Bencana memang tidak mengenal usia, golongan, bahkan status ekonomi. Siapa pun bisa terkena. Tak terkecuali sebagian besar warga Jakarta yang kini tengah dilanda banjir sejak Kamis (17/1) silam.

Lima hari sudah Jakarta dan sekitarnya dikepung banjir. Ibu Kota bahkan sempat lumpuh lantaran luapan air dari Sungai Ciliwung. Banyak masyarakat dari seluruh kalangan terketuk nuraninya untuk membantu. Salah satunya BINA NUSANTARA melalui Teach For Indonesia (TFI).

Semua lini yang ada di Yayasan BINA NUSANTARA bergerak memberi bantuan mulai dosen, karyawan, hingga mahasiswa. Bahkan pihak eksternal pun bersedia menyalurkan bantuannya melalui TFI. Bentuk bantuan beraneka berupa tenaga hingga keperluan sehari-hari seperti pakaian, selimut, beras, diapers, obat-obatan, pakaian dalam, dan lain-lain.

Sehari setelah banjir besar melanda, TFI langsung turun ke lapangan. Sasaran bantuan diberikan menyebar dan diupayakan merata. Sebut saja Teluk Gong, Laguna, Green Garden, Jelambar, dan masih banyak lagi.

“BINUS memberikan bantuan bukan hanya dalam kondisi darurat seperti sekarang. Setelah bencana pasti akan muncul masalah baru, Kami sudah sudah memikirkan dan tetap akan bergerak memberikan bantuan, ketika bencana tiba,juga pascabencana,” ujar Maria Intan S., S.Komselaku Community Development Center (CDC) Manager.

Kondisi medan yang sulit dan pasang surutnya ketinggian air membuat TFI mempertimbangkan berbagai hal, termasuk kemungkinan anggota tim yang jatuh sakit. “Jangan sampai berniat ingin membantu tapi justru tumbang akibat sakit. Kondisi cuaca, lokasi, belum tentu semua lokasi keadaannya sama. Untuk itu sebelum terjun ke lapangan, seluruh volunteer dipersiapkan fisiknya seperti dengan mengonsumsi suplemen,” urai Intan.