Virus Covid-19 menciptakan perekonomian  Indoneisa  melemah  Hampir semua sektor terdampak, tidak hanyakesehatan.Sektor ekonomi juga mengalami imbas berfokus dampak pandemi virus Covid-19. Pembatasan kegiatan warga berpengaruh dalam  kegiatan usaha yang lalu berimbas pada perekonomian.

Dilansir dari Kompas.com  , Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus ini menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen. Kinerja ekonomi yang melemah ini turut pula berdampak pada situasi ketenagakerjaan di Indonesia Akibatnya, banyak pekerja yang dirumahkan atau bahkan diberhentikan (PHK). Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) per 7 April 2020, akibat pandemi Covid-19, tercatat sebanyak 39.977 perusahaan di sektor formal yang memilih merumahkan, dan melakukan PHK terhadap pekerjanya. Total ada 1.010.579 orang pekerja yang terkena dampak ini.

Tujuan kerja sama perdagangan internasional adalah untuk memenuhi kebutuhan atas suatu barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri , kemungkinan kerjasama untuk mempercepat pertumbuhan suatu Negara , mempererat hubungan antar Negara baik secara bilateral maupun multilateral.

Sejak Virus Covid-19 masuk ke Indoneisa  banyak Negara memberhentikan export ke negaranya termasuk Negara China , pembeli di China langsung menghentikan export  pembelian buah, ada mereka yang melakukan penjualan atau pengiriman barang dengan menggunakan  pembayaran yang dilakukan setelah barang tiba di pelabuhan tujuan ekspor. Tetapi produk import yang di ambil dari China ke Indonesia  tidak semua aspek mengalami penghentian hanya hewan , dari produk elektronik masih berjalan, larangan import di batasi untuk mengatasi penyebaran virus karena virus covid-19 yang bermula dari China.

Ekspor pada Mei 2020 tercatat melanjutkan penurunannya dengan kisaran 13,40% month to month (mtom) dan 28,95% year on year (yoy). Sementara impor turun lagi lebih dalam dengan kisaran 32,65% mtom dan 42,20% (tirto.id).