Satu lagi persembahan karya mahasiswa BINUS University untuk Indonesia, karya yang cukup memberikan kontribusi kepada sistem pendidikan di Indonesia ini disebut Digital Library. Datang dari rancangan dan disempurnakan oleh tangan-tangan mahasiswa jurusan Computer Engineering, Hasil karya tersebut berhasil diuji coba dan diciptakan oleh Edward Evannov, Santo Wiguna dan Hendry Lie, serta tidak lepas dari bimbingan seorang dosen berpengalaman yaitu Dr. Rinda Hedwig.

Digital Library sendiri merupakan alat berupa computer Kecil berbasis Raspberry Pi, terdiri atas 1 server, 4 client, dan 1.400 konten e-book atau video dari berbagai macam sumber. Dengan kata sederhana, Digital Library ini merupakan alat yang berfungsi sebagai perpustakaan digital berbasis Linux sebagai pilihan pengganti computer. Perpustakaan digital ini mempunyai target pengguna yang merupakan anak-anak yang masih menempuh Pendidikan Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama ataupun Sekolah Menengah Atas.

Perpustakaan ini akan memberikan akses berupa konten-konten yang di perlukan untuk mendukung pembelajaran para penggunanya, baik dari segi tertulis seperti e-book (buku digital) atau audio-visual (video). Tidak seperti perpustakaan konvensional pada umumnya, perpustakaan digital ini turut berperan untuk membantu, mengefisiensikan hingga mengubah cara kita untuk mengakses sumber literatur dari sebuah perpustakaan.

Bagaimana tidak, perpustakaan ini dapat bekerja didaerah pedalaman dengan kapasitas listrik terbatas atau tidak stabil, dan tidak memiliki akses internet. Lebih dari itu, biaya yang dikeluarkan serta daya listrik yang relative lebih rendah daripada biasanya, menjadikan perpustakaan digital ini telah digunakan dan diterapkan setidaknya pada SMP Sipahutar 2, Desa Onan Runggu pada 21 September 2018.

Dari tuturan pendirinya, Perpustakaan digital ini diciptakan untuk menjawab permasalah tidak meratanya fasilitas internet yang sangat sulit didapatkan pada daerah-daerah pedalaman di Indonesia, untuk pengiriman buku-buku konvensional sendiri sangat tinggi untuk harga yang perlu dikeluarkan. Sehingga untuk keberadaan perpustakaan ini sangat diperlukan nantinya untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk tetap memperoleh pengetahuan dengan jaringan lokal setempat.

Dengan demikian, perpustakaan digital ini dapat memberikan dampak dan kontribusi yang besar bagi Indonesia khususnya daerah pedalaman yang susah mendapatkan akses internet. Ini adalah salah satu semangat yang coba dilakukan oleh BINUS University sebagai wadah untuk terus melakukan fostering and empowering the society, selalu memberdayakan apa yang telah ada didalam diri mahasiswa serta mengembangkannya untuk terus berkarya dan menciptakan kontribusi berkelanjutan. Sehingga nantinya, hasil karya dari buah pengetahuan bukan yang hanya dinikmati oleh suatu pihak, tetapi harus turut memajukan Indonesia lewat berbagai bidang.

“Kami membuat Digital Library bertujuan untuk membantu para pelajar – pelajar di daerah pedalaman yang kurang memiliki jaringan Internet untuk membantu proses pembelajaran mereka,” Edward Evannov Santo Wiguna, salah satu mahasiswa BINUS pencipta Digital Library.

Digital Library ini sendiri diharapkan dapat tersebar diseluruh Indonesia, karena ini merupakan bagian dari pengembangan perpustakaan dan langkah untuk menuju efisiensi yang bertajuk digitalisasi. Dengan ini pula, diharapkan sumber daya manusia di Indonesia dapat meningkat melalui pemerataan edukasi dan pengetahuan yang setara, sehingga dapat berdampak langsung pada pertumbuhan di Indonesia atau bahkan berkontribusi secara global.