Brand Experience: Elemen, Contoh, dan Manfaatnya bagi Bisnis

Apa Itu Brand Experience?
Brand loyalty (loyalitas merek) merupakan ukuran kedekatan atau keterkaitan konsumen pada suatu merek. Suatu konsep yang menggambarkan sikap loyal konsumen terhadap suatu merek tertentu sehingga menguntungkan perusahaan. Poin-poin penting dalam brand loyalty diantaranya brand experience, trust, dan satisfaction.
Brand experience dikonseptualisasikan sebagai sensasi, perasaan, kognisi, dan respon perilaku yang ditimbulkan oleh rangsangan terkait merek. Semua hal tersebut merupakan bagian dari desain, identitas brand, pengemasan, komunikasi, dan lingkungan (Brakus et al., 2009).
Menurut Alloza (2008), Brand experience dapat didefinisikan sebagai persepsi konsumen pada setiap kontak yang mereka dapatkan dari merek. Apakah itu dalam citra merek yang diproyeksikan dalam iklan atau tingkat kualitas mengenai perlakuan secara personal yang mereka terima.
Pengalaman merek tercipta ketika pelanggan menggunakan merek, berbicara dengan orang lain tentang merek, mencari informasi, promosi, acara, dan sebagainya (Ambler et al., 2002).
Mengapa Brand Experience Itu Penting
1. Membangun Brand Loyalty
Pengalaman merek yang positif sangat berkaitan dengan loyalitas merek. Penelitian menunjukkan bahwa brand experience dapat menjadi prediktor kuat brand loyalty melalui kepercayaan (trust) dan reputasi merek.
2. Meningkatkan Diferensiasi dan Nilai Merek
Di era di mana produk dan harga saja tidak cukup untuk membedakan brand, pengalaman merek (brand experience) menjadi elemen kompetitif utama.
3. Mendorong Kepuasan dan Engagement Konsumen
Brand experience yang melibatkan elemen emosional, sensorik, dan intelektual, membuat konsumen merasa lebih dihargai dan terlibat, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan.
Dimensi atau Elemen Brand Experience
Menurut Brakus dkk. (2009), brand experience terdiri dari empat dimensi yang sangat penting:
1. Sensory Experience
Pengalaman sensorik adalah sensasi fisik yang dirasakan melalui pancaindra (penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan rasa) yang dipicu oleh desain produk, kemasan, toko, atau materi pemasaran.
2. Affective Experience
Pengalaman emosional yang muncul ketika sebuah brand mampu membangkitkan perasaan seperti kegembiraan, kepercayaan, atau kebanggaan melalui interaksi atau storytelling.
3. Intellectual Experience
Dimensi kognitif di mana merek memicu pemikiran, refleksi, atau inspirasi dari konsumen. Hal ini bisa terjadi saat brand menghadirkan ide yang memancing diskusi atau inovasi.
4. Behavioral Experience
Respons perilaku yang ditunjukkan konsumen sebagai hasil pengalaman merek misalnya seperti mengikuti event, berbagi pengalaman dengan orang lain, atau mengubah kebiasaan.
Cara Membangun Brand Experience yang Baik
1. Komunikasi & Strategi Marketing
Brand experience terbentuk melalui semua titik kontak konsumen dengan merek, seperti melalui iklan, media sosial, event, layanan pelanggan, toko fisik, hingga produk itu sendiri.
Strategi brand experience yang efektif memungkinkan brand mempersonalisasi pengalaman pelanggan, menciptakan hubungan emosional, dan membangun loyalitas yang mendalam.
2. Storytelling & Aktivasi
Salah satu cara praktis meningkatkan brand experience adalah melalui storytelling. Perusahaan dapat menggunakan cerita dalam kampanye agar konsumen merasakan ikatan emosional yang lebih kuat dengan merek.
3. Konsistensi Identitas Brand
Desain brand (seperti logo, warna, suara merek), identitas brand, dan komunikasi semua harus konsisten untuk menciptakan pengalaman merek yang kohesif dan dapat dikenali.
