan teknologi informasi sejak usia dini, sehingga kualitas dari pendidikan yang mereka dapatkan bisa dibilang lebih baik dari generasi sebelumnya karena berasal dari berbagai sumber dari berbagai belahan dunia. Namun, tidak bisa disangkal pula bahwa persebarannya belum merata. Berbekal passion terhadap dunia pendidikan di Tanah Air tersebut, terbentuklah sebuah aplikasi yang bernama WeKiddo.

WeKiddo adalah sebuah aplikasi yang berfokus pada progress pendidikan bagi para pelajar jenjang SD hingga SMA/SMK. Keempat sosok dibalik terbentuknya WeKiddo tak lain adalah empat mahasiswa BINUS UNIVERSITY dari Program Studi Teknik Informatika. Keempat pendiri WeKiddo tersebut terdiri dari Ferry Irawan yang saat ini memegang posisi sebagai CEO WeKiddo, Jani Khatwani selaku CMO WeKiddo, William Nover selaku CTO WeKiddo, dan William Chandra selaku COO WeKiddo. Pada kesempatan kali ini, CEO WeKiddo Ferry Irawan hadir meluangkan waktunya untuk berbincang mengenai inspirasi, proses terbentuk, serta perkembangan WeKiddo saat ini.

“Awalnya, inspirasi dari terbentuknya aplikasi ini adalah pada saat kami menjalankan magang, PT. Absolute Connection. Direktur perusahaan kami, menantang kami untuk mengeluarkan ide mengenai aplikasi apa yang bisa kami ciptakan. Setelah melakukan riset dan diskusi, akhirnya kami memutuskan untuk fokus di dunia pendidikan.” Jelas Ferry.

Ferry mengakui bahwa ia dan rekan-rekannya memutuskan untuk bergelut di dunia pendidikan sebab mereka sudah tidak asing dengan dunia tersebut. Sebagai mantan pelajar yang belum terlalu lama lulus dari bangku sekolah, keempatnya tentu paham betul apa saja yang bisa dikembangkan dari dunia pendidikan di Indonesia saat ini. Berbekal dorongan dan support dari sang direktur perusahaan serta pengetahuan baik dari secara teknis teknologi informasi maupun pendidikan, Ferry dan rekan-rekan pun dengan mantab memulai pembentukan aplikasi WeKiddo ini. Tidak hanya itu, Ferry juga sempat mengikuti Enrichment program ke Apple Developer Academy dengan tujuan mendalami ilmu untuk menyempurnakan aplikasi ciptaannya.

Saat ini, aplikasi WeKiddo telah diimplementasikan di lebih dari 100 sekolah di berbagai kota di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Bogor dan akan terus bertambah di kota-kota lainnya. Tidak hanya itu, WeKiddo juga saat ini telah mendapatkan berbagai tawaran dari venture capitalist dari berbagai negara untuk mendanai bisnisnya. Terkait dengan imbas pandemi COVID-19 terhadap bisnisnya, Ferry menyampaikan bahwa ia dan rekan-rekannya telah melakukan berbagai penyesuaian.

“Iya saat ini karena adanya wabah COVID-19, kami tidak bisa melakukan implementasi langsung ke sekolah-sekolah. Oleh sebab itu, kami memutuskan untuk melakukan penyesuaian cara implementasi yang langkah-langkahnya seluruhnya dilakukan secara online. Langkah-langkah tersebut dapat dilihat di website kami dan tentunya kami juga tetap bisa dihubungi secara online atau melalui telepon.” ungkapnya.

Terkait pula dengan penyesuaian akibat adanya pandemi COVID-19, Ferry mengungkapkan bahwa dari sisi internal tentunya juga terdapat berbagai penyesuaian. Mulai dari cara berkomunikasi, bekerja, belajar, hingga berekreasi sejenak dari penatnya kegiatan.

“Kami juga menjadikan ini sebagai waktu untuk belajar, bagaimana mengatasi masalah dalam internal selama masa WFH ini. Dalam kegiatan sehari-hari pada masa ini, saya juga menerapkan time management secara disiplin tanpa melupakan refreshing.” ujarnya.

Sebelum masa social dan physical distancing serta pemberlakuan kebijakan PSBB saat ini, Ferry dan rekan-rekannya sudah malang melintang ke berbagai tempat untuk memperluas penggunaan aplikasi WeKiddo. Dalam berbagai kesempatan tersebut, pria kelahiran Tanjung Pinang ini berkesempatan untuk bertemu tokoh-tokoh penting baik dari pemerintahan maupun dari Yayasan BINA NUSANTARA.

“Kami sempat bertemu dengan Bapak Gubernur Anies Baswedan pada salah satu acara. Saya juga berkesempatan untuk melakukan presentasi di depan para petinggi dari BINUS Higher Education.” ujar Ferry

Dalam kesempatan itu, CEO WeKiddo ini mengaku gugup, takjub, dan sekaligus bersyukur dengan berbagai pertemuan yang dialaminya tersebut. Meski begitu, Ferry dan rekan-rekan ingin terus bekerja keras mengembangkan WeKiddo menjadi ekosistem yang lebih luas.

“Saat ini, salah satu saingan kami adalah Google Classroom. Tidak pernah terbayang sebelumnya kami dapat berkompetisi dengan perusahaan sekelas Google, dan kami sangat takjub dan bersyukur akan hal itu. Dengan platform-platform khusus kami, seperti contohnya Apps for Parent, kami optimis bisa terus bersaing dengan aplikasi-aplikasi pendidikan lainnya.” jelasnya.

Menutup perbincangan, Ferry Irawan menyampaikan ambisinya untuk WeKiddo dan pesan-pesan bagi rekan-rekan Binusian dalam mencapai cita-citanya.

“Nantinya, kami ingin membuat WeKiddo menjadi sebuah platform yang seperti gabungan antara LinkedIn dan Facebook. Dalam platform tersebut kita bisa terhubung kembali dengan teman-teman dari sekolah misalnya, atau dari kampus. Dengan begitu pula, tidak aka nada akun-akun palsu dan semua orang akan lebih mudah terhubung di dalam platform yang kredibel.” ungkap Ferry.

Dalam pesannya kepada rekan-rekan Binusian Ferry menyampaikan bahwa kita harus benar-benar merefleksikan keinginan untuk diri kita sendiri.

“Dalam hidup, kita harus pilih. Mau menjadi yang biasa-biasa saja atau menjadi berbeda? Be different? Dengan begitu kita bisa mengetahui tujuan kita dan memberikan usaha lebih atau extra effort, untuk mencapainya.” ungkap Ferry.

 

Untuk informasi selengkapnya kunjungi www.wekiddo.com