Saat ini teknologi semakin canggih dan hampir seluruh barang jasa yang dibutuhkan mudah didapatkan. Internet menjadi informasi orang dalam mencari jawaban yang dibutuhkan.  Pelaku usaha yang dapat saat ini ditemukan sebagian besar merupakan generasi millennial. Sebagai seorang entrepreneurship menjadi sebuah tren yang didukung dengan menjangkau pasar secara daring (online) yang menjadi faktor mudah dalam memulai usaha. Berlomba dalam membuat konten kreatif dalam menarik pasar melalui platform internet. Khususnya yang dapat dirasakan akibat pandemic menjadi faktor meningkatnya jumlah usaha rumahan (small business) di Indonesia.

Salah satu yang dapat menjadi perhatian dan secara signifikan adalah bidang usaha pakaian (fashion) meningkat pada level khususnya small business. Siapa yang tidak asing dengan bisnis pakaian sebagai salah satu faktor menggambarkan kepribadian atau status seseorang yang dinilai dari penampilan mereka. Fashion juga dikenal sebagai industri kreatif yang dapat menciptakan sebuah tren baik secara lokal maupun global. Tren dari industri ini dapat dirasakan dengan penampilan yang direalisasikan sebagian besar oleh generasi Z. Maka dari itu, small fashion business saat ini dijalankan dan didirikan oleh generasi muda.

Kita ketahui generasi muda saat ini jauh lebih kreatif dan inovatif secara pola pikir dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Melalui pernyataan tersebut tentu diharapkan generasi muda Indonesia dapat melahirkan atau menciptakan usaha yang lebih inovatif dan kreatif. Salah satu perhatiannya nilai suatu bisnis diharapkan dapat berdampak positif kepada masyarakat dan lingkungan. Sumber daya manusia yang dapat kita budayakan adalah dengan bekerja sama dengan komunitas sosial daerah yang memiliki ketertarikan dalam dunia pakaian. Sedangkan, terhadap lingkungan bagaimana sisa bahan dari aktivitas produksi produk tidak dibiarkan begitu saja. Tetapi, menjadi perhatian untuk dapat diolah dengan baik agar tidak memberikan dampak buruk pada lingkungan.

Salah satu small business yang dapat ditemukan adalah sisa benang yang dapat dilihat melalui akun Instagram @sisabenang. Sisa benang merupakan sustainable fashion brand dengan visi berperilaku sebagai produsen pakaian dengan memberikan dampak kepada lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Limbah fashion sebagai urutan nomor dua terbesar di dunia sebagaimana diketahui fast fashion menggunakan pewarna tekstil kimiawi yang kemudian dapat mencemari sungai. Sisa benang menggunakan sisa kain pabrik sebagai bahan dasar produk pakaian, karena diketahui produk pakaian yang diproduksi dalam jumlah banyak. Hal yang dilakukan merupakan metode upcycled  atau memggunakan sisa barang yang sudah tidak terpakai guna dalam meminimalisir sampah. Sisa benang bekerja sama dengan penjahit lokal dalam kegiatan produksi. Nilai yang ingin ditanam kepada masyarakat adalah mengubah pola pikir konsumtif masyarakat dalam bagaimana memiliki sikap/perilaku layaknya terhadap lingkungan. Mengajak bersama-sama dalam melakukan hal sederhana yang dapat memberi dampak besar terhadap lingkungan.

Penulis: Mahasiswa Creativepreneurship

Angeline Theodora (2301851465)