Dalam desain interaksi atau lebih dikenal secara umum desain UX (User experience), skeumorphisme sangat dihindari. Skeumorphisme sendiri adalah mereplikasi tampilan dan cara pakai dari alat yang ada di dunia nyata kedalam aplikasi.  Skeumorfisme sendiri sebenarnya sangat dihindari dalam aplikasi kontemporer karena menurut Alan Cooper (Cooper et al., 1956) , hal ini akan membuat si aplikasi sulit dipakai.

Alasannya adalah skeumorfisme terkadang membuat suatu aplikasi jadi sulit dibaca atau membuat layout-nya kurang nyaman. Perhatikan gambar 1  berikut.

Gambar 1 Tampilan Ibooks lama , tampak bahwa buku disusun di dalam lemari seperti pada dunia nyata. Sumber : https://www.wired.com/

Pada gambar terlihat bahwa tampilan buku terutama judulnya kurang jelas dibaca. Kemudian space yang dipakai untuk menampilkan lemari akan lebih baik jika dipakai untuk hal lain seperti menampilkan informasi buku secara singkat. Hal ini  menyebabkan, skeumorfisme secara perlahan ditinggalkan oleh para praktisi UX dan developer. Saat ini  yang popular adalah desain flat seperti pada gambar 2, karena desain tipe ini mengedepankan utilitas tetapi tetap memperhatikan estetika walaupun minimalis.

Gambar 2 Tampilan Books app versi yang baru, sumber : https://support.apple.com

Walaupun skeumorfisme ditinggalkan pada banyak aplikasi, konsep tersebut masih dipakai didalam aplikasi permainan atau gim. Seperti pada gambar 3.

Gambar 3 Penggunaan peta pada salah gim Metro: The Last Light, sumber:  https://uxdesign.cc/vr-diegetic-interfaces-dont-break-the-experience-554f210b6e46

Pada contoh, tampilan  peta  dipakai untuk membuat pemain lebih mudah terbawa dalam suasana game atau imersi. Kemudian jika diperhatikan bentuk serta cara pakai peta sama seperti dunia nyata. Hal ini selaras sekali dengan makna dan tujuan skeumorfisme sendiri.

Khusus dalam game tipe-tipe antarmuka ini disebut dengan diegetic UI. Diegetic UI sendiri adalah UI yang menyatu dengan dunia game. Dua gambar dibawah adalah contoh lain dari gim yang menerapkan diegetic UI

Gambar 4 Tampilan health bar yang terintegrasi pada punggung pemain di gim Dead Space 3

Gambar 5 Pip-boy pada game Fallout.

Tren yang terjadi dalam pengembangan dunia game adalah menggunakan diagetic UI ketika pengembang ingin membuat gamenya lebih imersif. Perkembangan terbaru adalah mengadopsi tipe UI ini kedalam game VR. Alasannya adalah VR mereplikasi dunia nyata dalam bentuk digital, dimana pemain dapat melihat dunia didalam game secara 360 derajat.

Perspektif ini benar-benar mirip sekali sudut pandang pemain  di dunia nyata. Sehingga VR secara intrinsik merupakan aplikasi yang imersif. Penerapan Diagetic UI kedalam game VR membuat sifat imersif tersebut jauh lebih terasa. Mengapa? Karena diegetic ui membuat semua elemen dalam game menyatu baik tombol, bar, gambar background, karakter dan elemen lainnya.

Konsep  ini dapat diterapkan juga pada aplikasi VR lain seperti pada aplikasi lab kimia di bawah ini.

Gambar 6 Alat titrasi pada aplikasi lab berbasis VR, sumber : https://www.vrlabacademy.com