Pada saat ini, semua orang sudah tidak asing lagi dengan kata pandemi. Ya, suatu wabah yang sudah menyebar secara global. COVID-19 atau Corona Virus Disease pada saat ini sudah menjadi sebuah virus yang telah menyebar ke seluruh penjuru dunia dan untuk saat ini virus ini masih belum terdapat vaksinnya. Setelah pandemi ini menyerang seluruh dunia, semua hal yang dapat menunjang suatu negara terutama hal yang terpenting yaitu ekonomi negara pun menjadi goyah dan bahkan ada yang sedang menuju “kejatuhan” atau orang-orang biasanya akan menyebutnya dengan resesi. Beberapa roda ekonomi negara besar bahkan sudah tumbang karena mencoba untuk melawan pandemi ini. Terutama bagi negara besar yang memiliki arus perdagangan internasional yang cukup tinggi seperti Singapura, AS, dan bahkan Korea Selatan. Pada masa pandemi sekarang ini, perdagangan internasional pun menjadi terganggu karena beberapa negara besar melakukan lockdown sehingga menghambat seluruh pendistribusian. Semua negara akan berusaha untuk bertahan sehingga akan membatasi ekspor ke negara lain dan lebih mengutamakan memproduksi seluruh kebutuhan di dalam negeri agar dapat menekan biaya yang besar.

Perdagangan internasional memang termasuk ke dalam salah satu hal yang dapat membuat ekonomi suatu negara menjadi lebih kuat dari hari ke hari. Namun perdagangan internasional juga memiliki dampak yang hebat jika sedang terguncang seperti saat ini dan bahkan dampaknya dapat langsung menyerang ke ekonomi negara yang merupakan salah satu faktor penting yang menunjang negara. Pandemi dan juga perdagangan internasional merupakan dua sektor yang sama pentingnya bagi negara-negara yang sudah maju. Dan pada saat seperti ini, seluruh negara perlu untuk tetap bersabar dan berjuang untuk melawan pandemi agar seluruh sektor dapat kembali normal dan stabil.