Oleh: -Riono Aulia Abdullah-

Apa Itu Desain Parametrik?

Desain parametrik adalah pendekatan desain yang didasarkan pada penggunaan parameter atau variabel untuk mempengaruhi hasil akhir dari desain. Dalam konteks ini, parameter adalah elemen yang dapat diubah atau dimodifikasi untuk menghasilkan variasi bentuk dan struktur. Alih-alih merancang setiap detail secara manual, desainer parametrik menggunakan algoritma dan perangkat lunak khusus untuk mengontrol dan mengatur parameter-parameter ini, sehingga memungkinkan eksplorasi bentuk yang lebih kompleks dan inovatif.

Prinsip dasar dari desain parametrik melibatkan penggunaan algoritma untuk mendefinisikan dan mengubah bentuk. Parameter-parameter ini bisa berupa ukuran, bentuk, posisi, atau bahkan kondisi lingkungan. Dengan mengubah parameter, desainer dapat melihat bagaimana perubahan tersebut mempengaruhi keseluruhan desain, memungkinkan eksplorasi bentuk yang lebih luas dan variatif tanpa harus memulai dari nol setiap kali.

Sejarah dan Perkembangan Desain Parametrik

Desain parametrik bukanlah konsep baru, tetapi telah berkembang pesat dengan kemajuan teknologi. Konsep ini memiliki akar yang dalam dalam matematika dan geometri, tetapi penerapannya dalam desain arsitektur dan teknik baru mulai berkembang pesat sejak akhir abad ke-20.

Pada tahun 1960-an, matematikawan dan arsitek seperti Buckminster Fuller mulai mengeksplorasi penggunaan geometri kompleks dalam desain. Fuller, dengan konsep-konsep seperti geodesic domes, memperkenalkan ide bahwa bentuk dan struktur bisa dikendalikan oleh parameter-parameter matematis. Namun, keterbatasan teknologi pada saat itu membatasi penerapan ide-ide ini.

Kemajuan perangkat lunak komputer pada tahun 1990-an dan awal 2000-an membuka jalan bagi desain parametrik untuk menjadi lebih praktis dan luas diterapkan. Perangkat lunak seperti Rhino dengan plugin Grasshopper memungkinkan desainer untuk menggabungkan pemrograman dan desain dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini memungkinkan desainer untuk mengeksplorasi bentuk dan struktur yang lebih kompleks dan dinamis.

Aplikasi Desain Parametrik

Desain parametrik dapat diterapkan dalam berbagai bidang, mulai dari arsitektur hingga desain produk dan perencanaan kota. Berikut adalah beberapa contoh aplikasi desain parametrik yang menonjol:

1. Arsitektur

Desain parametrik telah merevolusi cara arsitek merancang bangunan. Dengan menggunakan algoritma parametrik, arsitek dapat menciptakan bentuk-bentuk yang sebelumnya dianggap tidak mungkin atau sulit dicapai. Misalnya, bangunan seperti Beijing’s National Stadium (lebih dikenal sebagai “Bird’s Nest”) dan The Eden Project di Inggris menampilkan struktur yang kompleks dan organik yang tidak mungkin dicapai dengan metode desain tradisional.

2. Desain Produk

Dalam desain produk, desain parametrik memungkinkan pembuatan objek yang sangat personalisasi dan kompleks. Misalnya, desain parametrik dapat digunakan untuk menciptakan perhiasan yang unik dengan bentuk yang sangat detail, atau produk konsumen yang dioptimalkan untuk fungsi dan estetika tertentu.

3. Perencanaan Kota

Dalam perencanaan kota, desain parametrik membantu dalam merancang tata letak yang lebih responsif terhadap kondisi lingkungan dan kebutuhan penghuninya. Dengan menganalisis berbagai parameter seperti kepadatan populasi, pola angin, dan aksesibilitas, perencana kota dapat mengembangkan solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan.

4. Desain Interior

Dalam desain interior, desain parametrik dapat digunakan untuk menciptakan elemen dekoratif yang dinamis, seperti panel dinding atau furnitur yang berubah bentuk sesuai dengan kebutuhan ruang atau preferensi pengguna. Ini memberikan tingkat fleksibilitas dan inovasi yang sulit dicapai dengan metode desain konvensional.

