Banyak masalah yang dihadapi UMKM salah satunya adalah terkait surface packaging design atau desain permukaan kemasan. Pertanyaan yang paling sering dilontarkan dari para pemilik usaha adalah “bagaimana membuat kemasan terlihat mahal?”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut tidaklah mudah bagi seorang desainer karena desainer harus melakukan banyak analisis. Diantaranya mengetahui brand, produk, dan target audience/konsumen secara mendalam. Paling tidak tiga elemen ini yang harus dipahami oleh desainer. Dari sisi konsumen, desainer bisa menerjemahkannya melalui moodboard konsumen. Apa yang konsumen pakai, tempat apa yang sering dikunjungi, gaya pakaian mereka, bacaan, gaya tempat tinggal, dan lain sebagainya bisa divisualisasikan. Dari moodboard tersebut banyak elemen visual yang bisa diambil untuk ide konsep kemasan.

Contoh moodboard konsumen Sumber: pinterest

Lalu bagaimana menggambarkan impresi visual yang sesuai untuk kemasan dengan style casual elegant? Seperti yang terlihat dari contoh gambar di atas, desainer bisa memecah menjadi beberapa elemen-elemen. Jika dilihat, warna-warna dull bisa digunakan seperti abu atau coklat digabungkan warna hitam, putih, dan emas. Jenis typeface cenderung yang

memiliki anatomi tipis dengan tambahan sherif. Sedikit efek glossy diantara warna dove bisa memberikan style elegant. Shape sederhana dan cenderung geometris menjadi ciri khas. Gaya casual elegant ini bisa juga berhubungan dengan target audience. Misalnya sebuah brand ingin mendesain kemasan yg casual elegant, maka target audience yang dituju memanglah mereka yang memiliki style fashion yang sesuai tema.


Contoh kemasan casual elegant

Sumber: https://www.contemporist.com/15-creative

-coffee-packaging-ideas-for-graphic-designers/

Gambar di atas bisa dijadikan contoh pengaplikasian style casual elegant. Terdapat kombinasi warna dove dengan penggunaan hitam pekat lalu dikombinasikan dengan warna emas dan perak sehingga tampilan elegant semakin kuat. Untuk jenis typeface menggunakan sans serif yang memiliki paduan anatomi tebal dan tipis. Hal ini diperlukan terkait hierarki. Desainer telah menentukan tulisan apa yang harus dibaca terlebih dahulu. Dengan grafis yang sederhana dan pemilihan warna yang tidak beragam bukan berarti desain menjadi hambar. Tetapi desain ini memiliki keunikannya tersendiri asalkan sesuai dengan konsep dan estetika yang baik.