Pentingnya sketsa untuk meningkatkan ide desain oleh Yandhi Prayudhi

Yandi Prayudhi atau biasa dipanggil Yandi adalah seorang Interior Designer dari Ilcasa Studio. Selain menjadi Interior Designer, Yandi juga aktif di komunitas Urban Sketcher dan menjadi pengajar. Pada laman Instagramnya, Yandi kerap membagikan hasil sketsa manual yang dibuatnya. Kebanyakan dari hasil sketsanya adalah gambar perspektif interior baik yang di desain sendiri oleh beliau ataupun ruangan interior dari tempat-tempat yang dia kunjungi seperti café, hotel dan sarana public lainnya. Tidak sedikit juga gambar selain perspektif interior muncul, seperti gambar perspektif mobil, gambar still life, pemandangan alam, fasad bangunan, dan benda-benda di sekitarnya, sampai gambar kuliner makanan dan minuman.

Pada kesempatan kali ini, Yandi Prayudhi diundang untuk membagikan pengalaman dan memberikan tips untuk mahasiswa-mahasiswi Desain Interior Binus Bandung dalam rangkaian acara webinar Binus Festival yang diselenggarakan pada tanggal 10 Desember 2021 yang lalu.

     

 

 

 

 

 

 

 

Pencarian Ide Desain, pada tahap pertama yaitu tahap pencarian ide dasar, Yandi menjelaskan bahwa kita perlu mencaridan mengumpulkan data sebelum kita melakukan sketsa kasar. Penentuan konsep desain juga diperlukan agar kita tidak lagi bingung pada konsep desain yang akan kita buat. Konsep desain yang didapatkan dapat membantu dan membimbing gambar sketsa yang kita buat agar lebih terarah. Hasil sketsa kasar yang diperoleh setelah kita melalui tahap diatas dapat berupa sketsa denah, studi tampak, dan perspektif.

Presentasi Desain, pada tahap ini, Yandi menjelaskan setelah kita mendapatkan sketsa kasar, maka kita dapat menambahkan warna-warna yang kita inginkan untuk dipresentasikan pada gambar. Gambar kita warna dengan baik (full render) agar penyampaian maksud warna dan desain dapat tersampaikan dan membantu komunikasi antara desainer dengan klien. Melalui render yang baik, maka klien akan dengan cepat mengerti maksud gambar yang kita presentasikan, kita juga dapat lebih mudah untuk menyampaikan maksud desain yang telah kita rancang atau rencanakan sebelumnya.

Pengembangan Detail Desain, pada tahap ini merupakan pengembangan yang dilakukan dari gambar design final. Gambar yang dihasilkan berupa sketsa yang ditambahkan dengan keterangan detail yangdibutuhkan pada saat perancangan. Menurut Yandi, keterangan-keterangan ini harus dibuat detail dan selengkap-lengkapnya dengan mencakup konstruksi, material, dan ukuran yang harus diperhatikan pada saat proses perancangan. Dengan informasi yang lengkap, maka proses perancangan akan berjalan lancar dan minim hambatan, sehingga gambar yang kita hasilkan tentunya harus detail, baik, dan benar.

Klarifikasi Lapangan, pada tahap akhir ini, Yandi mengatakan bahwa gambar sketsa yang telah kita finalisasi sebelumnya dapat menjadi patokan terhadap hasil jadi dari sebuah proyek perancangan. Renderan manual sketching mempunyai peran yang sama dengan renderan yang dibuat melalui aplikasi 3D seperti Enscape, VRAY, Lumion, dll. Gambar sketsa ini dapat menjadi bantuan juga apabila terjadi kendala pada lapangan yang disebabkan oleh kendala teknis. Misalnya pada gambar detail yang kurang jelas dari dokumen yang dipegang, kendala teknis yang terjadi di lapangan, maupun perubahan-perubahan detail desain yang membutuhkan gambar sketsa cepat di lapangan.

Dalam webinar Binus Festival bulan Desember 2021, Yandi sempat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masuk melalui kolom chat maupun pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan langsung di acara webinar. Pada saat ditanya bagaimana menghasilkan gambar sketsa yang baik,Yandi berpesan agar kita semua sering-sering melakukan sketsa untuk melatih sense kita dalam melakukan gambar perspektif ruangan. Selain itu, lama kelamaan kita akan menjadi semakin terbiasa dan semakin pro dalam melakukan sketsa. Yandi juga sempat menjawab pertanyaan tentang bagaimana gambar sketsa perspektif ini dapat dikatakan baik.

Baca Juga: 3  Hal Tentang Interaction Design yang Wajib Kamu Ketahui

Terdapat beberapa tips yang dapat diterapkan saat kita melakukan sketsa perspektif, diantaranya adalah:

  • Perhatikan proporsi benda terhadap ruang. Kita sebagai desainer harus sudah paham diluar kepala mengenai human dimension dan ergonomi yang telah ditetapkan sebagai standar perancangan.
  • Perhatikan shading pada gambar. Gelap-terang yang dihasilkan akan membuat kedalaman tersendiri sehingga dapat membuat gambar kita lebih realistis.

 

 

 

 

 

 

 

-Dini Cinda Kirana-