Suasana Auditorium Gedung Usmar Ismail, Jakarta, tiba-tiba hening. Seratusan orang seperti menahan napas dan tersihir saat mendengar lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan Paramabira (Paduan Suara Mahasiswa BINA NUSANTARA), Kamis (15/9).

Tepukan tangan pun langsung membahana begitu Way Over In Beulahland usai dimainkan. Karya Joseph Jennings ini merupakan lagu terakhir di segmen pertama konser Paramabira bertema Ancient Wisdom – Songs of Faith, Devotion, and Peace. Di segmen ini, paduan suara BINUS UNIVERSITY yang sudah meraih penghargaan di berbagai kompetisi tersebut menyanyikan delapan lagu dengan tingkat kesulitan cukup tinggi.

“Kita ingin mempersiapkan mahasiswa untuk ikut kompetisi di tahun depan dan untuk itu mereka harus terbiasa dengan menyanyikan lagu dengan tingkat kesulitan lebih tinggi,” tutur Rainier Revireino, sang konduktor.

Di segmen kedua, tantangan yang dihadapi tidak kalah unik. Terdapat tujuh lagu yang dinyanyikan dengan pilihan tema agama. Ada tentang peristiwa holocaust, masuknya agama Budha dan Kristen ke Jepang, atau lagu berjudul Zikr yang bercerita mengenai zikir/doa yang dilakukan dalam agama Islam.

“Tanpa melupakan unsur menghibur dan menyampaikan pesan. Untuk kali ini mengenai keberagaman (agama) yang ada di dunia dan bagaimana menanamkan jika keberagaman itu adalah sesuatu yang indah,” tambah Rainier.(YD)