Entrepreneur tidak harus dimulai pada saat usia matang, juga tidak perlu dilakukan ketika kemampuan telah dirasa cukup. Entrepreneur harus dimulai pada saat ini dan tidak memerlukan banyak perhitungan. Entrepreneur adalah pendobrak, pendobrak masalah-masalah yang ada dalam masyarakat,” ujar Helmi Yahya.

Young Entrepreneur Society bekerjasama dengan Bina Nusantara English Club (BNEC) menghadirkan seminar bertema entrepreneur yang dibawakan oleh Helmy Yahya. Seminar dengan judul “Menjadi Entrepreneur Muda Yang Kreatif dan Sukses” mengulas secara lengkap kiat-kiat bagi seorang entrepreneur pemula. Helmy Yahya yang lebih dikenal sebagai presenter kondang, ternyata memiliki latar belakang akuntan dengan gelar Helmy Yahya, MPA, CPMA, CA, Akt. Ia juga merupakan mahasiswa berprestasi ketika menempuh pendidikan dari jenjang sekolah hingga kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan mendapatkan beasiswa dari World Bank untuk melanjutkan studi di University of Miami (Florida), Amerika Serikat.

“Jadilah entrepreneur secepat mungkin, lepaskan diri dari ketergantungan dengan orang tua. Jika anda ingin kaya maka jadilah entrepreneur!” tegas Helmy Yahya. Ia menyatakan menjadi entrepreneur akan membawakan keuntungan yang lebih besar. Menurutnya, hanya pintar tidak cukup, namun haruslah pandai untuk berjualan. Semua orang yang menjual produknya akan lebih kaya dibanding yang menciptakan produk tersebut. Ia mencontohkan Steve Jobs sebagai faktanya. Ia juga menegaskan bahwa para BINUSIAN harus menjadi penjual-penjual yang tangguh agar dapat menjadi entrepreneur yang berhasil.

Sang Raja Kuis pun berbagi kiat-kiat suksesnya sebagai entrepreneur. Kunci-kunci sukses tersebut yaitu memaksimalkan waktu, berani bermimpi, berani mencoba dan gagal, memiliki kreatifitas, berani melakukan perubahan, memiliki fokus yang jelas, terus belajar, hingga memiliki jaringan atau network. Untuk memulai semua itu, ia menekankan kepercayaan diri adalah modal penting bagi BINUSIAN, sebab tanpa adanya kepercayaan diri, maka sulit untuk mendapatkan pekerjaan dari orang lain.

“Anda harus membuka lapangan kerja, bukan menambah pengangguran,” tandas Helmy. Menurutnya lulusan universitas ternama seperti BINUS UNIVERSITY harus menjadi motor penggerak untuk menghasilkan lapangan kerja, bukan untuk menambah beban pengangguran. (AS)