Ancaman Siber dan Perlindungan Data Di Era Digital

Teknologi digital telah mengubah hidup masyarakat modern menjadi lebih mudah karena adanya konektivitas dan akses data secara global. Di balik suatu kemajuan yang dibentuk oleh manusia, tentunya juga diikuti oleh ancaman terselubung dan berpotensi memberi kerugian yang nyata. Hal tersebut adalah Cyber Attack atau serangan siber yang bekerja dengan cara meretas untuk mengambil ataupun menghancurkan data berharga yang dimiliki baik personal ataupun suatu lembaga dan komunitas. Akibat terburuk dari serangan siber adalah kerugian materil yang tidak bisa diatasi oleh korban.

Pada saat ini, trend serangan siber yang sedang marak dialami publik mengambil bentuk berupa sebuah Ransomeware, yaitu suatu virus digital berbahaya yang digunakan oleh hacker. Cara kerja ransomeware adalah dengan mengenkripsi data pada suatu perangkat komputer atau jaringan dunia maya, kemudian sang pelaku menggunakan data tersebut sebagai bentuk ancaman. Setelahnya, korban secara terpaksa dan dengan rasa takut akan memberi sejumlah tebusan agar datanya bisa diamankan. Ini merupakan tindakan kriminal digital yang merugikan, baik itu di personal ataupun komunitas.

Bentuk serangan siber umum lainnya adalah pencurian data digital. Pelaksanaan tindakan kriminal ini dilakukan dengan berbagai cara, termasuk di dalamnya adalah phising, ransomeware, serangan jaringan, ataupun bentuk lainnya yang berusaha untuk mengambil data individu dan perusahaan. Data-data yang diambil biasanya diekplotasi untuk tujuan kejahatan ekonomi, seperti penipuan keuangan, identitas palsu, dan penyalahgunaan kartu kredit. Saat ini sudah banyak lembaga baik pemerintah atau siber swasta yang menaruh perhatian lebih dalam usaha untuk melindungi dunia digital.

Dari dua bentuk serangan siber yang sangat marak, kita bisa mengetahui bahwa pada masa kini keamanan data digital sedang berada pada kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Secara umum, masyarakat akan mengharapkan pemerintah agar bisa melindungi data digital milik warga negara, namun hal tersebut sangat sulit untuk dilaksanakan karena terbatasnya sumber daya yang dimiliki dan terus meningkatnya kemampuan para penjahat siber. Maka dari itu, kita perlu mehamami sedikit dunia digital dan melakukan tindakan dini berupa strategi keamanan siber sederhana. Beberapa diantaranya, yaitu 1) dengan membiasakan diri membaca terlebih dahulu surat perjanjian digital terkait dengan akses data untuk penggunaan aplikasi, 2) secara berkali mengganti kata sandi atau password akun digital, 3) tidak sembarangan mengunggah data ke dalam media digital sosial seperti foto/lokasi/data pribadi, dan 4) sebisa mungkin menghindari penggunaan aplikasi yang bersifat ilegal atau bajakan untuk menghindari ransomeware.

Setelah mengetahui trend terkini dari ancaman siber, peningkatan perlindungan data digital semakin perlu untuk direncanakan dan dilakukan demi mencegah hal yang merugikan. Perlindungan data digital yang efektif membutuhkan upaya dari berbagai pihak karena tidak bisa hanya mengharapkan sisi pemerintah maupun kepolisian siber. Maka dari itu, kita sebagai pemilik data harus berusaha untuk mempelajari sedikit sisi teknologi digital dan bagaimana tata cara perlindungan data digital secara sederhana. Dengan meningkatkan ilmu dan menerapkan strategi sederhana kita bisa memastikan bahwa data yang kita miliki di dunia digital bisa lebih terjaga.

April 2024

Penulis: Riccosan