Dalam Dunia Arsitektur, secondary skin merupakan lapisan yang di bangun setelah dinding terluar sebuah bangunan. Lapisan ini sebut sebagai kulit kedua atau secondary skin. Karna berfungsi sebagai kulit kedua atau kulit terluar dari fasad bangunan. Secondary skin memiliki banyak fungsi bagi sebuah hunian.

Fungsi secondari skin:

  1. Melindungi hunian dari sinar matahari. Dapat menghalau sinar matahari agar dalam hunian tidak terlalu panas tapi tetap memberi rumah pencahayaan alami.
  2. Privasi hunian lebih terjaga. Ruangan dengan bukaan besar menjadi lebih privat, namun tidak terlalu tertutup.
  3. Dapat menjadi media taman Vertikal. Mempercantik dan menambah ruang hijau pada rumah.
  4. Pola dan design pada secondary skin dapat menambahkan komposisi yang menarik pada eksterior rumah. Menghasilkan tampilan fasad yang lebih estetis.
  5. Menjaga kondisi thermal pada area dalam karena panas sinar matahari dapat diserap terlebih dahulu oleh secondary skin dan tidak langsung mengenai dinding di baliknya.

Secondary skin dapat dibangung menggunakan material :

  1. Kayu
  2. Besi
  3. Bambu
  4. Serat fiber/ rotan sintetis

Secondary skin material Kayu

Secondary skin material Besi

Secondary skin material Bambu

Secondary skin material Serat fiber/ rotan sintetis

Mesti memiliki banyak manfaat, strategi konstruksi ini memiliki biaya konstruksi lebih karena perancangan dan pemasangannya yang tidak mudah. Selain itu secondary skin jg membutuhkan ruang lebih pada kulit bangunan, dimana hal tersebut menjadikannya sulit diaplikasikan pada lahan dan dana yang terbatas.

Namun seiring tumbuhnya kebutuhan masyarakat akan bangunan  yang nyaman dan perkembangan ilmu arsitektur yang semakin kreatif, secondary skin tetap menjadi solusi efektif dan fungsional bagi para penghuni khususnya bagi kita yang hidup di iklim tropis.

– Sandi Noprimus –