“Gaya desain: Swiss, The International Typographic Style”
oleh Satria Nurzaman
Tinjauan tentang Asal Muasal Desain Swiss (Swiss Design)
Asal muasal Desain Swiss Swiss Design atau disebut juga The International Typographic Style adalah gerakan yang muncul di Swiss selama periode 40an. Desain Swiss muncul dan terpengaruh dari gaya desain sebelumnya seperti De Stijl, Constructivism, Bauhaus, dan The New Typography, gaya-gaya tersebut seolah bergabung dan tersaji dengan baik di Swiss. Fakta bahwa Swiss berada dalam posisi netral selama periode antar perang dan pascaperang dunia membuat Swiss menjadi surga bagi para intelektual dan persimpangan ide dari berbagai tempat, dari Inggris dan Belanda hingga Jerman dan Rusia. Ernst Keller dalam banyak hal disebut kakek dari Desain Swiss. Dia mengajar di Kunstgewerbeschule School of Arts & Crafts di Zürich, Di sina, Keller mengajarkan bahwa desain harus disesuaikan dengan konten dan mulai bereksperimen dengan grid system yang merupakan bagian tak terpisahkan dari gaya desain ideal yang populer saat ini. Karya Keller memiliki preferensi untuk grafik yang mencolok, tata letak yang tidak teratur, dan tipografi sans serif, dan memiliki rasa yang berbeda dari gaya desain Swiss yang akan datang nanti. Desain Swiss tidak terbatas pada desain grafis. Arsitek seperti Le Corbusier dan Phillip Johnson termasuk di antara mereka yang dianggap sebagai bagian dari gerakan Desain Swiss. selama lebih dari dua dekade desain Swiss memberi dampak yang sangat besar dan pengaruhnya berlanjut hingga hari ini.
Prinsip-prinsip Kunci dalam Desain Swiss
Desain Swiss, atau yang dikenal juga sebagai Swiss Style atau International Typographic Style, adalah aliran desain grafis yang muncul pada pertengahan abad ke-20 di Swiss. Desain ini berfokus pada kesederhanaan, keterbacaan, dan struktur yang kuat. Gaya ini memberikan pengaruh besar dalam dunia desain grafis modern dan sering digunakan dalam desain publikasi, poster, serta identitas merek. Berikut adalah beberapa prinsip-prinsip kunci yang menjadi fondasi dari Desain Swiss.
1. Penggunaan Grid yang Terstruktur
Salah satu ciri utama dari Desain Swiss adalah penggunaan grid atau kisi-kisi yang sangat terstruktur. Grid digunakan untuk menciptakan tata letak yang rapi dan konsisten, membantu desainer mengatur elemen-elemen seperti teks dan gambar agar terlihat seimbang. Pendekatan ini memberikan kerangka yang jelas, sehingga desain lebih mudah dipahami dan diikuti oleh audiens.
Grid juga membantu menciptakan hirarki visual yang efektif. Elemen penting diletakkan pada posisi yang strategis, sementara elemen pendukung ditempatkan di area yang tidak mengganggu fokus utama. Dengan tata letak yang terorganisir, desain menjadi lebih estetis dan fungsional.
2. Tipografi sebagai Fokus Utama
Tipografi memegang peran sentral dalam Desain Swiss. Gaya ini menekankan keterbacaan dan kesederhanaan, sehingga huruf-huruf yang digunakan biasanya sans-serif, seperti Helvetica dan Univers. Tipografi dalam Desain Swiss sering kali ditempatkan secara tegas, dengan pengaturan yang jelas dan teratur. Jenis huruf sans-serif dipilih karena tampilannya yang bersih dan modern, sesuai dengan esensi dari desain ini.
Selain itu, huruf-huruf dalam Desain Swiss sering digunakan dalam ukuran besar untuk menonjolkan pesan utama. Desain Swiss juga memprioritaskan kontras dalam ukuran huruf untuk membedakan antara elemen utama dan informasi tambahan, sehingga menciptakan hirarki visual yang mudah diikuti.
