Deanawati Insani Wasilah – 2022

Bentuk adalah ciri utama yang menunjukan suatu ruang, ruang dibatasi dan dibentuk oleh dinding, lantai, dan langit-langit. Kehadiran ruang secara visual menjadi makin terasa apabila elemen-elemen pembatasnya makin jelas terwujud. Untuk mengamati batas-batas visual ini diperlukan hadirnya cahaya.

Ching, 1979

Cahaya adalah salah satu elemen yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Dalam sebuah interior, cahaya memiliki peran yang sangat penting. Selain berfungsi sebagai sumber penerangan untuk manusia beraktivitas di dalam ruang, cahaya juga memiliki fungsi untuk memberikan suasana yang sesuai dengan mood yang diinginkan di dalam ruang tersebut.

Pencahayaan di dalam interior sendiri terbagi menjadi 2 jenis jika kita membaginya berdasarkan sumbernya, yaitu:

  1. Natural Light
  2. Artificial Light

Natural light adalah cahaya yang bersumber dari alam, seperti cahaya matahari, dsb. Sedangkan artificial light adalah cahaya buatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan suasana yang diinginkan oleh penggunanya.

Baca Juga: Indikator Desain Pencahayaan Yang Ergonomis

Untuk artificial light sendiri teribagi lagi menjadi 3 berdasarkan  fungsinya:

1. General Lighting

General lighting adalah sebuah pencahayaan yang menjadi sumber penerangan utama. Umumnya diletakan pada titik tengah ruangan atau pada beberapa titik yang dipasang secara simetris dan merata. Memiliki persebaran cahaya yang menyeluruh. Dapat juga dijadikan indirect light, sehingga armaturnya tidak kelihatan dan memiliki kesan lebih clean.

Gambar 1: General Light (Admir Jukanovic, 2018)

2. Task Lighting

Task lighting adalah sebuah pencahayaan buatan yang daya sebar cahayanya fokus pada suatu area. Tujuannya untuk membantu aktivitas tertentu dan juga sebagai pembentuk suasana. Contoh pengaplikasiannya bis akita lihat pada lampu meja kerja, lambu baca, lampu meja rias, dsb.

Gambar 2: Task Light (Admir Jukanovic, 2018)

3. Accent / Decorative Lighting

Accent lighting biasanya memiliki fungsi sebagai elemen dekoratif pada sebuah ruangan. Memiliki fokus pada sebuah benda yang menjadi focal point di ruangan tersebut.

Gambar 3: Accent Light (Admir Jukanovic, 2018)

Dengan mengetahui jenis-jenis pencahayaan di dalan ruangan ini, harapannya bisa mengetahui bagaimana dasar dasar penempatan pencahayaan berdasarkan fungsi dan kebutuhan cahaya di dalam ruangan itu sendiri.

Contoh Penerapan Tata Cahaya dalam Berbagai Ruangan

Tata cahaya adalah elemen kunci dalam desain interior yang mempengaruhi suasana, fungsi, dan estetika sebuah ruangan. Dengan memahami cara menerapkan berbagai jenis pencahayaan, kita dapat menciptakan lingkungan yang nyaman dan menarik. Artikel ini akan membahas contoh penerapan tata cahaya di lima jenis ruangan utama: ruang tamu, ruang kerja, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi.

1. Ruang Tamu

Ruang tamu sering menjadi pusat aktivitas sosial dan relaksasi dalam rumah. Oleh karena itu, pencahayaan di ruangan ini harus fleksibel dan multifungsi.

  1. Cahaya Ambient (Umum): Cahaya ambient menyediakan pencahayaan dasar yang merata di seluruh ruangan. Sumber cahaya seperti lampu plafon, lampu gantung, atau lampu tersembunyi dapat digunakan untuk mencapai efek ini. Penting untuk menggunakan lampu dengan intensitas yang dapat diatur (dimmer) sehingga kita bisa menyesuaikan kecerahan sesuai dengan suasana, dari terang untuk aktivitas hingga lembut untuk waktu santai.
  2. Cahaya Aksen (Accent Lighting): Digunakan untuk menonjolkan elemen dekoratif seperti karya seni atau elemen arsitektur. Lampu sorot kecil atau lampu dinding dapat diterapkan untuk memberikan sorotan khusus. Misalnya, menyoroti lukisan favorit atau rak buku akan menambah dimensi dan minat visual pada ruang tamu.
  3. Cahaya Tugas (Task Lighting): Pencahayaan ini penting untuk aktivitas spesifik seperti membaca. Lampu meja atau lampu lantai dengan cahaya yang dapat diarahkan adalah pilihan ideal. Penempatan lampu di samping sofa atau kursi baca memastikan kita memiliki cahaya yang cukup untuk kegiatan ini.
  4. Cahaya Dekoratif: Lampu yang berfungsi lebih sebagai elemen dekoratif, seperti chandelier atau lampu lantai artistik, dapat menambah karakter dan daya tarik visual pada ruang tamu.

