Oleh : Mochammad Haldi Widianto

Salah satu yang masih menjadi perdebatan hangat terkait pemrograman, sejak awal tercetus gagasan bahwa seluruh aktivitas berhubungan dengan pemrograman sudah pasti teknikal dan sudah memiliki formulanya yang tak dapat dioungkiri lagi, layaknya ilmu saintis. Lihat dan pejarai lebih dalam dari segi perhitungan memang harus seakurat mungkin, namun dari segi pemrogramannya seperti ini. Kreativitas yang tinggi di atas konsep algoritma juga diperlukan di era sekarang. Semua konsep yang ada hanya mewakili dari sebagian kecil yang diperlukan untuk menciptakan dan kemudian melahirkan seorang pengembang aplikasi yang handal..

Salah satu tanda terdapat pada bidang filsafat maupun seni sudah mulai memikirkan teknologi ketika seorang filsafawan asal Jerman, Walter Benjamin, menulis berita yang memiliki judul ”Work of Art in The Age of Mechanical Reproduction” pada tahun 1935. Pada paper tersebut, Benjamin lebih menjelaskan mengenai perkembangan teknologi yang dapat mereproduksi karya seni sedemikian rupa sehingga karya seni tersebut menjadi kehilangan ‘asa’.

Memproduksi kembali karya seni atau membuat karya seni, yang dahulunya dibearkan karena orisinalitas dan kebaruannya, menjadi menurun nilainya karena mampu dibuat produknya dengan digital. ketakutan Benjamin terbukti misalnya dengan kita dapat melihat lukisan karya Van Gogh atau musik karya Beethoven lewat internet secara gratis.

Meski demikian, pendapat Benjamin tersebut dapat dijelaskan dari sudut pandang lain. Misalnya, dengan teknologi produksi ulang tersebut, justru seni menjadi bermakna dan dapat dinikmati oleh sebanyak mungkin orang dari berbagai kelas.

Gambar 1. Seni dan Teknologi

(https://refactory.id/post/29-antara-seni-dan-teknologi)

Teknologi, di sisi lain telah banyak membantu seni. Itu mesti diakui. Sekarang ini banyak muncul cabang seni baru seperti video art, sound art, hingga musik komputer yang punya relasi kuat dengan teknologi. Seni digital berkembang pesat dan memiliki penghargaan tersendiri. Tidak terlalu baik jika dikatakan bahwa teknologi sangat mepengaruhi perkembangan seni dari sejak ditemukannya cat, kanvas, kuas, gitar elektrik, efek digital, media rekam, dan seterusnya.

Gambar 2. Video Art

(https://www.artspace.com/magazine/art_101/book_report/phaidon-art-in-time-video-art-54478)

Atas relasi yang begitu kuat antara teknologi dan seni, maka sekat-sekat antara ketiganya harus segera ditiadakan. Hal itu dapat dimulai dari pelajaran-pelajaran mengenai teknologi yang sebaiknya juga ada kaitannya dengan seni, dan berlaku sebaliknya sebaliknya.

Referensi:

https://refactory.id/post/29-antara-seni-dan-teknologi

https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2018/02/06/perkembangan-teknologi-sentuh-seni-dan-filsafat-418949

https://www.itb.ac.id/news/read/577/home/sinergi-seni-dan-teknologi-menuju-peradaban-manusia-yang-unggul