Kesempurnaan dari sebuah bentuk dicari oleh para desainer dan oleh para arsitektur untuk menjadi sebuah objek  belumlah ada, para desainer dan arsitek masih mencari bentuk yang baru dan mengembangkan bentuk yang sudah ada. Parametrik merupakan salah satu cara untuk mencari sebuah bentuk yang baru, dengan melihat kembali bentuk-bentuk alam yang telah diperlihatkan kepada kita dan dengan cara membuat bentuk baru dengan perangkat lunak. Desain inovatif pada era sekarang tercipta dengan melawan tradisi, akan tetapi desain parametrik secara khusus memberontak atau melawan desain lama. Garis lurus, sudut tajam dan sudut lancip merupakan desain yang hampir tertinggal pada jaman sekarang, sebaliknya pada desain parametrik berpusat pada konsep bentuk yang bebas, jenis garism lekukan dan bentuk tidak beraturan memberikan karakter tersendiri pada sebuah desain, bahkan desain parametrik dapat terlihat sangat futuristik.

Manfaat dan Tantangan Desain Parametrik

Desain parametrik menawarkan berbagai manfaat, tetapi juga datang dengan tantangan tersendiri.

Manfaat:

  1. Inovasi dan Kreativitas: Dengan menggunakan algoritma untuk mengeksplorasi bentuk dan struktur, desainer dapat mencapai tingkat kreativitas yang lebih tinggi dan menghasilkan solusi desain yang inovatif.
  2. Efisiensi: Desain parametrik memungkinkan pengulangan dan modifikasi bentuk tanpa harus mulai dari awal setiap kali, meningkatkan efisiensi dalam proses desain.
  3. Responsif terhadap Kondisi: Desain parametrik memungkinkan penyesuaian desain berdasarkan kondisi lingkungan dan kebutuhan spesifik, menghasilkan solusi yang lebih adaptif dan berkelanjutan.
  4. Optimasi: Algoritma dapat digunakan untuk mengoptimalkan desain berdasarkan berbagai parameter, seperti kekuatan struktural, efisiensi material, atau kenyamanan pengguna.

Tantangan:

  1. Kompleksitas Teknis: Menguasai perangkat lunak dan algoritma parametrik memerlukan keterampilan teknis yang tinggi. Desainer harus memahami pemrograman dan matematika untuk memanfaatkan potensi penuh desain parametrik.
  2. Biaya: Meskipun desain parametrik dapat meningkatkan efisiensi dalam jangka panjang, biaya awal untuk perangkat lunak dan pelatihan bisa menjadi tantangan, terutama untuk proyek kecil atau studio desain independen.
  3. Keterbatasan Teknologi: Meskipun teknologi telah berkembang pesat, beberapa konsep desain parametrik masih menghadapi keterbatasan dalam hal produksi dan konstruksi, yang dapat membatasi penerapannya di dunia nyata.
  4. Kompleksitas Visual: Desain parametrik sering kali menghasilkan bentuk dan struktur yang sangat kompleks. Meskipun menarik secara estetika, bentuk-bentuk ini bisa sulit dipahami dan diintegrasikan dengan konteks sekitarnya.

Desain parametrik awal oleh arsitek Antinio Gaudi dengan model gereja terbalik.

Pada awal penggunaannya desain parametrik digunakan untuk eksplorasi bentuk ataupun struktur dari sebuah bangunan. Apada gambar diatas arsitek Antonio Gaudi menggunakan bamyak tali yang diberi pemberat untuk melihat struktur atau bentuk dari sebuah gereja apabila diputar balik. Cara lain pada awal penggunaan pencarian bentuk dari parametrik dengan eksperimen menggunakan sabun cair yang ditarik, sehinggan mendapatkan bentuk yang telah di eksplorasi.

Eksperimen menggunakan sabun cair yang ditarik untuk mendapatkan sebuah bentuk.

Baca Juga: Berbagai Teknik Arsir dalam Menggambar

Pada era ini pencarian bentuk dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak, sebelum penggunaannya perlukan pemahaman mengenai parametrik. Desain parametrik merupakan cara yang berbeda untuk memahami sebuah bentuk atau objek, karena pada saat ini pencarian bentuk menggunakan perangkat lunak dengan sistem parameter, variabel dan beberapa batasan agar tidak keluar dari jalur bentuk. Misalnya, apa bila kita melihat sebuah kubus, variable yang kita gunakan adalah panjang, lebar dan tinggi, sedangkan untuk parametrik kita mengubah bentuk kubus tersebut dengan menggunakan alogaritma unrtuk mendapatkan objek yang berbeda, dengan kata lain dari satu kubus yang kita buat akan bisa menghasilkan kubus-kubus lain dengan cara parametrik. Apabila dibayangkan dengan bentukyang lain, kita akan mendapatkan bentuk yang dapat dieksplorasi secara bebas sesuai dengan kebutuhan.