Contoh Brand Experience: Apple

Sebagai contoh merek dengan brand experience yang sangat kuat, Apple menunjukkan bagaimana perusahaan bisa menciptakan pengalaman yang tak terlupakan:
Apple Store dirancang dengan ruang terbuka dan minimalis, memberikan pengalaman sensorik yang elegan sekaligus ramah interaksi. Produk Apple terkenal memberikan sensasi produktivitas, kemudahan komunikasi, dan desain yang sederhana meskipun kompleksitas teknologi sangat tinggi.
Berikut tujuh aspek brand experience Apple yang sering dirasakan konsumen:
- Advancement: Rasa maju dalam teknologi.
- Productivity: Efisiensi dan daya guna tinggi.
- Communication: Integrasi komunikasi antar perangkat.
- Simplicity in Complexity: Kesederhanaan dalam desain meski secara teknis canggih.
- Broadened Connectivity: Hubungan antara pengguna dan perangkat yang mudah.
- Possibilities: Peluang inovasi dan eksplorasi.
- Acceptance: Rasa diterima dalam komunitas pengguna Apple.
Pengalaman-pengalaman tersebut memperkuat loyalitas konsumen dan membuat Apple menjadi merek yang sangat dihargai di pasar global.
Manfaat Brand Experience bagi Bisnis
1. Meningkatkan Loyalitas Merek
Sebagaimana penelitian Rachman dan Wahyono menunjukkan, pengalaman merek yang positif berpengaruh langsung terhadap loyalitas merek melalui brand trust.
2. Meningkatkan Nilai Jangka Panjang Brand
Konsumen yang memiliki pengalaman positif dengan merek cenderung tetap bersama merek meskipun tersedia banyak opsi lain.
3. Membantu Diferensiasi di Pasar
Dengan brand experience yang kuat, sebuah merek dapat menonjol di tengah persaingan yang padat, bukan hanya dari sisi produk atau harga.
4. Mendorong Word of Mouth Positif
Pengalaman yang berkesan mendorong pelanggan untuk membicarakan merek kepada orang lain sehingga reputasi meningkat secara organik.
5. Meningkatkan Nilai Emosional
Konsumen yang merasa terhubung secara emosional dengan merek lebih mungkin menjadi advokat dan pendukung setia.
Baca juga: Brand Trust: Manfaat, Contoh, dan Cara Membangunnya
Cara Meningkatkan Brand Experience
1. Gunakan Customer Journey Mapping
Memahami seluruh titik kontak konsumen membantu bisnis menciptakan pengalaman yang lebih optimal dan konsisten di setiap tahap perjalanan pelanggan.
2. Rancang Pengalaman Sensorik
Desain produk, toko, kemasan, serta materi pemasaran harus mampu membangun rangsangan sensorik yang memperkuat persepsi positif terhadap merek.
3. Implementasikan Kampanye Storytelling
Cerita yang meaningful dapat menciptakan kedekatan emosional dan membuat konsumen merasa terhubung secara lebih mendalam dengan merek.
4. Libatkan Pelanggan Melalui Aktivitas Interaktif
Event, komunitas, dan aktivitas berbasis perilaku dapat membangun brand experience yang kuat dan berkesan.
5. Pantau Umpan Balik Konsumen
Survei, media sosial, dan observasi langsung membantu bisnis memahami kebutuhan konsumen dan menyempurnakan pengalaman merek secara berkelanjutan.
Ingin Ahli Menciptakan Brand Experience yang Berkesan? Yuk, Kuliah di DKV BINUS @Bandung!
Brand experience adalah inti dari bagaimana pelanggan merasakan sebuah merek mulai dari sensasi visual hingga kenangan emosional yang melekat dalam pikiran. Merek seperti Apple menunjukkan bagaimana pengalaman merek yang dirancang dengan cermat dapat menciptakan loyalitas dan keterikatan jangka panjang.
Kalau kamu tertarik untuk menciptakan merek-merek yang tak hanya diminati, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam melalui desain visual dan pengalaman, Desain Komunikasi Visual (DKV) di BINUS @Bandung adalah tempat yang sangat tepat untuk memulai. Di jurusan ini, kamu akan belajar cara merancang identitas visual dan pengalaman merek yang kuat dan autentik. Mari bergabung dan bangun brand experience yang kuat dan tak terlupakan.
Penulis:
Ratna Amalia
Comments :