Sekilas Bentukan Dunia Sebagai Hasil Pandangan Bersama Oleh Isna Fachrur Rozi, M.Han

Sekilas Bentukan Dunia Sebagai Hasil Pandangan Bersama

Shared Images adalah sebuah ide atau pandangan yang dimiliki bersama oleh partisipan terhadap fenomena – fenomena yang terjadi (Halperin,2006 Hal 9-11). Ketika partisipan memiliki pandangan yang sama mengenai sebuah tatanan global, maka hal tersebut akan memberikan bentuk terhadap bagaimana partisipan mengambil langkah terhadap isu yang ada. Pandangan bersama ini dapat berubah atau bergeser seiring dengan munculnya fenomena – fenomena baru, sehingga terjadi pergesaran citra dunia yang sebelumnya pernah ada (Shifting Images) untuk membentuk pandangan bersama yang baru (Halperin,2006 : 12-14).

Dunia terkadang dipenuhi oleh hal yang sulit diprediksi, pilihan sikap yang diambil dalam menanggulangi sebuah isu tertentu dapat memiliki efek yang beragam. Hal ini merupakan sebuah dinamika bagi para decision maker terkait bagaimana individu tersebut melihat dunia yang berdasar pada beragam hal seperti, latar belakang mereka, pengalaman personal, kemampuan intelektual, kebutuhan psikologi yang harus dipenuhi, dan posisi  dalam birokrasi (Halperin,2006 : 15).

Perang Dunia Pertama dan Konsep M.A.I.N

Pada masa pra perang dunia pertama negara – negara memiliki pandangan bahwa perang (Milliter) adalah sebuah alat yang valid dalam manifestasi kebijakan luar negeri. Dimana konsep M.A.I.N (Millitarism, Alliances, Imperialism, Nationalism) adalah hal yang relevan digunaka untuk menganalisa alasan penyebab dari perang (madefrom.com).

Keempat hal tersebut terkait antara satu dan lainnya. Pandangan terhadap nasionalisme di dalam negara membuat adanya ekslusifitas tertentu dan sentimen terhadap negara lain. Sementara itu kompetisi dalam imperialisme melahirkan bentukan – bentukan alliansi antar negara, seperti jaringan alliansi di Eropa pada 1870 – 1914 yang membentuk dua kubu untuk saling menjaga kedaulatan dan mencegah adanya intervensi militer yaitu triple entente dan triple alliance. Dimana triple entente adalah partisipan dari Russo-Japanese War (1905) yang terkait kolonialisasi di Cina.

Perubahan pandangan (shifting images) setelah perang dunia pertama

Perubahan pandangan (shifting images) pun muncul sebagai akibat dari pecahnya perang dunia pertama, dimana negara – negara mengalami kerugian yang besar. Perubahan pandangan ini membawa kepada kelahiran LBB (league of nation). LBB lahir sebagai respon yang berdasar pada perspektif idealis. Kelahiran LBB mewarnai fenomena hubungan internasional pasca perang dunia pertama (1920-1930) yang memiliki tujuan untuk membangun kedamaian dan mencegah konflik antar negara. Solusi awal yang ditawarkan adalah bentukan sebuah sistem hukum internasional yang menjadi dasar lahirnya LBB (plato.stanford.edu).

Hal di atas kemudian menjadi rujukan dalam pembuatan pakta Kellog – Briand (1928) dimana Presiden AS pada saat itu Woodrow Wilson beserta beberapa kaum akademis seperti Norman Angell, Alfred Zimmern, dan Raymond B Fosdick, dan pemilik pandangan idealis lainya dalam membentuk citra dunia pada saat itu, dimana negara – negara perlu berada di bawah bentukan keteraturan tertentu (plato.stanford.edu).

 LBB pada akhirnya dibubarkan, yang secara sederhana dapat dijelaskan sebagai kegagalan dalam mengakomodir kepentingan negara sebagai warisan dari pandangan – pandangan yang terdahulu (Alam, Hal 11-13). Sementara itu Jerman di bawah kepemerintahan third reich, Adolf Hitler, memiliki pandangan yang lain yang tertuang dalam bukunya, Mein Kampf (Mein Kampf, 1925). Hingga setiap negara kemudian mendapatkan shared images kembali sebagai akibat dari perang dunia kedua dengan dibentuknya PBB dan munculnya ragam transformasi dalam kontestasi antar negara di dalam sistem internasional sebagai re evaluasi dari kegagalan LBB.

Dinamika Pandangan Negara, Aktor, dan Komunitas dalam Terciptanya Kebijakan yang Membentuk Citra “Seharusnya” di Dunia

Pada akhirnya dinamika pandangan – pandangan negara beserta aktor yang memiliki posisi beserta komunitas yang ada di dalam negara tersebut menjadi bagian dari dinamika terciptanya sebuah rumusan kebijkan yang dapat tarik menarik atau saling mendungkung antara satu dan lainya dalam pembentukan citra yang “seharusnya” di dunia.

Daftar Pustaka

  • Halperin, M. H. (2006). Bureaucratic politics and foreign policy. Washington, D.C.: Brookings Institution Press.
  • HITLER, A., 1925. Mein Kampf. People’s Edition. Munich: Eher-Verlag
  • Alam,Alfroz. THE LEAGUE OF NATIONS: FUNCTIONS AND CAUSES OF FAILURE. Assistant Professor of Politics, National Law University, Orissa
  • http://madefrom.com/history/world-war-one/causes-world-war-one/

https://plato.stanford.edu/entries/realism-intl-relations/