Dewasa ini, menyimak pengetahuan dan pengalaman dari para profesor kelas dunia bukan lagi sekadar impian belaka dan tidak harus repot terbang melintasi benua. Tidak perlu repot-repot datang ke University of Nottingham Malaysia Campus (UNMC), demi mendengar kuliah dari Head of School of Modern Languages and Cultures, Dr. Sean Matthews. Justru doctor tersebutlah yang meluangkan waktu datang ke Indonesia atas undangan BINUS UNIVERSITY.

Faculty of Humanities ? English, BINUS UNIVERSITY, kembali mengundang seorang doctor kelas dunia untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada para BINUSIAN pada 15 April 2014 di Lobby Kampus Kijang. Dibandingkan universitas lainnya, sejak 2007 silam, BINUS UNIVERSITY memang termasuk salah satu universitas yang giat mendatangkan dosen tamu dari universitas ternama dari luar negeri.

“Program ini merupakan salah satu komitmen kami dalam mendukung BINUS UNIVERSITY menjadi A World-class university yang tidak hanya diwujudkan dalam kurikulum berstandar internasional saja, namun juga mendatangkan pembicara dari luar negeri yang bertujuan menghadirkan dunia kepada Indonesia. Dengan mendatangkan Dr. Sean Matthews ke BINUS UNIVERSITY, kami berharap apa yang disampaikan oleh Dr. Sean Matthews dapat bermanfaat bagi mahasiswa karena materinya sangat berkolerasi dengan bidang kami, Sasta Inggris?, ujar Irfan Rifai, S.Pd., M.Ed, Deputy Head of Department ? English, BINUS UNIVERSITY.

Kehadiran pakar dari luar negeri memang memberi nuansa berbeda. Selain diberikan oleh pakar dengan reputasi dunia, nuansa kuliah juga tidak sama dengan kuliah yang biasanya dihadiri mahasiswa.

Hal ini tergambar dari raut wajah para mahasiswa yang tampak ceria saat tergabung dalam permainan bernama ?Do I belong??. Dalam permainan sederhana yang dipimpin langsung oleh Dr. Sean Matthews tersebut, para mahasiswa yang terbagi dalam 11 kelompok, ditantang untuk lebih kreatif menerjemahkannya. Kesebelas kelompok tersebut menghasilkan jawaban yang berbeda satu sama lain. Di akhir permainan, Dr. Sean Matthews menyampaikan bahwa jawaban setiap kelompok adalah gambaran nyata dari warna kehidupan. Para mahasiswa dihimbau untuk lebih memperluas perspektif mereka dalam memandang segala sesuatu. Bahwa hidup itu berwarna dan perbedaan latar belakang kehidupan setiap manusialah yang membuat hidup menjadi lebih indah. (KF)