Yuda Suryasa Sjaerodji, M.Ds.

DKV BINUS @Bandung

Sepanjang sejarah, sebagian besar merek sengaja dibuat statis, pedoman merek yang kaku dikembangkan dengan tujuan kepatuhan yang ketat, sehingga hanya menyisakan sedikit atau tidak ada ruang untuk ekspresi merek yang lebih fleksibel. Seringkali hal ini termasuk tanda tunggal, atau mungkin dua variasi logo merek yang dimaksudkan untuk digunakan pada latar belakang terang atau gelap. Sifat tetap dari identitas merek, yang diterapkan secara konsisten, adalah salah satu alat merek paling signifikan yang dimiliki Perusahaan, ketika mereka berupaya menciptakan identitas merek agar mudah dikenal.

Untuk memenuhi tuntutan dunia saat ini identitas merek harus cukup fleksibel dalam beradaptasi dengan media berbasis cetak, saluran digital, dunia fisik (seperti gedung dan papan reklame), dan ekonomi global. Hal ini mengharuskan manajer merek belajar menciptakan identitas merek yang dinamis: identitas merek yang dapat menyegarkan, mempersonalisasikan merek mereka tanpa melupakan identitas dari inti merek.

“Identitas merek dinamis pada dasarnya membuka satu atau lebih komponen merek terhadap pengaruh dinamis,” menurut desainer Paul Davis.

Merek dinamis diartikan sebagai merek dengan energi yang dapat menunjukkan perubahan, pergerakan dan fleksibilitas. Merek dinamis sering disebut merek yang hidup, karena merek tersebut secara sifat berubah atau bergerak mencerminkan definisi dinamisme namun tetap tidak mengurangi/menghilangkan karakternya yang khas sehingga esensi dari merek tersebut tetap terjaga baik.

.