3. Meminimalkan Dekorasi
Kesederhanaan adalah salah satu prinsip terpenting dalam Desain Swiss. Gaya ini menghindari elemen dekoratif yang tidak perlu dan lebih fokus pada fungsionalitas. Desain Swiss mengutamakan pesan yang jelas dan efisien, tanpa distraksi visual yang berlebihan. Warna-warna yang digunakan biasanya netral atau monokrom, dengan aksen warna yang kuat hanya digunakan untuk menonjolkan elemen tertentu.
Desainer Swiss percaya bahwa desain yang baik harus dapat menyampaikan informasi tanpa perlu bergantung pada ornamen atau hiasan yang rumit. Ini menciptakan kesan minimalis yang elegan dan efektif.
4. Pendekatan Asimetris
Salah satu teknik yang sering digunakan dalam Desain Swiss adalah tata letak asimetris. Meskipun terlihat tidak seimbang pada pandangan pertama, asimetri dalam desain ini sebenarnya dirancang dengan sangat hati-hati untuk menciptakan keseimbangan visual. Dengan menggunakan elemen asimetris, desainer dapat menarik perhatian ke bagian tertentu dari desain dan menciptakan dinamika visual yang lebih menarik.
Tata letak asimetris juga membantu menambah kesan modern dan inovatif pada desain, menjauh dari struktur yang terlalu kaku dan simetris.
5. Fungsi di Atas Segalanya
Pada intinya, Desain Swiss sangat menekankan pada fungsi. Tujuan utama dari desain ini adalah menyampaikan informasi dengan cara yang paling efisien dan efektif. Semua elemen desain—dari tipografi, tata letak, hingga warna—dipilih untuk mendukung fungsi tersebut. Tidak ada elemen yang dimasukkan hanya untuk estetika semata.
Tokoh-tokoh Utama dalam Perkembangan Desain Swiss
Desain Swiss, atau yang dikenal sebagai Swiss Style atau International Typographic Style, berkembang pada pertengahan abad ke-20 dan memainkan peran penting dalam membentuk dunia desain grafis modern. Gaya ini berfokus pada kesederhanaan, keterbacaan, dan penggunaan grid yang terstruktur. Beberapa tokoh utama memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Desain Swiss, baik melalui karya-karya mereka maupun pemikiran revolusioner mereka tentang tipografi, tata letak, dan estetika visual. Berikut adalah beberapa tokoh penting yang berkontribusi dalam perkembangan Desain Swiss.
1. Max Bill (1908–1994)
Max Bill adalah seorang desainer, arsitek, dan seniman asal Swiss yang memainkan peran penting dalam membentuk International Typographic Style. Sebagai lulusan Bauhaus, Max Bill membawa pengaruh sekolah seni dan desain ini ke Swiss, di mana ia menggabungkan prinsip-prinsip minimalis dan fungsional dalam karyanya.
Sebagai seorang desainer, Bill dikenal karena pendekatannya yang sangat logis dan sistematis terhadap desain, yang kemudian menjadi salah satu ciri utama dari Desain Swiss. Salah satu kontribusi terbesarnya adalah pengenalan penggunaan grid dalam tata letak desain. Karyanya menekankan keseimbangan antara estetika dan fungsionalitas, serta mendefinisikan bagaimana tipografi harus digunakan untuk meningkatkan keterbacaan.
2. Josef Müller-Brockmann (1914–1996)
Josef Müller-Brockmann adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Desain Swiss. Karyanya yang terkenal mencerminkan pendekatan yang rasional dan objektif terhadap desain. Müller-Brockmann sangat dikenal karena penggunaan grid yang ketat dan penekanan pada kesederhanaan serta keterbacaan dalam desain grafis.
Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah poster-poster untuk Zurich Tonhalle, yang menunjukkan bagaimana tata letak grid dapat menciptakan komposisi visual yang seimbang dan menarik. Melalui pengajaran dan publikasinya, termasuk buku berpengaruh nya Grid Systems in Graphic Design, Müller-Brockmann menyebarkan ide-ide tentang penggunaan grid sebagai dasar dari desain yang terstruktur.
3. Armin Hofmann (1920–2020)
Armin Hofmann adalah seorang desainer grafis dan pendidik asal Swiss yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Desain Swiss. Sebagai pengajar di Sekolah Desain di Basel, Hofmann mengembangkan pendekatan yang sangat fokus pada elemen-elemen dasar desain seperti bentuk, ruang, dan warna. Ia menekankan pentingnya kesederhanaan, keterbacaan, dan keseimbangan dalam komposisi visual.
