umkm

 

Tanpa kita sadari, UMKM telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Misalnya, ketika kita lapar, kita sering singgah di warung nasi, restoran, atau bahkan kafe. Ketiganya merupakan contoh UMKM yang sering kita jumpai.

Sekarang, mari kita bahas definisi UMKM itu sendiri.

Pengertian UMKM

Pengertian UMKM dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Dalam undang-undang tersebut, UMKM adalah perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu.

Berdasarkan kriteria tersebut, UMKM dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Selain itu, UMKM juga terdiri dari berbagai jenis usaha, seperti usaha kuliner yang bergerak di bidang makanan dan minuman, usaha fashion seperti distro dan toko seragam, usaha pertanian, usaha elektronik, usaha furnitur, serta usaha di bidang jasa.

Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia

Dilansir dari situs CNN Indonesia, Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menyebutkan bahwa UMKM adalah sektor yang memiliki potensi besar. Menurut data Kementerian Koperasi dan UMKM, sekitar 98,7% usaha di Indonesia merupakan usaha mikro. Tidak mengherankan apabila UMKM berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga mencapai 36,82%.

Dari tahun ke tahun, sektor UMKM di Indonesia terus mengalami perkembangan. Sepuluh tahun lalu, pada tahun 2009, jumlah UMKM mencapai 52.764.750 unit dengan pangsa 99,99%. Memasuki tahun 2014-2016, jumlah tersebut meningkat menjadi lebih dari 57,9 juta unit.

Tantangan dan Strategi UMKM

Melihat perkembangan UMKM yang begitu pesat, persaingan di antara UMKM serta perebutan pangsa pasar juga semakin ketat. Oleh karena itu, UMKM membutuhkan strategi bisnis atau manajemen strategi yang tepat agar dapat bertahan dan berkembang menjadi lebih baik lagi.

Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen strategi adalah serangkaian aktivitas yang dibarengi dengan perencanaan yang dilakukan oleh seorang manajer untuk mengembangkan sebuah organisasi agar dapat berkompetisi dan mencapai tujuan organisasi.

Mengapa strategi penting bagi UMKM? Karena strategi dalam manajemen strategis memberikan fondasi dasar atau pedoman dalam pengambilan keputusan di suatu organisasi. UMKM akan memperoleh keuntungan yang optimal dan mampu mengelola risiko kerugian jika manajemen strategi berjalan dengan baik.

Baca Juga: Manajemen Aset Digital dalam Identitas Merek Dinamis

Proses Penerapan Manajemen Strategis

Berikut ini adalah proses penerapan manajemen strategis:

  1. Melakukan identifikasi terhadap misi, tujuan, dan strategi saat ini (current mission, goals, and strategies).

  2. Melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).

  3. Merumuskan strategi yang tepat dan sesuai dengan target pasar.

  4. Mengimplementasikan strategi yang telah dirumuskan.

  5. Melakukan evaluasi hasil dan aktivitas yang telah dilakukan.

Tahapan Penerapan Manajemen Strategi di UMKM

Penerapan manajemen strategi di UMKM melibatkan beberapa tahapan penting yang harus dilakukan secara sistematis, yaitu:

1. Analisis Lingkungan

  • Analisis Internal: Penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, seperti kualitas produk, kapasitas produksi, keterampilan karyawan, dan kondisi keuangan.

  • Analisis Eksternal: Penilaian terhadap peluang dan ancaman dari lingkungan luar, seperti pasar, persaingan, teknologi, regulasi pemerintah, dan tren industri. Metode yang umum digunakan adalah analisis PESTEL (Political, Economic, Social, Technological, Environmental, Legal) dan Porter’s Five Forces.

2. Perumusan Strategi

Berdasarkan hasil analisis lingkungan, UMKM perlu merumuskan strategi yang sesuai untuk mencapai tujuan jangka panjang. Beberapa strategi umum yang dapat diterapkan meliputi:

  • Strategi Diferensiasi: Fokus pada penciptaan produk atau layanan yang unik dan memiliki nilai tambah berbeda dari pesaing.

  • Strategi Biaya Rendah: Fokus pada efisiensi operasional untuk menawarkan produk atau layanan dengan harga lebih rendah daripada pesaing.

  • Strategi Fokus: Fokus pada segmen pasar tertentu dengan menawarkan produk atau layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan segmen tersebut.

3. Implementasi Strategi

Implementasi strategi melibatkan penerapan rencana yang telah dirumuskan, termasuk:

  • Penyusunan rencana aksi yang terperinci dengan menetapkan tugas, tanggung jawab, dan tenggat waktu.

  • Pengalokasian sumber daya yang diperlukan, termasuk sumber daya manusia, keuangan, dan teknologi.

  • Pengembangan struktur organisasi yang mendukung strategi yang dipilih.

  • Pengelolaan perubahan dengan melibatkan karyawan, pelatihan, dan komunikasi efektif.

4. Evaluasi dan Pengendalian

Evaluasi dan pengendalian meliputi:

  • Penetapan indikator kinerja utama (KPI) untuk mengukur keberhasilan strategi.

  • Pemantauan kinerja secara berkala untuk mengidentifikasi pencapaian dan area yang perlu diperbaiki.

  • Evaluasi hasil dan penyesuaian strategi jika diperlukan, termasuk perubahan taktik atau alokasi ulang sumber daya.

Kesimpulan

Di era globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini, hampir semua orang berlomba-lomba menjalankan usaha UMKM dan meraih peluang bisnis yang ada. Dengan menerapkan manajemen strategi yang telah dirumuskan dan direncanakan dengan baik, usaha Anda dapat bersaing dengan kompetitor lain serta tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Resources:
https://www.jojonomic.com/blog/umkm/
https://gobiz.co.id/pusat-pengetahuan/apa-itu-umkm/
http://umkmmalangraya.blogspot.com/2017/02/pengertian-umkm-definisi-kasifikasi-dan.html