BINUS UNIVERSITY BERTEKAD CIPTAKAN INSINYUR MASA DEPAN
Dunia kini membutuhkan semakin banyak engineer atau insinyur. Menurut Dr. Ir. Muhammad Said Didu, mantan Sekretaris Menteri BUMN, pada tahun 2015 hingga 2020 dibutuhkan kira-kira 95.000 insinyur pertahun, namun yang tersedia kini hanya 75.000 insinyur per tahun. Melihat kenyataan tersebut, BINUS UNIVERSITY melalui BINUS ASO School of Engineering (BASE) ingin menjaring dan menciptakan insinyur-insinyur masa depan.
Trial class BASE yang diselenggarakan pada Senin (25/5) dihadiri oleh oleh Sofyan, S.Kom., M.Eng. selaku Head of Program “Automotive & Robotics dan Ir. Gatot Suharjanto, M.T. selaku Head of Program” Product Design Engineering sebagai pembicara. Sofyan yang membahas trial class untuk jurusan Automotive & Robotic menjelaskan berbagi berbagai pengetahuan tentang integral dan turunan terhadap sistem kendali robot. Ia membawakan robot pintar untuk bahan praktek para siswa.
Ia mengatakan bahwa robot tersebut menggunakan sistem kontrol PID. Sistem ini menggunakan koefisien proporsional, integral, dan derivatif. Masing-masing fungsi tersebut memiliki kegunaannya masing-masing pada sistem kontrol robot. Ia mengatakan PID merupakan sistem operasi paling populer yang sangat berguna bagi para insinyur untuk membuat mesin-mesin pintar.
Ir. Gatot Suharjanto, M.T, yang mengisi trial class untuk jurusan Product Design Engineering memberi pengetahuan tentang desain produk insinyur. Jika jurusan Automotive & Robotic lebih banyak membahas tentang perancangan sistem, sebaliknya jurusan Product Design Engineering membahas tentang desain fisik sebuah produk insinyur. Sistem dan bentuk fisik adalah hal yang tidak dapat dipisahkan, sehingga kedua jurusan ini adalah jurusan yang berjalan secara bersamaan.
“Robot terlihat intelligent, tapi sangatlah artifisial. Ia tetap diprogram oleh manusia, manusia tersebut adalah engineer, dan itu yang kini dibutuhkan oleh dunia,” ujar Sofyan, S.Kom, M.Eng. Ia mengatakan kini dunia kekurangan insinyur. Perusahaan-perusahaan Jepang yang melakukan inovasi produk kini kekurangan insinyur untuk mengeksekusi ide yang telah diciptakan. Ia berharap setelah ini akan banyak insinyur-insinyur muda dari BINUS ASO School of Engineering. Ia juga mengharapkan akan bertemu dengan para siswa di masa depan sebagai seorang insinyur.
“Sangat seru, saya berminat untuk mendaftar,” ujar Raymond Saerang, seorang siswa SMA N 78 Jakarta. Ia berharap suatu hari ia akan bergabung dengan BINUS ASO School of Engineering untuk menjadi bagian dari insinyur-insinyur baru yang terlahir. (AS)
Comments :