Salah satu kontribusi terbesarnya adalah pengaruhnya dalam menciptakan “gaya Basel”, yang merupakan variasi dari Desain Swiss dengan penekanan pada tipografi sans-serif dan tata letak asimetris. Hofmann juga menulis buku Graphic Design Manual: Principles and Practice, yang menjadi salah satu referensi penting bagi para desainer di seluruh dunia.
4. Adrian Frutiger (1928–2015)
Adrian Frutiger adalah seorang tipografer asal Swiss yang dikenal sebagai salah satu desainer huruf paling berpengaruh di abad ke-20. Salah satu kontribusi terbesarnya terhadap Desain Swiss adalah pengembangan jenis huruf sans-serif yang bersih dan fungsional. Karya Frutiger yang paling terkenal adalah tipografi Univers, yang dirilis pada tahun 1957.
Univers menjadi salah satu jenis huruf pertama yang dirancang dengan berbagai bobot dan lebar, memungkinkan fleksibilitas yang luar biasa dalam aplikasi desain. Frutiger juga menciptakan tipografi hiponimnya, Frutiger, yang banyak digunakan dalam desain signage dan tetap relevan hingga hari ini. Kontribusinya dalam bidang tipografi sangat penting dalam membentuk estetika khas Desain Swiss yang bersih dan mudah dibaca.
5. Emil Ruder (1914–1970)
Emil Ruder adalah seorang desainer grafis dan tipografi Swiss yang memainkan peran penting dalam pengembangan Swiss Style. Sebagai seorang pengajar di Sekolah Desain di Basel, Ruder menekankan pentingnya keterbacaan dalam tipografi dan tata letak. Ia percaya bahwa desain tipografi harus bersifat universal dan dapat diakses oleh semua orang, tanpa terganggu oleh ornamen atau elemen dekoratif yang tidak perlu.
Ruder juga sangat berpengaruh dalam penggunaan huruf sans-serif, terutama dalam menciptakan tata letak yang bersih dan fungsional. Bukunya yang berjudul Typography: A Manual of Design menjadi referensi penting bagi para desainer yang ingin mempelajari prinsip-prinsip tipografi modern.
Baca Juga: Kilas Balik Duta Bahasa
Evolusi dan Kritik terhadap Desain Swiss dalam Perkembangan Zaman
Ekspresi pribadi dan solusi eksentrik ditolak, sementara pendekatan yang lebih universal dan ilmiah untuk merancang pemecahan masalah dianut. Dalam paradigma ini, desainer mendefinisikan perannya bukan sebagai seniman tetapi sebagai saluran obyektif untuk menyebarkan informasi penting antar komponen masyarakat. Mencapai kejelasan dan keteraturan yang ideal Kririk dan Desain Swiss hari ini Swiss desain dengan prinsip dan filosofi yang diusungnya membuatnya banyak digemari banyak orang, Perkembangan zaman setelah desain Swiss muncul gerakan-gerakan dengan membawa gaya baru dalam desain memberi dampak dan kritik terhadap desain swiss, bahwa desain Swiss dapat mengkomunikasikan pesan dengan jelas namun terkesan sangat kaku dan dingin, desain Swiss yang erat dengan abstraksi ekstrim bentuk geometris sederhana kadang-kadang bisa menjadi begitu abstrak sehingga kehilangan makna dan akhirnya menjadi lebih dari sekadar hiasan. Di era sekarang prinsip-prinsip yang dianut dalam desain Swiss pengaplikasiannya lebih dekat digunakan oleh desainer produk digital yang berorientasi merancang kebutuhan digital platform seperti website dan mobile apps, selain itu swiss desain juga cukup dekat digunkanan diranah arsitktur dalam merancang signage dan environment pendukung arsitektur karena jika ditinjau jauh kebelakang swiss desain yang terpengaruh Bauhaus memiliki bebrapa kemiripan dalam prinsip grid yang terukur, namun untuk kebutuhan desain seperti periklanan jarang sekali ditemukan gaya desain Swiss dalam pengaplikasiannya.
Comments :