BINUS UNIVERSITY bekerja sama dengan Duniaku Network menghimpun game developer se-Indonesia untuk saling bertukar informasi dan ide dalam Game Developers Gathering 2015.

Setelah mantap berdiri sebagai universitas yang mengusung teknologi terkini dan mencetak lulusan cemerlang di bidang IT hingga ke manca negara, pada tahun 2012 BINUS UNIVERSITY semakin menyelami dunia IT dengan menghadirkan Program Studi Game Application Technology. Tiga tahun berdiri, kini program studi ini telah menjadi salah satu yang terbaik di negeri ini.

Akhirnya pada tahun ketiganya berdiri, Program Studi Game Application Technology kembali bekerja sama dengan Duniaku Network untuk menghadirkan Game Developers Gathering (GDG) 2015. Sebelumnya GDG juga pernah diadakan pada pada tahun 2011 dan 2013. GDG 2015 yang diselenggarkaan pada Jumat (5/6) pun kian terasa spesial, karena kegiatan ini diadakan di berbagai kota lain di Indonesia, seperti: Bandung, Surabaya, dan Jogja.

Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang menghimpun game developers untuk saling membagikan informasi, isu, dan prediksi mengenai perkembangan dunia game saat ini. Untuk mendukung tercapainya pertukaran informasi yang memadai, kegiatan ini menghadirkan seminar dengan pembicara dari praktisi industri game, pameran dari studio pengembang game, Unity Workshop untuk membimbing peserta dalam menciptakan game, dan Start-Up Clinic yang ditujukan bagi peserta yang hendak menjadi technopreneur.

Dalam perkembangnya, kegiatan ini telah mampu menarik pasar asing. Sejumlah stand pameran memenuhi Main Lobby Kampus JWC BINUS International, termasuk beberapa stand yang berasal dari Singapura. Hadir juga pembicara-pembicara handal di industri game, seperti: Peng T. Ong CEO of Interwoven, Anton Soeharyo CEO Touchteen, Kris Antoni CEO Toge Productions dan Michael Yoseph Head of Program of Games Application & Technology BINUS UNIVERSITY. Peserta kegiatan ini pun bukan hanya BINUSIAN tetapi juga mahasiswa-mahasiswa dari universitas lain, dan praktisi game.

Tentunya ini merupakan kesempatan yang baik bagi BINUSIAN untuk ikut terlibat dalam komunitas game lintas negara. Michael pembicara sekaligus koordinator kegiatan ini berpendapat bahwa kegiatan ini dapat menambah wawasan BINUSIAN tentang dunia game. “Pastinya dari kegiatan ini BINUSIAN mendapatkan pengalaman internasional, wawasan baru, informasi mengenai teknologi terbaru di industri game yang sangat mereka butuhkan untuk perkembangan dan karir mereka kedepannya,” ujar Micahel. (IV)