Oleh: Mochammad Haldi Widianto

Sebelumnya ada apa ada yang pernah mendenger mengenai apa itu SDN ? jadi SDN yang akan di bahas  SDN merupakan rumpun ilmu dibidang keilmuan Telekomunikasi ataupun Networking. SDN atau Software Defined Networking, jika diartikan dapat menjadi “Jaringan yang di Bekerja diatur oleh Software”. Perubahan zaman ke era modern saat ini banyak didasari oleh terlahirnya software-software baru yang mengubah bisnis tradisional menjadi bisnis berbasiskan software.

Contohnya banyak startup-startup seperti: Uber, Grab atau Go-Jek perusahaan transportasi berbasis aplikasi yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat sebagai pengganti transportasi konvensional karena penggunaanya yang praktis dan mudah. Sebelum munculnya aplikasi-aplikasi tersebut, banyak kendala ataupun keluhan dari kita sebagai pengguna contohnya untuk menggunakan jasa kendaraan umum kita harus pergi ke terminal, halte ataupun pangkalan yang mana terkadang bisa sangat jauh, tidak adanya transparansi harga untuk beberapa jenis angkutan dan lain sebagainya.

Setelah “Software Eating The World” kini giliran industri telekomunikasi khususnya dibidang Networking atau Jaringan yang terkena dampaknya, mungkin kurang lebih menjadi “Software Eating The Network”. Definisi tersebut sebenarnya lebih cocok untuk menggambarkan teknologi NFV (Network Function Virtualization),

SDN adalah suatu metode atau paradigma yang memisahkan antara Control Plane dan Forwarding Plane. Pada jaringan tradisional atau jaringan non-SDN, kedua fungsi diatas berada dalam satu perangkat yang sama. Control Plane sendiri adalah fungsi pengaturan atau kontrol pada suatu perangkat jaringan, sedangkan Forwarding Plane adalah fungsi dari pengiriman paket-paket informasinya. Jika mengutip istilah dari SDxCentral Control Plane ini bisa kita ibaratkan seperti sebuah “otak” yang mengatur lalu lintas data, sedangkan Forwarding Plane bisa kita ibaratkan seperti “otot” yang hanya berfungsi untuk mengirimkan paket ke tujuan sesuai permintaan si otak tadi. Sehingga pengaturan jaringanpun lebih mudah dengan menggunakan SDN

Mengapa SDN?

Sebelumnya telah disinggung tentang inovasi. Dalam hal ini terkait dengan kebutuhan inovasi untuk bidang jaringan yg semakin kompleks. Termasuk diantaranya adalah fakta-fakta dan kebutuhan berikut:

  • Virtualisasi dan Cloud: Komponen dan entitas jaringan hybrid – antara fisik bare metal dan yg virtual
  • Orchestration dan Scalability: Kemampuan untuk mengatur dan mengelola ribuan perangkat melalui sebuah point of management
  • Programmability dan Automation: Kemampuan untuk mengubah behaviour (perilaku) jaringan serta untuk dapat melakukan perubahan terebut secara otomatis (sebagai contoh adalah kemampuan troubleshooting, perubahan policy dan lain-lain)
  • Visibility: Kemampuan untuk dapat memonitor jaringan, baik dari sisi sumber daya, konektivitas dan lain-lain.
  • Kinerja: Kemampuan untuk memaksimalkan penggunaan perangkat jaringan, misalnya optimasi bandwidth, load balancing, traffic engineering dan lain-lain (berhubungan dengan Programmability dan Scalability)

Konsep SDN dibandingkan dengan Konvesional

Konsep dalam network layer merupakan contoh dari abstraksi jaringan sebelum adanya konsep Software Defined Networking. Konsep layer ini juga hanya terbatas untuk meng-abstraksi-kan data plane, tidak ada konsep yang mewakili control plane. Sehingga untuk membuat suatu startup berbasis online dan membutuhkan sebagian besar data center untuk pusatnya dibutuhkan jaringan yang lebih efisiensi . Sebenarnya tidak ada yang salah dengan konsep tradisional, namun akan menjadi tugas tambahan apabila nanti jaringan sudah semakin kompleks seperti pada Gambar 2

Dengan menggunakan metode gambar 2, seiring dengan berjalannya waktu, nantinya akan semakin banyak mekanisme (protokol) yang menyebabkan jaringan berkembang semakin kompleks dan semakin sulit untuk dikonfigurasi atau dikelola, bahkan akan menghalangi dan memperlambat inovasi perusahaan startup tersebut. Sehingga dengan terfokusnya pusat perintah seperti gambar 3. Maka tidak perlu dikhawatirkan kembali masalah masalah data dan jaringan.

Referensi

https://medium.com/core-network-laboratory-tech-page/kenalan-yuk-sama-sdn-software-defined-networking-bacd7f9a631f

http://historianaktkj.blogspot.com/2018/02/apa-itu-sdn-software-defined-network.html

https://indatalabs.com/blog/applications-computer-vision-across-industries

Epaphras Ericson Thomas , Henry Palit , Agustinus Noertjahyana “Aplikasi Manajemen Jaringan

Berbasis Software Defined Networking,” Program Studi Teknik Informatika, 2018