“Program Studi Desain Interior BINUS UNIVERISTY bekerja sama dengan Danianto Consulting menyelenggarakan seminar Predicting the Color Trends.

Warna merupakan hal yang setiap hari ditemui. Mata manusia diberkahi kemampuan untuk membaca jutaan warna. Sehingga kehidupan manusia penuh dengan warna. Warna dapat mewakili perasaan manusia, hingga mewakili identitas sebuah produk atau jasa. Dewasa ini, perusahaan-perusahaan menginvestasikan dana dalam jumlah besar untuk membangun dan menjaga identitas perusahaan tersebut, agar identitas tersebut melekat di benak masyarakat.

BINUS UNIVERSITY melalui Program Studi Desain Interior bekerjasama dengan Danianto Consulting mengadakan seminar pada Kamis (21/5) dengan tajuk “Predicting The Color Trends”. Seminar tersebut menghadirkan seorang desainer interior ternama, yaitu Francis Surjaseputra. Ia juga merupakan ketua Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII). Seminar tentang warna tersebut dibuka oleh narator: Dandi Danianto.

“Memprediksi warna adalah untuk mendominasi tren dunia dan penjualan global,” ucap Francis Surjaseputra. Ia mengatakan bahwa kini warna menjadi hal yang sangat penting. Banyak produk yang identik dengan warna-warna tertentu. Bahkan ia menyebutkan jika pada masa lalu, artis menjadi icon sebuah produk, kini warna juga telah menjadi icon bagi produk-produk tersebut. Sehingga menurutnya, memprediksi tren warna yang disukai oleh khalayak sangat penting untuk diketahui.

“Warna dapat menjadi top of mind sebuah brand, sehingga warna sangat penting untuk komersial brand,” ujar Dandi Danianto. Menurutnya, banyak nama produk maupun jasa yang identik dengan warna-warna tertentu. Hal ini dapat membuat masyarakat teringat dengan produk tersebut. Ia juga mengatakan bahwa warna memiliki kekuatan yang luar biasa, sehingga warna dapat dijadikan sebagai alat pemasaran. Demi menjawab tantangan tersebut, maka seorang desainer harus mampu memahami warna yang yang disukai oleh klien.

Karena manusia memiliki tingkat kejenuhan, maka selalu terjadi kombinasi-kombinasi warna yang menghasilkan warna baru yang lebih segar. Bahkan kini, keputusan pembelian sebuah produk seringkali didasarkan pada faktor warna. “Manusia memiliki titik jenuh, sehingga tren warna selalu berubah-ubah,” Kata Francis. Ia juga mengatakan bahwa untuk memprediksi warna yang akan menjadi tren pada masa mendatang, maka seorang desainer harus melihat permasalahan yang ada untuk menemukan jalan keluar dari permasalahan tersebut.

Ia mengharapkan para BINUSIAN dapat menjadi desainer-desainer handal pada masa depan yang dapat membaca perubahan agar tetap menjadi yang terbaik dan memimpin pasar global. “Mampu memprediksi warna, dapat membuat seorang desainer membawa sebuah brand bersaing di pasar global,” tegas Francis. (AS)