Terapi Seni, Pendekatan Seni untuk Atasi Stres

Aktivitas seni kerap dinilai sebagai sebuah cara untuk menyalurkan ekspresi. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk melepaskan emosi yang memenuhi hati, seperti rasa bahagia, marah, kesal, dan sebagainya. Namun, tahukah kamu bahwa ada yang disebut terapi seni?

Terapi seni adalah metode yang sudah ada sejak lama dan menjadi bagian dari psikoterapi. Tak hanya sebatas mengeluarkan ekspresi dan meluapkan emosi, jenis terapi ini juga punya dampak yang lebih besar terhadap kesehatan mental seseorang. 

Apa Itu Terapi Seni? 

Terapi seni adalah teknik pengobatan untuk individu yang mengalami kondisi tertentu pada psikologi atau kejiwaannya, hubungan sosial, cara untuk berkembang, hingga fisik. Melalui terapi ini, individu tersebut diharapkan dapat kembali ke kondisi yang semestinya dan lebih baik sehingga mampu menjalani aktivitas sebagaimana mestinya. 

Sesuai namanya, terapi ini menggunakan aktivitas seni sebagai medianya, seperti menggambar, melukis, mewarnai, memahat, fotografi, dan sebagainya. Seorang pakar zen art dari Korea Selatan, Profesor Damwon Kim Chang-Bae, juga menyebut bahwa seni menjadi salah satu bentuk meditasi. 

Menurutnya, seni menjadi salah satu bentuk meditasi karena kamu saat menggambar, kamu juga langsung mendapat ketenangan yang berdampak pada perasaan atau batin. Kamu pun dapat menuang keresahan, kesedihan, atau emosi lainnya melalui goresan tinta di atas kertas, kanvas, atau media lainnya sehingga perasaan menjadi lebih tenang dan lega.

Manfaat Terapi Seni

Sebuah studi tahun 2016 yang dipublikasikan di Journal of the American Art Therapy Association menyatakan bahwa aktivitas kreatif bahkan kurang dari satu jam dapat mengurangi stres. Tak cuma itu, kegiatan ini juga berdampak positif terhadap kesehatan mental sekalipun kamu tidak memiliki bakat atau keterampilan seni.

Selain itu, ada beberapa riset lainnya yang mencari tahu efektivitas dan manfaat metode ini, antara lain sebagai berikut.

  • Studi pada kelompok orang dewasa yang memiliki trauma menunjukkan bahwa terapi seni mengurangi gejala trauma dan tingkat depresi secara signifikan.
  • Studi pada pasien yang sedang menjalani perawatan medis untuk kanker menemukan bahwa terapi seni meningkatkan kualitas hidup dan meringankan beberapa gejala psikologis.
  • Studi pada orang dewasa di panti jompo menunjukkan bahwa terapi seni mengurangi depresi dan meningkatkan self-esteem.

Siapa yang Memerlukan Terapi Seni?

Setiap orang bisa menggunakan seni untuk meluapkan emosi maupun pikirannya sehingga lebih tenang. Namun, yang dimaksud dengan terapi seni sesungguhnya lebih berfokus pada serangkaian perawatan (dalam periode tertentu, termasuk jangka panjang) dengan bantuan para profesional.

Beberapa orang yang memerlukan terapi ini antara lain:

  • Individu dengan tingkat stres parah
  • Anak-anak yang mengalami masalah terkait sikap maupun sosial di rumah maupun sekolah
  • Individu yang mengalami kejadian traumatis
  • Anak-anak dengan gangguan belajar
  • Individu dengan cedera pada otak
  • Individu dengan masalah kesehatan mental

Terapi ini terbuka untuk siapa saja yang membutuhkan tanpa harus memiliki bakat atau kemampuan tertentu dalam bidang seni. Sayangnya, hal ini yang masih menjadi miskonsepsi cukup besar.

Banyak orang—terutama kelompok usia dewasa—merasa enggan mengikuti terapi ini lantaran tidak memiliki bakat atau tidak cukup preaktif. Pada akhirnya, mereka pun menjadi skeptis menjalani treatment ini.

Menggambar adalah bentuk aktivitas seni yang dapat dilakukan oleh siapa pun. Bagi sebagian orang yang terus mengasah dan mau belajar, hasil karya yang dihasilkan pun akan terus berkembang. Tak cuma memberi ketenangan batin, aktivitas menggambar yang dilakukan juga dapat menghasilkan imbalan berupa materi yang tak sedikit.

Karena itu, makin banyak individu yang memilih untuk menempuh studi desain komunikasi visual (DKV). Jurusan ini tak hanya jadi wadah mereka untuk menuangkan ekspresi, tetapi juga belajar lebih banyak untuk menghasilkan karya yang memiliki nilai lebih dan bahkan berkontribusi untuk orang selain dirinya.

Kalau kamu tertarik mempelajari DKV, BINUS @Bandung adalah kampus terbaik untuk mendukungmu. Tak hanya mendampingi dan mengarahkanmu mengasah bakat lebih baik, DKV BINUS @Bandung juga menyiapkanmu sebagai lulusan yang siap berkompetisi dan berdaya saing internasional.