Untuk kali kedua BULETiN BINUS UNIVERSITY membuktikan diri sebagai media internal terbaik. Dalam penghargaan Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA) 2013, BULETiN meraih dua penghargaan sekaligus yakni Gold Winner dan Silver Winner kategori The Best of University Inhouse Magazine (InMA) 2013.

Adalah BULETiN edisi 63-64/Mei-Juni/2012 yang mendapatkan Gold Winner bersama Pewarta Dinamika (Universitas Negeri Yogyakarta) dan Kabar UGM (Universitas Gadjah Mada). Sedangkan Silver Winner untuk edisi 69-70/November-December/2012 bersama Identitas (Universitas Hassanudin) dan Kabar UGM. Sementara itu LSPRisme dari London School of Public Relation meraih Bronze Winner.

Penghargaan diberikan bersamaan dengan rangkaian peringatan Hari Pers Nasional di Hotel Aryaduta, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (8/2).

“Ini merupakan hasil kerja keras rekan-rekan Binus Media Group. BULETiN hadir di tengah-tengah BINUSIAN untuk berkontribusi menghadirkan informasi-informasi berkualitas yang dibutuhkan. Ke depannya, Kami berharap nama BULETiN dapat semakin eksis sebagai media komunikasi terpercaya,” urai Redaktur Pelaksana BINUS Media Group, Adilah.

InMa adalah penghargaan yang diperuntukkan bagi halaman muka (cover) media internal berbagai institusi di Indonesia, baik organisasi maupun korporasi. Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat, Dahlan Iskan, mengatakan malam penganugerahan IPMA dan InMA (Indonesia Inhouse Magazine Awards) merupakan pesta bagi pengelola surat kabar.

Penghargaan ini dinilai oleh juri yang reputasinya bisa diandalkan, tidak ada kongkalikong, tidak ada permainan, dan semuanya pasar bebas. “Kita mengenal dewan jurinya mempunyai reputasi internasional sehingga sekian tahun penghargaan ini kian bermutu dan pesertanya kian banyak,” tambah pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut.

InMA 2013 mempercayakan lima orang yang berasal dari kalangan industri media dan komunikasi untuk menjadi juri, yakni Daniel Surya (Chairman dan Presiden DM-Idholland), Oscar Motuloh (Kepala/ Kurator Galeri Foto Jurnalisme Antara), Ndang Sutisna (ECO – EURO RSCG Adwork), Prof. DR. Ibn Hamad (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia), dan Dian Umar Anggarini (Konsultan Public Relation).

Pada 2012, InMa diikuti oleh 67 entries dari 19 institusi di Indonesia, sedangkan tahun ini, InMa diikuti 300 entries dari beragam institusi di negeri ini.(YD)