2. Ruang Kerja

Ruang kerja membutuhkan pencahayaan yang mendukung produktivitas dan mengurangi kelelahan mata.

  1. Cahaya Tugas (Task Lighting): Penting untuk memiliki cahaya yang terang dan terfokus pada area kerja. Lampu meja dengan lengan fleksibel atau lampu lantai yang dapat disesuaikan adalah pilihan yang baik. Pilih lampu dengan cahaya yang tidak berkedip untuk menjaga kenyamanan mata selama bekerja.
  2. Cahaya Ambient (Umum): Pencahayaan umum membantu mengurangi kontras antara area kerja dan area sekitar, yang penting untuk kenyamanan visual. Lampu plafon atau lampu gantung yang memberikan cahaya merata adalah pilihan yang tepat.
  3. Cahaya Aksen (Accent Lighting): Menggunakan lampu aksen untuk menyoroti elemen seperti rak buku atau karya seni di ruang kerja dapat menambah sentuhan estetika dan membuat ruangan terasa lebih hidup.

3. Kamar Tidur

Kamar tidur harus menyediakan pencahayaan yang menenangkan untuk relaksasi dan tidur nyenyak.

  1. Cahaya Ambient (Umum): Lampu plafon atau lampu dinding yang memberikan cahaya lembut adalah pilihan baik untuk menciptakan suasana yang nyaman. Pilih lampu dengan pengaturan intensitas agar dapat menyesuaikan kecerahan sesuai kebutuhan.
  2. Cahaya Tugas (Task Lighting): Lampu samping tempat tidur sangat ideal untuk membaca sebelum tidur. Gunakan lampu dengan intensitas cahaya yang dapat diatur agar nyaman digunakan saat malam.
  3. Cahaya Aksen (Accent Lighting): Menambahkan lampu aksen seperti lampu meja dekoratif atau strip LED dapat menciptakan suasana yang hangat dan menenangkan di kamar tidur.

4. Dapur

Dapur memerlukan pencahayaan yang terang dan fungsional untuk aktivitas memasak dan persiapan makanan.

  1. Cahaya Tugas (Task Lighting): Penting untuk memiliki pencahayaan yang baik di area kerja seperti meja dapur dan area memasak. Lampu bawah kabinet atau lampu gantung di atas pulau dapur memberikan cahaya langsung yang membantu dalam aktivitas memasak.
  2. Cahaya Ambient (Umum): Lampu langit-langit atau lampu plafon tersembunyi memberikan pencahayaan merata yang penting untuk keselamatan dan efisiensi di dapur.
  3. Cahaya Aksen (Accent Lighting): Lampu strip LED di rak terbuka atau di bawah kabinet dapat menambah sentuhan dekoratif dan menyoroti elemen khusus di dapur.

5. Kamar Mandi

Kamar mandi membutuhkan pencahayaan yang fungsional dan strategis untuk aktivitas sehari-hari seperti grooming dan mandi.

  1. Cahaya Tugas (Task Lighting): Lampu yang ditempatkan di sekitar cermin sangat penting untuk aktivitas seperti bercukur atau merias. Gunakan lampu dinding di kedua sisi atau di atas cermin untuk mengurangi bayangan pada wajah.
  2. Cahaya Ambient (Umum): Lampu plafon atau lampu langit-langit tahan lembab memberikan pencahayaan dasar yang merata dan penting untuk keselamatan di kamar mandi.
  3. Cahaya Aksen (Accent Lighting): Menambahkan lampu aksen di dekat bak mandi atau shower dapat menciptakan suasana spa yang santai.