24 Juni 2022

Acara Summer School diawali pukul 05.30 dimana para peserta berkumpul di Ruhai Lobby, 23 Paskal. Setelah semua peserta berkumpul, kami semua berangkat menuju Jakarta pada pukul 06.25. Destinasi pertama kami adalah Dekoruma Kemang, Dekoruma Experience Center. Dekoruma merupakan marketplace furnitur dan juga penyedia jasa desain interior yang telah berdiri sejak tahun 2015.

Saat sampai di tujuan pertama, kami disambut oleh Kak Kemal, yang memberikan kami penjelasan singkat mengenai Dekoruma. Dekoruma saat ini memiliki 3 unit bisnis berupa retail (secara online dan offline berupa Dekoruma Experience Center), Interior jasa Design dan Build Residential & Komersial-Dekoruma Interior), dan properti (jual beli rumah & apartemen-Dekoruma Properti). Selain itu, kami juga diarahkan dalam tur sekitar Dekoruma Experience Center.

Di sana, tersedia berbagai macam furniture yang kebanyakan memiliki Japandi style. Terdapat juga beberapa sample material mulai dari material untuk cabinet dapur, dinding, hingga cushion untuk sofa. Setelah melalui tur ke keempat lantai bangunan, kami berkumpul untuk mendengarkan penjelasan lebih mengenai Thudio, salah satu plugin SketchUp dari Dekoruma. Sesi penjelasan tersebut dibawakan oleh Kak Iko dan Kak Hendri.

Kunjungan kami di Dekoruma Experience Center berahir pada pukul 12.00, dan setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke tujuan kami selanjutnya yakni Museum Macan. Museum Macan merupakan museum berisi karya-karya Modern dan Kontemporer yang terletak di Jl. Perjuangan No. 5, Jakarta Barat. Di museum tersebut, kami mengikuti tur dimana kami diberi penjelasan seputar beberapa karya yang ada disana. Katya-karya yang ada di Museum Macan merupakan karya milik beberapa seniman ternama seperti Takashi Murakami dan pameran karya Agus Suwage bernama ‘Agus Suwage: The Theater of  Me’.

Dari tur di Museum macan, kami mendapat beberapa insight lebih mengenai karya seni. Beberapa lukisan karya Agus Suwage mengajarkan kami bagamana karya seni dapat menjadi salah satu sarana untuk menyampaikan pesan atau perasaan yang mungkin sulit untuk disampaikan melalui kata- kata. Beberapa karya Agus Suwage berupa self-portrait, yang dimana lukisan tersebut berisi kritikan. Karya  self-portrait milik  Agus Suwage selain menyampaikan kritikan juga mengingatkan kita bahwa sebelum kita mengkritik orang lain, kita perlu mengkritik diri kita terlebih dahulu, itulah sebabnya mengapa karya Agus Suwage merupakan self-portrait.

Salah satu instalasi karya yang paling menarik di Museum Macan adalah “Kembara Biru”. Kembara Biru ditujukan khususnya untuk anak kecil, namun terbuka juga untuk dewasa. Di Kembara Biru, kami dibebaskan untuk berkreasi menggunakan kertas karbon. Hasil karya yang telah kami buat kemudian dapat disisipkan ke dalam kantung awan di sekitar ruangan atau dibawa pulang.

Tempat yang kami kunjungi terakhir adalah Grand Indonesia. Kami sampai di tempat tersebut pukul 18.00 dan memiliki waktu hingga 19.30 untuk makan malam sebelum kami melanjutkan perjalanan Kembali ke Bandung. Pada akhirnya, perjalanan Kembali ke Bandung kami mulai pukul 20.00. Kami sampai kembali di 23 Paskal pada pukul 00.14.