Deanawati Insani Wasilah – 2022

Dalam menggambar tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya arsiran. Arsiran sendiri memiliki fungsi untuk mempertegas karakter dari material ataupun benda yang kita gambar. Arsiran juga dapat berfungsi untuk mengetahui kedalaman dan gelap terang dari benda yang kita gambar. Oleh karena itu peran arsir pada saat menggambar sangatlah penting.

Teknik mengarsir sendiri juga ada bermacam-macam, bisa tergantung media gambar yang digunakan, bisa juga tergantung dari sifat arsiran itu sendiri. Pada artikel kali ini kita akan membahas apa saja jenis-jenis teknik dalam memberikan arsiran dengan media menggambar menggunakan pulpen.

Pada saat menggambar dengan menggunakan pulpen, terdapat perbedaan dari masing-masing artist sesuai dengan karakter mereka, ada yang terbiasa menggambar menggunakan drawing pen, ada yang terbiasa menggunakan pulpen warna warni, ada juga yanng bahkan terbiasa menggunakan rapido untuk menggambar. Semua tergantung dari masing-masing ciri khas ataupun kebiasaan artist tersebut.

Dengan perbedaan jenis pulpen ini tentu saja akan menghasilkan hasil yang berbeda juga pada saat nanti membuat arsiran, tergantung dari besar atau kecilnya mata pulpen tersebut. Dan dengan perbedaan hasil tersebut juga bisa mgehasilkan karakter material ataupun kedalaman pada objek yang akan digambar nanti. Oleh karena itu, dengan menggunakan berbagai macam pulpen dengan ketebalan mata pulpen yang berbeda-beda tentu saja akan menghasilkan gambar dengan arsiran yang lebih kaya akan karakter dan kedalamannya.

Baca Juga: Menggambar Sebagai Media Meditasi dan Terapi

Mengarsir menggunakan pulpen tentu saja akan berbeda dengan mengarsir menggunakan pensil, berikut merupakan teknit yang dapat digunakan ketika ingin membuat arsiran menggunakan pulpen:

1. Arsiran satu arah (Hatching)

Teknik arsir ini dilakukan dengan cara menggoreskan pulpen de arah yang sama, untuk bagian yang lebih gelap semakin dipadatkan goresannya atau bisa mengganti dengan pulpen yang memiliki mata yang lebih tebal.

Gambar 1: Hatching (L. Widyokusumo, Teknik Arsir dan Proses Menggambar dengan Media Pena, Humaniora, Vol. 5 No.2, Oktober, 2014, 909-918)

2. Arsiran silang (Cross Hatching)

Teknik ini dilakukan dengan cara menumpuk garis dengan arah yang berlawanan, semakin banyak tumpukannya maka akan memberikan kesan yang lebih dalam.

Gambar 2: Cross Hatching (L. Widyokusumo, Teknik Arsir dan Proses Menggambar dengan Media Pena, Humaniora, Vol. 5 No.2, Oktober, 2014, 909-918)

3. Arsiran searah kontur (Contour Hatching)

Teknik ini biasa digunakan untuk menggambar bentuk yang lebih organis, karena pada teknik ini arsiran yang dilakukan yaitu searah dengan kontur material objek yang akan digambar.

Gambar 3: Contour Hatching (L. Widyokusumo, Teknik Arsir dan Proses Menggambar dengan Media Pena, Humaniora, Vol. 5 No.2, Oktober, 2014, 909-918)

4. Arsiran coretan bebas (Scumbling)

Pada teknik ini menggunakan coretan bebas sesuai dengan kedalaman dan gelap terang dari objek tersebut, hasil yang dihasilkan biasanya akan memiliki kesan lebih ekspresif.

Gambar 4: Scumbling (L. Widyokusumo, Teknik Arsir dan Proses Menggambar dengan Media Pena, Humaniora, Vol. 5 No.2, Oktober, 2014, 909-918)

5. Arsiran Titik (Stippling)

Biasa disebut juga dengan pointilism. Arsiran jenis ini menggunakan titik titik sebagai media untuk mempertegas gelap terang dan materialnya, semakin rapat maka akan terlihat semakin gelap.

Gambar 5: Stippling (L. Widyokusumo, Teknik Arsir dan Proses Menggambar dengan Media Pena, Humaniora, Vol. 5 No.2, Oktober, 2014, 909-918)

Sumber:

  1. Widyokusumo, Teknik Arsir dan Proses Menggambar dengan Media Pena, Humaniora, Vol. 5 No.2, Oktober, 2014, 909-918