Freshen Up Your Dining Area

Sumber : https://www.idealhome.co.uk/dining-room/budget-dining-room-ideas-214330

 

Ruang makan adalah salah satu ruang yang penting kedudukannya dalam sebuah hunian, baik pada apartemen, rumah mungil maupun rumah dengan ukuran luas yang besar. Karena makan adalah salah satu kebutuhan hidup dan aktivitas inti pada penghuninya. Walaupun tidak semua hunian mampu menyediakan ruang makan yang luas atau lengkap, tetapi keberadaan ruang makan yang nyaman dan mampu mewadahi kebutuhan penghuninya akan memberikan. Bagaimana cara mendapatkan ruang makan yang nyaman, menyenangkan dan membahagiakan bagi seluruh keluarga atau penghuni rumah? Sebelum sampai pada pembahasan perancangan ruang makan yang memenuhi beberapa kriteria, sebaiknya perlu diketahui dulu ruang-ruang yang tersedia pada hunian,jenis ruang makan yang diinginkan oleh penghuni, serta kebutuhan yang perlu diwadahi dalam sebuah fungsi ruang makan. Sehingga dalam mempersiapkan ruang makan dapat dilakukan secara lebih matang dan dapat dipilih konsep, demi memenuhi kebutuhan penghuni rumah tersebut.  Pada dasarnya, sebuah ruang diharapkan bisa memenuhi aspek fungsional dan estetika. Dalam memenuhi aspek fungsionalnya, sebuah ruang mampu memenuhi kebutuhan penggunanya dalam mewadahi aktivitasnya. Sedangkan dalam aspek estetika, sebuah ruang mampu memberikan kepuasan dan memenuhi keinginan penghuninya dari sisi visual dan keindahannya. Oleh karena itu, secara fungsional ruang makan harus bisa memenuhi kebutuhan penghuninya  untuk makan sebagai aktivitas utama serta kegiatan lainnya sebagai aktivitas tambahan atau sekundernya. Sedangkan secara estetika, ruang makan yang memberikan sentuhan keindahan tentunya bisa menaikkan mood bagi para penghuniya, misalnya dengan adanya  percikan warna segar, pola dan tekstur pada elemen interiornya maupun bentuk-bentuk furniture yang mendukung konsep ambience ruangnya. Aspek fungsional pada ruang makan

Area makan/ dining room merupakan area atau ruang, sebagai bagian dari rumah tinggal / residential untuk mewadahi aktivitas yang berhubungan dengan makan, minum dan fungsi pelengkap lainnya.  Ruang makan bisa mewadahi hanya fungsi utama saja, tetapi bisa juga secara bersamaan mewadahi fungsi lainnya, seperti ruang keluarga, pantry atau dapur, serta ruang terbuka/ teras dan sebagainya. Hal ini tentunya disesuaikan dengsan ketersediaan area/ luas rumah tinggal, kebutuhan pemiliknya, preferensi atau karakter dari penghuni yang menginginkan ruang makan tersebut tersendiri atau bergabung dengan ruang lainnya. Apapun jenis ruang makan yang ada, tentu tidak menghalangi kreativitas penghuninya agar ruang makan menjadi nyaman, menyenangkan dan bisa mendukung aktivitas makan keluarga dengan baik.

Secara perletakan dan komposisi dalam layout rumah tinggal, ruang makan bisa berdiri sendiri maupun bergabung dengan ruang lainnya. Seperti terlihat pada contoh layout sebagai berikut :

 

  1. Ruang makan yang berdiri sendiri.
  2.  Ruang makan yang dilalui sirkulasi menuju ruang lain.
  3. Ruang makan yang bergabung dengan ruang keluarga.

 

Estetika pada ruang makan

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencapai konsep ruang makan yang nyaman dan sesuai dengan selera (dan budget, tentunya). Estetika ruang makan dapat dicapai melalui penerapan elemen desain maupun prinsip desain.  Pada elemen desain, hal yang memungkinkan adalah penerapan elemen shape/ bentuk, color/warna serta tekstur.

 

  1. SHAPE
  2. Perhatikan bentuk ruang di dalam hunian > kotak/persegi panjang/ oval/memanjang/linear dan sebagainya.
  3. Ukur dimensinya
  4. Bagaimana posisinya di dalam ruma > apakah berada di sisi/ pinggir rumah, tengah rumah, dekat bukaan/tidak ada bukaan,

Dengan memahami shape atau bentuk ruang, akan lebih mudah membayangkan perletakan furniturenya, tentunya dengan menghitung area sirkulasi yang tetap nyaman untuk berlalu lalang bagi penghuninya.

 

  1. WARNA
  2. Tetapkan konsep ruang terlebih dahulu untnuk mendapatkan skema warna yang tepat.
  3. Tetapkan 1 warna utama yang ingin dipilih sesuai dengan konsep ruang, apakah warna hangat atau dingin. Warna utama bisa diterapkan di Salah satu atau dua dinding, atau pada elemen furniturenya.
  4. Pilih 1-2 warna pendukung dengan menerapkan teori warna (monokromatik, analogus, komplementer dsb). Warna pendukung ini bisa diterapkan pada bagian yang lebih Kecil pada ruang makan, seperti furniture/ kursi, lampu, dekorasi dinding, taplak meja atau runner pada rak di sisi meja makan.
  5. Padu padankan dengan menggunakan alat bantu spt color wheel untuk produk cat dinding untuk mengetahui apakah perpaduan warnanya sudah nyaman secara visual. USahakan tidak ada lebih dari 2 warna dengan intensitas yang terlalu Kuat sehingga berkesan ‘balapan’ dan sama kuat, krn bisa melelahkan untuk mata.

