Andros Clarence Chen – 2440023886
Albert Enrico – 2440022896
Leonardo – 2440022901

Perkenalan

Tanpa kita sadari, perangkat dengan konsep Embedded Android berada di tengah-tengah kehidupan kita sehari-hari. Dimulai dari menyalakan vending machine, terminal point-of-sale dari stasiun gas dan toko, tempat parkir, televisi, robot pabrik, dan ratusan macam tipe perangkat lainnya. Tantangan utama ketika memilih Android sebagai Embedded System sendiri adalah banyaknya jenis dari hardware yang tersedia. Diperlukan usaha yang cukup banyak untuk mendukung agar Android dapat dijalankan pada Embedded System. Tidak hanya itu, dibutuhkan pula pengetahuan lebih terhadap cara dalam melakukan modifikasi terhadap sistem operasi Android. Namun, terdapat alternatif yang dapat dipakai yaitu Embedded Android yang sudah siap pakai seperti emteria OS.

Kernel Dasar

Embedded Android pada dasarnya berada di atas kernel Linux. Android sendiri menggunakan kernel Linux dengan beberapa penyesuaian. Namun, pada dasarnya berbeda dari distribusi Linux biasa seperti Debian, Raspbian, dan Alpine Linux. Android menyediakan abstraction layer di antara kernel Linux dan komponen lain dari arsitektur Android. Layer ini disebut sebagai Hardware Abstraction Layer (HAL) dan bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan mendasari kernel Linux.

Hardware yang dapat digunakan untuk Embedded Android

  • Embedded Android pada Raspberry Pi

Embedded Android mendukung perangkat Raspberry Pi yang beroperasi sebagai perangkat Point of Sale, sistem tiket parkir, dan berbagai jenis perangkat lainnya.

  • Embedded Android pada ROCK Pi

ROCK Pi adalah Single Board Computer (SBC) yang menawarkan kinerja CPU dan GPU yang jauh lebih baik dibandingkan dengan Raspberry Pi. ROCK Pi juga menawarkan slot penyimpanan internal yang lebih baik.

  • Embedded Android pada Intel NUC

Intel NUC adalah PC mini yang dapat menjalankan Android tertanam menggunakan versi Android yang dibuat khusus dari emteria. Intel NUC adalah untuk penggunaan misi-kritis bertenaga tinggi di mana perangkat seperti Raspberry Pi dan ROCK Pi tidak akan cukup.

 Kelebihan  Embedded  Android

Beberapa kelebihan yang didapatkan saat menggunakan Android sebagai sistem operasi embedded adalah kualitas user interface yang tinggi, kualitas dukungan layar sentuh yang tinggi, ekosistem dari aplikasi Android yang luas, komunikasi bawaan seperti WiFi dan Bluetooth, telah teroptimasi untuk tablet, perangkat sentuh, dan lainnya.

Pembentukan user interface dengan mudah yang menghasilkan kualitas tinggi oleh pengembang (developer) dimungkinkan dengan tersedianya banyak library grafis. Selain itu, Google pula mendorong pengembangan dan penggunaan ekosistem Android agar lebih luas dalam kehidupan sehari-hari (smartphone, smartwatch, smart TV, tablet, dan lainnya). Dengan ekosistem yang lebih luas, penyebaran dan jumlah perangkat Android bertambah, jumlah kebutuhan terhadap pengembang Android pun bertambah. Alat yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi Android ini telah tersedia dan dapat digunakan oleh semua orang. Alat ini merupakan aplikasi Android Studio, aplikasi ini memiliki Code Editor, Graphical Layout Editor, dan Debugger. Dengan demikian, pengembang dapat mengembangkan aplikasinya dengan mudah.

 Kekurangan  Embedded  Android

Banyak kelebihan yang dimiliki oleh embedded android, akan tetapi penggunaan Embedded Android datang pula dengan kekurangannya. Kebutuhan sistem minimal untuk sistem operasi Android, yaitu RAM sebesar 512MB dan CPU dengan kecepatan frekuensi 1Ghz. Perangkat dengan hardware seperti itu membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit dan tentu saja tidak akan bertahan lama dengan baterai kecil. Tidak hanya itu, perangkat hardware yang digunakan biasa tidak mendapatkan dukungan versi terbaru secara cepat. Khususnya ketika perangkat yang digunakan telah dimodifikasi, pembaharuan versi dapat menyebabkan masalah. Salah satu contoh perangkat yang telah mengalami pengembangan untuk melawan kekurangan ini, yaitu smartwatch Android Wear. Android Wear merupakan smartwatch atau jam tangan

pintar yang dapat dihubungkan dengan Android. Selain itu, Android Wear pula memungkinkan pengguna untuk menjalankan berbagai aplikasi Android tanpa menggunakan perangkat Android.

 Alasan  Mengapa  Harus  Menggunakan  Embedded  Android

Dari kelebihan dan kekurangan yang sudah dijelaskan di atas, tentunya menjadi salah satu faktor mengapa harus menggunakan embedded android yaitu sebagai berikut:

  1. Embedded Android itu open source (free)
  2. Memiliki kualitas interface yang sangat tinggi
  3. Programming environment yang sudah familiar dan memiliki dokumentasi yang baik
  4. Memiliki tools yang baik untuk membantu programming dan debugging pada saat developing aplikasi
  5. Mendapatkan support dari vendor chip SoC seperti Qualcomm, NXP, HiSilicon
  6. Dapat melakukan kustomisasi sesuai dengan kebutuhan

Referensi

Bashmakov, P. (2015). Pros and Cons of Using Embedded Android for a Non-Mobile Device. Medium.

 https://medium.com/stanfy-engineering-practices/pros-and-cons-of-using-embedded-android-for-

 a-non-mobile-device-4fb3d2634a3b

 

Reidt, T. (2022). All You Need to Know About Embedded Android. Emteria.

 https://emteria.com/blog/embedded-android

 

Evanczuk, S., & Staff, E. (2021, September 28). What to know when switching to embedded

Android. Embedded.com.

 https://www.embedded.com/what-to-know-when-switching-to-embedded-android/