Marselinus A. Sabu yang akrab dipanggil Charlie ini merupakan BINUSIAN 2019 yang mendalami Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang berasal dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di tahun 2014, Charlie datang ke Jakarta dan menginap di sebuah gereja di Jakarta. Ia mendapatkan informasi dari gerejanya tersebut bahwa ada program “Ayo Kuliah” dari BINUS UNIVERSITY dan langsung mendaftar bersama ketiga temannya yang lain. Keberuntungan pun berpihak kepadanya, ia satu-satunya orang yang lulus tes dan dapat menjadi mahasiswa  PGSD BINUS UNIVERSITY.

Ditemui pada (18/11), Charlie mengaku menjadi seorang guru adalah cita-citanya sejak kecil. Meskipun dulu ia bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan mendalami jurusan keperawatan, hal ini tidak membuatnya berubah pikiran dan tetap ingin menjadi seorang guru sesuai dengan cita-citanya.

“Alasan mengapa saya mengambil keperawatan, karena saya tertarik dan ingin tahu bagaimana cara melakukan tensi, injeksi, mengukur suhu, dan lain-lain,” jelas Charlie.

Charlie juga mengatakan bahwa ia ingin mengembangkan pendidikan di tempat asalnya. Hal ini dikarenakan masih kurang memadainya kualitas sekolah maupun guru di tempat asalnya tersebut. Tidak hanya itu, infrastruktur yang kurang serta pengetahuan anak-anak yang masih perlu dibenahi merupakan salah satu alasannya mengapa ia ingin mendalami jurusan PGSD dan menjadi seorang guru yang berkualitas dan profesional.

“Saya datang ke Jakarta dan belajar di BINUS UNIVERSITY dengan tujuan agar saya dapat mengembangkan pendidikan di SDI Labang Puni, tempat saya bersekolah dulu, dengan cara mengubah metode-metode yang ada di sana, dengan metode yang sudah saya pelajari di BINUS UNIVERSITY,” ujar Charlie.

Ia juga mengaku bahwa diantara anggota keluarganya, belum ada yang berprofesi sebagai seorang guru. Dengan mendapatkan dukungan sepenuhnya dari kedua orang tuanya untuk menjadi seorang guru, membuat langkah Charlie semakin mudah untuk menggapai cita-citanya.

Menjadi seorang guru yang profesional pun merupakan salah satu hal yang ia inginkan. Menurutnya, menjadi seorang guru yang profesional merupakan seseorang yang mampu menciptakan suasana yang nyaman kepada anak-anak dan mampu membuat mereka tidak berhenti mengagumi kita sebagai seorang gurunya.

Kuliah di BINUS memiliki kebanggaan tersendiri baginya. “Saya sangat bangga menjadi seorang BINUSIAN. BINUS UNIVERSITY juga telah dikenal di mana-mana, bahkan hingga ke NTT. Saya yakin bahwa pengajaran di sini telah berstandar internasional, dan pengajaran itulah yang nanti akan saya bawa ke daerah saya dan mengubah standar pendidikannya menjadi lebih baik,” ujar Charlie.

Berkaitan dengan Hari Guru Nasional yang kita peringati setiap tanggal 25 November 2015, Charlie pun mengemukakan pendapatnya mengenai sosok seorang guru. Baginya guru itu merupakan sosok yang sangat menginspirasi, dan pembentukan karakter yang baik sejak kecil pun juga diajarkan oleh seorang guru, dan hal itu baginya merupakan hal yang sangat luar biasa. Menjadi seorang guru baginya adalah suatu pekerjaan yang mulia.

“Untuk semua BINUSIAN yang bercita-cita menjadi seorang guru, tetaplah berusaha untuk mencapai cita-cita tersebut. Menjadi seorang guru itu adalah profesi yang sangat mulia. Menjadi seorang guru juga merupakan hal yang luar biasa,” ucapnya.  (MEL)