Dengan memahami skema warna yang ingin diterapkan bisa menyesuaikan dengan konsep ruang dan furniture yang akan digunakan.

 

  1. TEXTURE
  2. Tetapkan konsep ruang terlebih dahulu untnuk mendapatkan tekstur yang sesuai.
  3. Bila sudah mendapatkan preferensi tekstur, tentukan tekstur tersebut akan digunakan pada elemen interior apa > lantai/dinding/plafon/furniture/soft furnishing
  4. Jika tekstur yang dipilih bisa dikombinasikan dengan tekstur/pattern lain yang mendukung, silahkkan bereksperimen dan berkreasi, selama warna dan pola masih saling mendukung.
  5. Padu padankan pattern tersebut dengan proporsi yang baik. BIla pola berukuran besar-besar, maka digunakan pada satu bidang utama saja, atau pada satu elemen saja. Bila pola kecil-kecil bisa digunakan dengan porsi yang banyak maupun sedikit.
  6. Perhatikan juga kombinasi warna pada pattern tersebut. BIla warna sudah mencolok/ mendominasi maka porsi dari pattern itu jangan terlalu banyak.cukup diterapkan pada satu bagian dinding atau furniture atau soft furnish saja.

 

Hal-hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk fungsional dan estetika ruang makan adalah pemenuhan prinsip desain pada perancangan ruang makan seperti hal-hal berikut ini :

  1. BALANCE > menciptakan keseimbangan visual dan perletakan
  2. CONTRAST > memberi perbedaan dari ukuran elemen desain maupun perletakannya
  3. RHYTHM > menciptakan irama yang menghasilkan unsur visual yang memperkaya elemen desain
  4. EMPHASIS > memberikan penekanan pada salah satu elemen desain sehingga tercipta focal point pada area makan

5.PROPORTION > perbandingan skala dan proporsi yang nyaman bagi penggunanya dan terhadap skala ruang.

  1. UNITY > menciptakan satu kesatuan yang harmonis diantara elemen desain

 

Penerapan ide pada pengembangan fungsi ruang makan

  1. Konsep industrial

Konsep desain industrial memberikan tampilan yang berkesan setengah jadi atau unfinishied. Konsep industrial terlihat unik, to the point dan apa adanya ini terinspirasi dari berbagai komponen industry.

Abad 19 merupakan era perkembangan industry secara massif sehingga mempengaruhi bentuk desain dari Gedung yang berfokus pada kekuatan untuk menopang mesin berat dan dapat bertahan lama dengan rangka besi yang kuat.

  1. Minimalist

Rumah minimalis memiliki tata ruang yang sederhana, polos, dan efisien dengan volume ruang bertingkat. Bentuk sederhana, denah lantai terbuka, dinding interior minimal, area penyimpanan sederhana, dan penekanan pada keleluasaan pandangan adalah ciri khas dari denah rumah minimalis. Selain dari segi arstitektur yang menekankan kesederhanaan. Rumah ini juga memiliki konsep Furniture yang sangat sederhana. Biasanya furniture yang digunakan cukup sedikit dan sesuai dengan kebutuhan yang paling medasar. Misalnya pada ruang tamu yang cukup menggunaka sofa, meja, dan televisi sebagai pelengkap.

 

 

Penutup

 

Ruang makan dapat menjadi area penting dan sentral pada sebuah rumah tinggal. Di ruang makan keluarga dapat berkumpul, bercengkerama dan menghabiskan sebagian besar waktu mereka di rumah sambil menikmati momen kebersamaan. Oleh karena itu area makan dapat diletakkan di zona ternyaman, apakah di tengah rumah atau di area yang dilalui dengan mudah dan dekat dengan area privat. Desain ruang makan yang menarik, nyaman dan baik bisa dicapai dengan penghawaan dan pencahayan yang cukup , pemilihan funiture yang tepat serta memperhatikan kaidah-kaidah dalam elemen dan prinsip desain. Dan, last but not least, tentunya keberanian untuk bereksperimen dan berkreasi dari desainer maupun penghuninya.

 

 

One can not sleep well, think well, love well if one has not dined well

  • Virginia Woolf –

 

 

Referensi

1.https://www.thespruce.com/modern-dining-room-ideas-4147451

2.https://www.thespruce.com/dining-room-design-tricks-4147469

3.https://www.bhg.com/rooms/dining-room/themes/small-space-dining-room-decorating-ideas/?slide=slide_5eba5f92-d195-48a1-89a9-809f2983e6ca#slide_5eba5f92-d195-48a1-89a9-809f2983e6ca

4.https://www.houzz.com/magazine/having-a-design-moment-the-dining-room-stsetivw-vs~51485521

  1. https://www.idealhome.co.uk/dining-room/budget-dining-room-ideas-214330

 

Penulis : Mila A Savitri  (dosen), Mario Stanislaus Binusian23, Yuliet Klara Mahdalena Binusian23, Muhammad Ryan Arifin Binusian23.

(Program Studi Desain Interior Bina Nusantara University, Bandung)